93 b.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, kreatif, inovatif dengan mengembangan perilaku bersahabat, kerjasama, dan
keteladanan. c.
Menumbuhkan kreatifitas siswa sekaligus bisa mengimplementasikan keilmuannya.
d. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang komprehensif.
e. Menumbuhkan dan mengembangkan pola hidup yang berkarakter
Islami.
122
E. Tujuan
Menyiapkan generasi masa depan yang jujur, berakhlak mulia dan profesional.
F. Sarana dan Prasarana.
Kurikulum dan metode pembelajaran yang bagus tidak akan dapat direalisasikan dengan maksimal jika tidak didukung dengan media serta
sarana prasarana yang memadai, sadar akan hal ini maka SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar telah menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung proses belajar mengajar, diantaranya : 1.
Perpustakaan
SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar mempunyai perpustakaan yang luas dan lengkap. Di dalam perpustakaan sangat nyaman, koleksi buku
122
Dokumen SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura-Sukoharjo, Senin, 25-05-2015 Pukul. 09.32 WIB.
94 yang ada cukup lengkap. Tidak hanya buku pelajaran saja yang ada di
dalam perpustakaan, tapi juga terdapat hasil keterampilan terbaik siswa, buku cerita islami dan buku bergambar lainnya yang menarik minat baca
siswa. Selain buku juga sudah terdapat LCD, komputer, serta televisi yang bisa digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
a.
Unit Kesehatan Sekolah
Ruang lingkup UKS adalah sudah tercermin dari Tiga Program Kesehatan Sekolah Trias UKS. Kegiatan yang dilaksanakan adalah
imunisasi, scening dan pemeriksaan dari pemeriksaan dari puskesmas, serta pemeriksaan kuku, gigi, penimbangan berat badan, pengukuran
tinggi badan secara teratur.Untuk meningkatkan kesehatan di lingkungan sekolah maka SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar
mendirikan UKS. Pada saat ini, pelayanan UKS meliputi:
1 Pelayanan PPPK
2 Pelayanan dari gurupetugas sekolah dan pelayanan mandiri bagi
anak yang sakit. SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar memiliki 1 ruang UKS,
ruangan tersebut berada di sebelahtimurkelas 1D. Petugas UKS tahun 20142015 sampai saat ini belum dibentuk, apabila ada siswa yang
sakit biasanya menghubungi Bapak Noptika Danu Hermawan selaku penanggung jawab UKS dan bisa juga menghubungi wali kelas
masing-masing. b.
Laboratorium Komputer.
95 SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar sudah memiliki 1 laboratorium
komputer. Komputer yang berada di laboratorium komputer berjumlah sekitar 15 unit.Laboratorium komputer juga memiliki 1 proyektor dan
beberapa kursi dan meja serta 1 buah almari. Laboratorium ini sebenarnya masih kekurangan komputer untuk praktik siswa. Oleh
karena itu untuk siswa kelas 4, 5, dan 6 diperbolehkan membawa laptop pada saat pembelajaran komputer.
c. Koperasi Sekolah
Koperasi adalah suatu badan usaha yang berasaskan kekeluargaan dan bertujuan menyejahterahkan anggotanya. Tujuan didirikan
koperasi sekolah, yaitu : 1
Menyediakan peralatan yang dibutuhkan siswa. 2
Mendidik siswa untuk hidup hemat. 3
Melatih siswa untuk berperan serta dalam sesuatu badan usaha. 4
Menyediakan pakaian atau seragam bagi siswa. 5
Menyejahterakan anggota. Koperasi SD Muhammadiyah Al-Kautsar berada berseberangan
dengan ruang TU. Koperasi SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar menjual barang-barang kebutuhan siswa maupun guru.Koperasi sekolah
didirikan untuk membantu memenuhi keperluan siswa. Selain itu siswa juga diberi tanggung jawab untuk terlibat dalam pengurusan koperasi.
d. Layanan Bimbingan Konseling.
96 Penanggung jawab bimbingan konseling di SDIT Muhammadiyah
Al-Kautsar adalah Elvandari Pubianti, S.Psi, S.PdI. Bimbingan konseling dilaksanakan dengan pembinaan berkala. Bimbingan tidak
hanya ditujukan terhadap kenakalan siswa, namun terhadap semua perilaku yang ditunjukkan anak. Studi kasus dilaksanakan oleh wali
kelas masing-masing. Dan pertemuannya dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Program melibatkan Wali Kelas, Wali Murid, Kepala
Sekolah, dan Kesiswaan. Rekapan masalah-masalah yang dihadapi siswa ditulis oleh guru BK dibuku kasus.
Masalah yang sering dihadapi siswa yaitu mengenai ketaatan peraturan, seperti tidak mengerjakan PR dan terlambat. Hukuman yang
diberikan dilakukan secara berjenjang, tergantung pelanggaran yang dilakukan
dan frekuensi
melakukan pelanggarannya.
Untuk pelanggaran ringan, pelaku diberikan peringgatan. Dan jika sudah
sering kali melakukan pelanggaran, siswa bersangkutan akan di skor. Skor juga akan diberikan kepada siswa yang melakukan pelanggaran
penganiyaan fisik.
123
G. Kurikulum