99
I. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.
Perubahan yang dilakukan Menteri Pendidikan dan kebudayaan hanya perubahan konseptual saja, namun secara praktis kebiasaan lama
masih terwujud dalam kurikulum baru sehingga pelaksanaan kurikulum baru belum berjalan baik sepenuhnya. Munculnya kurikulum 2013 yang
dilandasi kemajuan teknologi dan informasi maka masyarakat menganggap pendidikan Indonesia terlalu memfokuskanmenitik beratkan aspek kognitif.
Artinya siswa terlalu dibebani banyak tugas mata pelajaran sehingga tidak membentuk siswa untuk memiliki pendidikan karakter, sehingga inilah yang
menyebabkan munculnya kurikulum 2013. 1.
Materi Materi yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah
dengan merujuk pada buku Aqidah Akhlak. Untuk pembentukan akhlak yang diterapkan sesuai dengan materi yang terdapat pada buku dan
pembiasaan. Menurut guru aqidah akhlak materi yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah dengan merujuk pada buku Tematik
Aqidah Akhlak. Khusus untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar dipecah menjadi beberapa pelajaran,
yaitu: Fiqih, Qur’an hadits, Akidan akhlak, dan lain sebagainya. Mengenai pembentukan akhlak yang diterapkan tidak ada materi khusus
yang terangkum, hanya pembiasaan yang berlangsung sehari-hari yang termuat dalam RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
berkarakter, yang dimaksud berkarakter disini adalah memuat nilai-nilai
100 karakter yang ingin dicapai. Menurut guru aqidah akhlak dalam
implementasi aqidah akhlak agar membentuk karakter siswa dimulai dengan 3 keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan
Religiusistas. Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan muroja’ah sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran
dimulai. Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di imami setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan
terbiasa memimpin
sholat. Kemudian
keteladanan Humanitas,
keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan
guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang ditujukan untu guru dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru,
seperti kajian, sharing.
126
Program lain yang dikembangkan oleh SDIT Muhammadiyah Al- Kautsar adalah manasik haji, manasik haju merupakan program tahunan
yang diselenggarakan oleh SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar, dari kegiatan manasik ini diharapkan siswa mengetahui cara pelaksanaan
ibadah haji, sebab jika hanya teori saja peserta didik tidak akan paham. Hal ini dilaksanakan berdasar fakta dilapangan, banyak orang mengerti
haji namun untuk pelaksanaannya jarang yang paham, oleh karena itu program manasik haji ini diselenggarakan sehingga dapat digunakan
peserta didik sebagai bekalpengalaman nantinya. selain fokus pada
126
Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-5-2015 Pukul. 09.32 WIB.
101 peserta didik, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar juga peduli akan SDM
guru dan staf karyawannya, yang mana diadakan pelatihan atau seminar yang bertujuan untuk mengembangkan potensi guru guna memunculkan
ide-ide kreatif untuk mengembangkan serta memajukan sekolah.
127
Kurikulum yang digunakan di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar adalah kurikulum 2013 yang sangat menekankan pada pendidikan
karakter. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pergolakan zaman, terlebih pada tingkat dasar yang akan menjadi fondasi bagi
tingkatan berikutnya. Peranan karakter pada kurikulum 2013 menjadi unsur utama dasar penilaian keberhasilan, karakter sebagai identitas
atau jati diri suatu bangsa. Karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar manusia,
karakter seseorang juga bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan disekitarnya. Dalam hal ini aqidah akhlak lah yang akan berperan,
menjadi benteng perlindungan peserta didik dari budaya yang kurang baik. Berikut adalah hasil implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran
aqidah akhlak yang terangkum dalam ruang lingkup pendidikan aqidah akhlak:
128
a. Akhlak Kepada Allah
Membiasakan berdo’a sebelum makan dan sesudah makan, berdo’a sebelum belajar, melaksanakan sholat dhuha dan dzuhur
berjama’ah. Muroja’ah sebelum pelajaran dimulai.
127
Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.
128
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2012, hlm. 7-11.
102 b.
Akhlak Kepada Diri Sendiri Membiasakan menjaga kebersihan diri, mandi, menggosok
gigi. Memakai pakaian yang bersih dan wangi, membawa tissue ketika sakit flu, dan tidak membeli jajan sembarangan. Membudayakan cuci
tangan sebelum makan. Dapat mengendalikan hawa nafsu. c.
Akhlak Kepada Sesama Manusia Bersosialisasi dengan teman, guru, dan staf sekolah dengan
baik. Mencium tangan gurustaf sekolah ketika bertemusaat pagi hari saat memasuki gerbang sekolah.
d. Akhlak Terhadap Lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan, membuang sampah pada tempatnya. Siswa kelas 1A tanggap akan kebersihan lingkungan, contohnya: Ketika
salah satu teman ada yang menumpahkan minumanmakanan, mereka langsung sigap ke kamar mandi untuk mengambil kain pelsapu untuk
membersihkan.
129
2. Tujuan
Wali Kelas 1A menuturkan bahwa tujuan materi disisipkan pada masing-masing pelajaran. Namun pada intinya untuk menyiapkan
generasi masa depan yang jujur, berakhlak mulia dan profesional sesuai dengan tujuan sekolah. Hal tersebut juga disampaikan oleh bebrapa guru
yang mengampu dan menangani bidang tersebut, seperti guru aqidah akhlak dan koordinator ibadah. Tujuan tersebut ingin menyiapkan
129
Observasi Kelas 1A Sejak Tanggal 18-04-2015.
103 generasi Islami yang kompeten, kuat menghadapi perubahan zaman yang
signifikan. Membiasakan anak membaca Al- Qur’an, sehingga setelah
dewasa nanti tidak mudah meninggalkan Al- Qur’an seperti kasus yang
terjadi. Banyak yang sewaktu kecilnya mencintai Al- Qur’an namun
setelah dewasa meninggalkan Al- Qur’an, dengan alasan sibuk sehingga
tidak sempat membaca.
130
3. Metode
Metode yang digunakan dalam implementasi kurikulum adalah melalui 3 keteladanan yang diterapkan guru, yaitu: Keteladanan
Religiusistas. Setiap pagi siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas dan muroja’ah sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha sebelum pelajaran
dimulai. Kemudian sholat dzuhur yag dilaksanakan didalam kelas yang di imami setiap harinya secara bergantian dengan tujuan agar siswa bisa dan
terbiasa memimpin
sholat. Kemudian
keteladanan Humanitas,
keteladanan seperti baris-berbaris sebelum masuk kelas untuk melatih sikap kepemimpinan dan kedisiplinan, serta sosialitas yang baik dengan
guru dan teman. Terakhir keteladanan Intelektual, keteladanan yang ditujukan untu guru dalam rangka meninkatkan profesionalitas guru,
seperti kajian, sharing. Untuk penyampaian pelajaran biasanya guru menggunakan metode permainan agar peserta didik tidak mudah bosan.
131
130
Ahmad Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura- Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.38 WIB.
131
Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.
104 Mengenai metode, setiap guru memiliki cara masing-masing dalam
penyampaian materi yang terangkum dalam kurikulum 2013, namun pada intinya dari penerapan metode tersebut agar peserta didik dapat dengan
mudah menerima pesan yang dimaksud. Wali kelas 1A dan koordinator ibadah ditempat yang berbeda menuturkan bahwa metode yang digunakan
dalam pelaksanaan pendidikan karakter adalah melalui keteladanan yang dicontohkan guru pada peserta didik, karena pada dasarnya anak adalah
peniru yang baik. Dengan begitu dalam kesehariannya guru harus berhati- hati dalam memberikan contoh.
Jika diamati lebih lanjut metode penanaman akhlak disini selain merujuk pada materi juga bertumpu pada guru, guru diharuskan dapat
memberikan contoh teladan yang baik. Seperti pepatah jawa, “Guru, digugu lan ditiru” pepatah jawa ini seakan mengingatkan bahwa guru
menjadi sorotan. Sorotan ini terutama anak-anak atau peserta didik, selain itu juga guru menjadi sorotan masyarakat sehingga apapun yang terjadi
guru harus dapat menjaga sikap dimanapun berada. Tanpa menjadi sorotanpun orang yang beriman harus merasa selalu diawasi oleh Allah
dan malaikat.
132
4. Evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan guru mapel aqidah akhlak adalah dengan cara mengamati sikap dan perilaku murid sehari-harinya dan menggunakan
evaluasi tertulis. Adapun hasil dari evaluasi tertulis adalah berdasar pada
132
Ahmad Mudzakir, S. Pd, Wawancara, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura- Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.38 WIB.
105 nilai ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
133
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
No. Nama
Nilai Ulangan
Harian 1 Ulangan
Harian 2 UTS
UAS
1. Abdullah Azmi
95 100
79 94
2. Abiyu Al Farizy
80 70
78 82
3. Aiko Asyiffania Putri
90 90
84 90
4. Alyaa Riani E
90 95
86 90
5. Ananda Zakaria Kusnadi
95 95
84 100
6. Aqsan Terry Setiawan
80 75
72 78
7. Azky Huwaidati Mumtaz
100 100
100 100
8. Azna Aida Liana
90 85
78 90
9. Bintang Pandu P
85 90
58 84
10. Cessamigo Paramitha N 100
95 92
94 11. Cottina Hasna Rosyida
95 90
76 100
12. Daffa Hafiz Firdaus 80
80 62
82 13. Derryl Favian Nuha
95 90
88 92
14. Fahri Hamka Santoso 90
90 76
90 15. Farrel Lazuardi Adnan
90 100
88 98
16. Hasna Hurriyatus S 100
100 94
100 17.
Irsyad Huda Syafa’at 95
90 80
86 18. Jibril Nizam Alfaruq
95 95
86 96
19. Luthfi Anindya 90
100 86
98 20. Marsal Vide Justitio S
80 85
78 82
21. Muhammad Habib H.A.H 85
90 86
88 22. Naswa Arifa Janna
100 95
86 96
23. Nasywa Yumna Irrahayuti 95
100 90
96
133
Dokumen Elvandari Pubianti, S. Psi, S. Pd. I, SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 10.41 WIB.
106 24. Rachmadani Widia Q
90 95
80 90
25. Rafi Ghani Akmal 75
80 54
76 26. Sabiq Zulkaifaziah
100 100
96 100
27. Zafira Annabel P.C 95
95 84
96 28. Salsabila Ayu Istanti W
95 95
82 92
29. Salsabila Octavia W 95
100 90
100 30. Shabrina Syafna Madania
100 90
92 100
31. Vina Zahra Karima 85
90 80
82 32. Waldan Hanif Wibowo
90 95
62 98
33. Lana Sabila Rusyda 90
85 -
90 Tabel III.G.4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa.
Selain dari evaluasi tertulis, guru juga melakukan evaluasi dengan cara melihat sikap siswa sehari-hariya disekolah. Mulai dari sikap siswa
terhadap guru, teman, dan seluruh warga sekolah. Bagaimana siswa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar juga termasuk dalam penilaian,
sikap religiusistasnya juga di nilai berdasar siswa mau menjadi imam saat sholat dzuhur dan ketertiban dalam melaksanakan sholat.
J. Pendidikan karakter di SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura.