pembangunan ekonomi merupakan aspek yang paling esensial dalam menunjang pembangunan daerah BPS Serdang Bedagai, 2008.
Sedangkan Arsyad 2005
a
, mendefinisikan pembangunan ekonomi daerah sebagai suatu proses di mana pemerintah daerah dan masyarakatnya
mengelola sumber-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.
Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain. Oleh sebab itu, perencanaan pembangunan ekonomi
suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Dengan
demikian, tidak ada strategi pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah. Namun di pihak lain, dalam menyusun
strategi pembangunan ekonomi daerah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pemahaman mengenai teori pertumbuhan ekonomi wilayah, yang
dirangkum dari kajian terhadap pola-pola pertumbuhan ekonomi dari berbagai wilayah, merupakan satu faktor yang cukup menentukan kualitas
rencana pembangunan ekonomi daerah Darwanto, 2006. Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi daerah adalah terletak
pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan endogenous
development. Orientasi ini mengarahkan kita pada pengambilan inisiatif- inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan
untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang kegiatan ekonomi Arsyad, 1999.
4. Pembangunan Wilayah
Pembangunan dipandang sebagai proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktural sosial, sikap-sikap
masyarakat dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar
akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Jadi, pada hakikatnya pembangunan itu
harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan
dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan
yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual Todaro, 1994. Dalam hal pembangunan wilayah, pembangunan dapat diartikan
sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan
mencapai aspirasinya yang paling manusiawi. Sedangkan pengertian wilayah region adalah suatu area geografis yang memiliki ciri tertentu
dan merupakan media bagi segala sesuatu untuk berlokasi dan berinteraksi. Pembangunan
harus menempatkan aspek-aspek sosial
dan lingkungan bukan saja sebagai kerangka dan wadah dasar tetapi juga
memprioritaskannya sebagai tujuan secara umum. Disinilah letak relevansi pembangunan wilayah yang didalamnya tersimpan maksud-maksud
berikut. Pertama,
pembangunan wilayah
berkeinginan memberi
perlindungan sosial dan ekonomi bagi keadaan-keadaan sebagai akibat dari kemiskinan dan ketimpangan; serta sumberdaya alam yang mengalami
tekanan. Perlindungan harus dikenakan kepada pihak-pihak yang lemah agar kedudukan dan perannya dapat meningkat untuk diperlakukan secara
adil dalam aspek sosial, ekonomi dan politik; dan menghargai lingkungannya. Kedua, pembangunan wilayah menyediakan media bagi
beroperasinya mekanisme pasar secara efisien dan memperbaiki kualitas aliran beragam sumberdaya secara lestari sustainable. Pembangunan
wilayah tidak dalam posisi bertentangan dengan mekanisme pasar, hanya saja ia menginginkan perlunya seluruh pelaku pembangunan berposisi adil
in the same playing field dalam seluruh aktivitas ekonomi. Ketiga, pembangunan wilayah dalam konteksnya sebagai suatu konsep maupun
metodologi menyediakan perangkat-perangkat bagi aspek perencanaan
pembangunan. Pembangunan wilayah adalah suatu kebijakan yang berlandaskan
kajian-kajian ilmiah
yang mampu
dioperasikan. Relevansinya, aspek perencanaan menjadi bagian yang penting dan
mendasar dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan wilayah. Keempat, pembangunan wilayah merupakan upaya-upaya pembangunan
sistem kelembagaan sebagai kerangka menyeluruh bagi perbaikan dan penyempurnaan pembangunan. Sistem kelembagaan ini pada dasarnya juga
merupakan pedoman dalam rangka upaya mendisiplinkan diri bagi seluruh pelaku ekonomi, masyarakat dan pemerintah untuk taat, sadar dan
mengerti terhadap kesepakatan-kesepakatan yang dibuat Nugroho dan Dahuri, 2004.
5. Peranan Sektor Pertanian