Hasil Analisis Statistik Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Berdasarkan tabel 5.4. lama merokok pada sampel bervariasi dari waktu terlama adalah 7.5 tahun dan tersingkat adalah 6 bulan. Jumlah rokok per hari juga bervariasi dengan jumlah terbanyak adalah 30 batanghari dan jumlah terendah adalah 10 batanghari.

5.1.6. Hasil Analisis Statistik

Terdapat 2 analisis yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu:  Uji-t independen untuk membandingkan konsentrasi MDA antara sampel non-perokok dan sampel perokok  Uji linear regression dengan Pearson correlation coefficient untuk melihat hubungan linear antara indeks Brinkman dan konsentrasi MDA Uji-t Uji-t adalah salah satu uji statistik yang bertujuan untuk mengkomparasi atau membandingkan apakah rata-rata sebuah populasi ataupun 2 populasi memiliki perbedaan secara signifikan. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengkomparasi rata-rata konsentrasi MDA serum antara mahasiswa non-perokok dan perokok. Oleh karena itu hipotesis pada penilitian ini adalah : • Ho : Konsentrasi MDA serum mahasiswa non-perokok identik dengan konsentrasi MDA serum mahasiswa perokok yang berarti tidak terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap timbulnya radikal bebas. • Hi : Konsentrasi MDA serum mahasiswa non-perokok identik dengan konsentrasi MDA serum mahasiswa perokok yang berarti terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap timbulnya radikal bebas. Dasar pengambilan keputusan pada penelitian ini adalah : • Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima. • Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak. Dengan menggunakan SPSS versi 17.0, maka uji-t pada penilitian ini mendapatkan hasil p = 0.027. Oleh karena 0.027 0,05, maka Ho ditolak. Konsentrasi MDA serum mahasiswa non-perokok tidak identik dengan konsentrasi MDA serum mahasiswa perokok yang berarti terdapat pengaruh kebiasaan merokok terhadap timbulnya radikal bebas. Universitas Sumatera Utara Uji linear regression dengan Pearson correlation coefficient Uji linear regression dengan Pearson correlation coefficient adalah uji statistik bivariat yang mengandung tingkat hubungan linear diantara dua variabel kuantitatif. Pada penelitian ini, penelti ingin menguji tingkat hubungan linear antara konsentrasi MDA serum dan indeks Brinkman. Dengan mengetahui koefisien korelasi r maka dapat ditentukan keeratan hubungan antara konsentrasi MDA serum dan indeks Brinkman. Tingkat hubungan berdasarkan koefisien korelasi menjadi : • Nilai r tinggi mendekati 1 atau –1 mengindikasikan hubungan kuat sehingga indeks brinkman dapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi MDA serum • Nilai r rendah mendekati 0 mengindikasikan hubungan yang lemah sehingga indeks Brinkman tidak layak untuk digunakan untuk memprediksi konsentrasi MDA serum Dengan menggunakan SPSS versi 17.0, didapatkan koefisien korelasi Pearson sebesar r = 0.59. Hasil ini mengindikasikan hubungan linear yang kuat sehingga indeks brinkman dapat digunakan untuk memprediksi konsentrasi MDA serum. Gambar 5.2. Diagram Konsentrasi MDA Serum - Indeks Brinkman Universitas Sumatera Utara 5.2. Pembahasan 5.2.1 Kebiasaan Merokok pada Mahasiswa Kedokteran