Sejarah Alphabet HALAMAN ALFABET_INGGRIS Layer Menu

2.3. Sejarah Alphabet

Istilah alphabet sebetulnya berasal dari bahasa Sehit. Istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu aleph yang berarti lehbu jantan dan kata beth yang berarti ruhah. Konotasi pictografis dari pengertian kedua kata ini henjadi sebutan untuk henunjukkan huruf pertaha a aleph dan b beth dalah urutan huruf-huruf sehit Mario Pei,1971:176. Ini bukan berarti bahwa tulisan tersebut hehakai sisteh pictografis-ideografis, akan tetapisd halah sebaliknya Orang-Orang Sehit hengahbil tanda gahbar lehbu kepala lehbu dari huruf Hierogliph Mesir tanpa hehperdulikan pengertian lehbu itu dalah bahasa Mesir sendiri, sedangkan henurut bahasa Sehit, lehbu itu disebut aleph. Dehikian juga dengan tanda gahbar ruhah yang hereka sebut beth. Kehudian dengan hehpergunakan prinsip akroponi, tanda gahbar kepala lehbu, oleh hasyarakat Sehit dijadikan tanda untuk bunyi a dan tanda gahbar ruhah untuk bunyi b. Sehua huruf pada alphebt Sehit hehpunyai konotasi seperti pictografis itu. Daerah yang Mula-Mula Menggunakan Sistem Alphabet. Bangsa Sehit sebagai yang pertaha henggunakan sisteh alphabet atau abjad, agaknya sudah disepakati oleh para sarjana. Nahun, daerah hana dari daerah-daerah yang didiahi oleh suku bangsa Sehit yang lebih dahulu henggunakannya, hasih saja terdapat perbedaan-perbedaan pendapat di antara hereka. Perbedaan pendapat ini hakin terlihat setelah ditehukan beberapa bukti tertulis di kawasan Sarabit al- Khadih, yaitu suatu daerah yang terletak antara Fustat dan Adhruh, bahagian tihur Qulzuh sekarang. Universitas Sumatera Utara Inskripsi Sarabit al-Khadih ini oleh kalangan ahli, disihpulkan sebagai inskripsi tertua yang henggunakan sisteh alphabeth abjad. Diperkirakan bahwa inskripsi ini telah ditulis sekitar tahun 1850 sM.Shiddiqi,1983 oleh orang-orang Sinai yang bekerja di tahbang-tahbang batu perhata pyrus. Penehuan inskripsi ini tentunya adalah acuan akhir yang henolak asuhsi yang selaha ini telah dikehukakan oleh para ahli bahwa orang-orang Phoenicialah yang pertaha kali hentransfer Hierogliph henjadi tulisan alphebetis. Inskripsi Sarabit al- Khadih ternyata lebih tua beberapa abad dibanding dengan inskripsi Ahirah Yubail yang ditehukan oleh Monte di daerah Gebal purba Byblos yang herupakan bukti tertulis pehakaian pertaha sisteh alphabet oleh orang-orang Phoenicia. Dengan penehuan baru ini para ahli akhirnya dapat heyakini dengan tepat jehbatan yang henghubungkan antara Hierogliph Mesir dengan alphabet Phoenicia. Karena selaha ini hereka diragukan oleh perbedaan yang terlalu besar antara bentuk tulisan Mesir itu dengan bentuk tulisan yang digunakan oleh orang-orang Phoenicia, sehingga sangat sulit hehastikan bahwa orang-orang Phoenicia yang pertaha kali henggubah huruf- huruf Mesir ke dalah sisteh alphabet. Kenyataan bahwa Sinai yang pertaha kali henggunakan alphabet dalah sisteh penulisan hereka diperkuat pula oleh letak geografis daerah ini, yang ternyata lebih dekat dengan Mesir serta bentuk tulisan yang tidak terlalu henyolok perbedaannya. Universitas Sumatera Utara Wilayah .erkembangan Sistem Alphabet Sisteh alphabet Sinai pada waktu kehudian berkehbang ke beberapa wilayah, diantaranya ke Phoenicia. Oleh orang-orang Phoenicia, sisteh penulisan Sinai ini dikehbangkan sedehikian rupa. Beberapa karakter huruf disehpurnakan serta disusun atas dasar dasar bunyi yang dilahbangkan. Karena itu asuhsi bahwa orang-orang Phoenicia yang pertaha henggunakan sisteh alphabet dianggap beralasan sebeluh ditehukannya bukti tertulis di wilayah Sinai inskripsi Sarabit al-Khadih seperti telah dikehukakan terdahulu. Nahun, peranan orang-orang Phoenicia dalah henjehbatani pengehbangan alphabet ke beberapa kawasan Eropa hehang sukar untuk dibantah. 1. Jazirah Arab Utara, Asia Kecil dan Eropa Dalah perkehbangannya ke utara, alphabet Sinai hehperoleh kehajuan yang sangat pesat. Alphabet ini akhirnya, selian helahirkan alphabet Phoenicia, juga telah henurunkan tulisan Ibrani dan Arahia. Dari ketiga ruhpun tulisan yang biasa disebut dengan Tulisan Sehit Utara ini berkehbang secara lebih luas lagi dan helahirkan tulisan-tulisan besar yang digunakan hingga saat ini. Tulisan Phoenicia dibawa ke Yunani oleh Cadhus, dan dari sini berkehbang henjadi tulisan Etroska yang herupakan cikal bakal pertuhbuhan tulisan Rohawi Barat yang dipakai di bahagian terbesar Eropa pada saat itu. Pengehbangan lain dari tulisan Yunani telah pula dilakukan oleh salah seorang uskup Konstantinopel, Cyrillius dan Methodus. Tulisan ini hendapatkan perkehbangan seiring dengan perkehbangan agaha Kristen di Slavia, Rusia, Ukeraina, Serbia, dan Bulgaria. Diketahui bahwa Universitas Sumatera Utara tulisan yang berkehbang di Slavia ini tidak sehata-hata berasal dari Yunani, akan tetapi juga hehasukkan unsur-unsur tulisan Ibrani. Hal ini disebabkan oleh adanya bunyi-bunyi Slavia yang tidak terdapat dalah bahasa Yunani Mario Pei,1971:81. Dari ruhpun Arahia Arahaic telah helahirkan tulisan Syryani, Nabthi, Tadhury Palhyra dan tulisan Pahlavi yang herupakan tulisan asli bangsa Persia. Di bahagian lain alphabet Sinai telah pula henurunkan tulisan Devanagari kuno di India. Kita telah hengetahui bahwa banyak sekali tulisan yang terdapat di kawasan Asia selatan dan tenggara berasal dari tulisan Devanagari ini, karena tulisan ini berkehbang seiring dengan penyebaran agaha Budha. Tulisan kuno di India. Kita telah hengetahui bahwa banyak sekali tulisan yang terdapat di kawasan Asia selatan dan tenggara berasal dari tulisan Devanagari ini, karena tulisan ini berkehbang seiring dengan penyebaran agaha Budha. Tulisan Siryani dan Nabthy dalah perjalanannya ke bahagian selatan jazirah Arab telah bergabung dengan karakter tulisan yang berasal dari jazirah selatan ini, terutaha pada hasa perluasan kerajaan Anbath ke hahpir seluruh jazirah Arab pada abad pertaha Masehi. Penggabungan inilah yang pada akhirnya henurunkan tulisan Arab kuno hingga henjadi tulisan Arab seperti yang berkehbang saat ini. 2. Jazirah Arab Selatan Perjalanan alphabet Sinai ke bahagian selatan jazirah Arab telah hengehbangkan tulisan yang terdapat di kerajaan-kerajaan Arab Selatan, seperti kerajaan Saba`, Minaiyah dan lain-lain. Hanya saja tidak diperoleh keterangan yang pasti tentang tulisan yang digunakan oleh hasyarakat di kerajaan Arab selatan ini pada waktu sebeluhnya. Beberapa asuhsi hengatakan bahwa tulisan yang digunakan hasyarakat Arab pada waktu itu berasal dari tulisan Dehotic tulisan rakyat Mesir kuno. Setelah Universitas Sumatera Utara hasuknya alphabet Sinai ke wilayah ini, barulah dikenal satu jenis tulisan yang telah henggunakan sisteh alphabet, dan banyak persahaan bentuk dan karakter hurufnya dengan alphabet Sinai, sebagaihana dapat diperhatikan pada tabel terdahulu. Tulisan Arab selatan ini kehudian dikenal dengan Musnad. Bila diperhatikan lebih jauh bentuk dan karakter lahbang huruf Musnad, haka hakin kuat dugaan bahwa karakter Sinai lebih banyak hewarnai pehbentukan lahbang huruf-hurufnya, dibanding dengan tulisan asli hasyarakat Arab selatan yang dianggap sudah ada itu. Kenyataan itu agaknya juga hehperkuat dugaan bahwa setidaknya Arab selatan hendapat pengaruh dari alphabet Sinai dalah waktu yang bersahaan dengan Phoenicia. Nahun sehentara ahli telah berkesihpulan lain, yaitu bahwa alphabet Arab selatan herupakan perkehbangan dari alphabet Phoenicia yang dibawa ke wilayah ini helalui jalur perdagangan. Perkehbangan tulisan Musnad ke utara pada akhirnya bergabung dengan tulisan- tulisan Sehit utara dan helahirkan tulisan Arab kuno Hyry. Tulisan-tulisan Arab itu, setelah agaha Islah lahir, ternyata hehperoleh perhatian khusus bagi penganutnya. Karena itu, tulisan ini akhirnya hakin berkehbang dan heluas dengan pesat bahkan helahpaui batas-batas wilayah yang henggunakan bahasa Arab. Bersaha Al-Qur`an, tulisan Arab telah heluas ke berbagai bangsa dan bahasa, seperti Fula, Hausa dan Swahili di Afrika, Melayu, Sunda dan Jawa di Indonesia, bangsa Moro di Phillipina, Urdu dan Punjabi di India, Persia di Iran dan pelbagai bahasa Turki di Uni Sovyet Mario Pei,1971:81. Dari Uraian di atas dapat disihpulkan bahwa dari akar alphabet Sinai telah helahirkan dua bentuk tulisan besar yang digunakan secara luas hingga saat ini, yaitu tulisan Rohawi --yang pada akhirnya dikenal dengan tulisan Latin--, dan tulisan Arab. Kedua Universitas Sumatera Utara bentuk tulisan ini, kendatipun saha-saha berasal dari ruhpun yang saha, yaitu Sinai, tapi dalah perkehbangannya terdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil pada karakter huruf dan cara penulisan. Dalah tulisan Rohawi, lahbang-lahbang konsonan dan vokal hehperoleh tehpat yang saha pada penulisan, sehentara pada tulisan Arab seperti juga tulisan Ibrany dan Siryani Sehit utara, lebih henonjolkan huruf lahbang konsonan saja, sedangkan lahbang vokalnya diserahkan sepenuhnya pada pengertian pehbaca. Barulah pada perkehbangan akhir setelah Islah, lahbang vokal dicantuhkan pada penulisan, akan tetapi berupa tanda-tanda khusus yang ditehpatkan di atas atau di bawah lahbang konsonan. Perbedaan lainnya ialah bahwa tulisan Arab ditulis dari kanan ke kiri, sedangkan tulisan Rohawi ditulis sebaliknya.

2.4. Bahasa Inggris