DLQ =
t
G Gi
gn gin
1 1
1 1
Tafsiran atas DLQ sebenarnya masih sama dengan LQ, kecuali perbandingan ini lebih menekankan pada laju pertumbuhan. Jika DLQ = 1,
berarti laju pertumbuhan sektor i terhadap laju pertumbuhan PDRB daerah n sebanding dengan laju pertumbuhan sektor tersebut terhadap PDB
nasional. Jika DLQ 1, artinya proporsi laju pertumbuhan sektor i terhadap laju pertumbuhan PDRB daerah n lebih rendah dibandingkan laju
pertumbuhan sektor tersebut terhadap PDB nasional. Sebaliknya, jika DLQ 1, berarti proporsi laju pertumbuhan sektor i terhadap laju
pertumbuhan PDRB daerah n lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut terhadap PDB nasional. Pada masa depan, kalau keadaan
masih tetap sebagaimana adanya saat ini, maka dapat diharapkan bahwa sektor ini unggul pada masa mendatang Saharudin, 2006.
Metode kombinasi dikemukakan oleh Hoyt yang menyarankan adanya beberapa aturan untuk membedakan sektor basis dan non basis,
yaitu: 1
Semua tenaga kerja dan pendapatan dari sektor industri ekstraktif extractive industries adalah sektor basis.
2 Semua tenaga kerja dan pendapatan dari sumber “khusus” seperti
politik, pendidikan, kelembagaan, tempat peristirahatan, kegiatan hiburan dipertimbangkan sebagai sektor basis.
Metode kebutuhan minimum melibatkan penyeleksian sejumlah wilayah yang “sama” dengan wilayah yang diteliti, dengan menggunakan
distribusi minimum dari tenaga kerja regional dan bukannya distribusi rata- rata Budiharsono, 2005.
7. Analisis Shift - Share
Analisis shift share merupakan metode yang membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor di wilayah dengan wilayah
nasional. Metode ini lebih tajam dibanding metode LQ. Metode LQ tidak
memberi penjelasan atas faktor penyebab perubahan tersebut sedang metode shift share memperinci penyebab perubahan itu atas beberapa
variabel. Analisis ini menggunakan metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri suatu daerah di dalam
pertumbuhannya di dalam satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya. Hal ini meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor
di suatu daerah tetapi dalam kaitannya dengan ekonomi nasional Tarigan,2002.
Analisis shift share diartikan sebagai salah satu teknik kuantitatif yang biasa digunakan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi
daerah relatif terhadap struktur ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi sebagai pembanding atau referensi. Untuk tujuan tersebut, analisis
ini menggunakan tiga informasi dasar yang berhubungan satu sama lain yaitu: Pertama, pertumbuhan ekonomi referensi propinsi atau nasional
nasional growth effect yang menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap perekonomian daerah. Kedua,
pergeseran proporsional proporsional shift, yang menunjukkan perubahan relatif kinerja suatu sektor di daerah tertentu terhadap sektor
yang sama di referensi propinsi atau nasional. Ketiga, Pergeseran deferensial diferential shift yang memberikan informasi dalam
menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah lokal dengan perekonomian yang dijadikan referensi. Jika pergeseran suatu industri
adalah positif, maka industri tersebut relatif lebih tinggi daya saingnnya dibandingkan industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan
referensi. Pergeseran deferensial ini disebut juga pengaruh keunggulan kompetitif Widodo, 2006.
Analisis shift share digunakan untuk menganalisis perubahan- perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan
kesempatan kerja pada dua titik waktu di suatu wilayah. Dari analisis ini diketahui perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan
secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah pertumbuhannya cepat
atau lambat. Dalam analisis ini komponen pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi tiga, yaitu komponen pertumbuhan nasional PN, komponen
pertumbuhan proporsional PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW.
Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan kesempatan kerja atau produksi suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan
kesempatan kerja atau produksi nasional secara umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang
mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. Komponen pertumbuhan proporsional tumbuh karena perbedaan
sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri misalnya kebijakan
perpajakan, subsidi dan price support dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar.
Komponen pertumbuhan pangsa wilayah timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah
dibandingkan wilayah lainnya. Cepat atau lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan
komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial dan ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut
Lucas dan Primms 1979 dalam Budiharsono, 2005.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah