Radikal Bebas pada Tubuh Manusia Reaksi-reaksi Radikal Bebas Pada Tubuh

2.2.2. Radikal Bebas pada Tubuh Manusia

Radikal bebas dan reactive oxygen species ROS dapat terbentuk dari proses metabolisme tubuh ataupun dari sumber luar tubuh seperti paparan sinar- X,ozon, asap rokok, polusi udara, dan juga bahan kimia industri Bagchi, 1998. Radikal bebas diproduksi secara terus menerus pada sel tubuh oleh reaksi-reaksi yang melibatkan enzim maupun reaksi-reaksi tanpa melibatkan enzim. Reaksi- reaksi yang melibatkan enzim adalah reaksi pada fagositosis, rantai pernapasan, pembentukan prostaglandin dan sistem sitokrom P-450. Liu, 1999. Sumber-sumber radikal bebas yang berada di dalam tubuh Husain, 2012: • Mitokondria • Xanthine oxidase • Peroxisomes • Inflamasi • Fagositosis • Olahraga • Iskemiareperfusion injury

2.2.3. Reaksi-reaksi Radikal Bebas Pada Tubuh

Reaksi radikal bebas menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh yang terakumulasi dengan bertambahnya usia. Perubahan-perubahan ini merupakan hal umum yang terjadi pada semua tubuh manusia dengan bertambahnya usia. Untuk menyebabkan kerusakan oleh radikal bebas pada struktur tubuh, faktor genetik dan lingkungan juga ikut berpengaruh bersama dengan perubahan-perubahan ini. Faktor genetik dan lingkungan berpengaruh karena timbulnya penyakit pada umur tertentu Lobo, 2010. Kanker dan ateriosklerosis, dua penyebab kematian utama, adalah penyakit yang dipengaruhi oleh radikal bebas. Inisiasi dan bermulanya kanker berhubungan dengan kelainan pada kromosom dan aktivasi onkogen. Radikal Universitas Sumatera Utara bebas yang terbentuk dari radiasi dapat membentuk tumor. Hubungan erat antara konsumsi lemak dan minyak dengan kematian dari leukemia dan neoplasia ganas pada payudara, ovarium dan rektum pada pasien berusia 55 tahun keatas menandakan adanya suatu proses peroksidasi lemak. Studi pada arteriosklerosis mengungkapkan kemungkinan dari penyebab penyakit tersebut adalah reaksi radikal bebas yang melibatkan lemak yang berasal dari makanan di dinding arteri dan serum yang menghasilkan peroksida dan bahan-bahan sejenis lainnya. Bahan- bahan ini mengakibatkan kerusakan sel dan menghasilkan perubahan pada dinding arteri Lobo, 2010.

2.2.6. Stres Oksidatif