Umum Kinerja standard WLAN 802.11 dengan EDCA

41

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS DATA

4.1 Umum

Pada bab ini akan dibahas hasil simulasi menggunakanpamvotis simulator untuk melihat bagaimana pengaruh Enhanced Distribution Channel Access EDCA terhadap kinerja jaringan IEEE 802.11 abg. Dalam setiap pengiriman paket data EDCA memanfaatkan teknik prioitas kanal pada setiap paket yang diterima. Teknik prioritas kanal merupakan Teknik memprioritaskan tiap-tiap paket data yang diterima dari layeryang lebih tinggi yang kemudian ditandakan ke nilai prioritas user tertentu yang biasa disebut dengan access category AC. Simulasi dilakukan dengan piranti lunak Pamvotis simulator yang terintegrasi dengan bahasa pemograman java dengan jumlah node yang digunakan yaitu 40 node sehingga simulasi dilakukan sebanyak 40 kali yang kemudian diambila nilai rata-rata dari data yang diperoleh dengan beberapa parameter evaluasi.

4.2 Kinerja Standard WLAN 802.11 DCA

Kinerja standard jaringan WLAN 802.11 tanpa konfigurasi EDCA ditunjukkan pada tabel dan grafik yang akan di bahas pada subbab berikut.

4.2.1 Hasil Simulasi DCA pada IEEE 802.11 a dan g

Pada Tabel 4.1menunjukkan data hasil simulasi tanpa menggunakan konfigurasi EDCA terhadap IEEE 802.11 a dan g. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.1 Hasil pengujian DCA pada IEEE 802.11 a dan g Node Delay Jitter Media Delay Throughput 1 68.28 147.9709 36.68 63.2 2 70.52 107.8368 53.3 63.2 3 136.1733 219.6648 69.80666 63.2 4 135.01 194.8307 78.975 63.2 5 149.216 215.6985 81.248 62.72 6 295.2733 371.1675 95.11666 62.93333333 7 653.1714 581.7771 115.3457 56.34285714 8 830.5725 579.4539 121.6025 54.4 9 1082.482 666.6169 136.5378 52.44444444 10 1397.902 703.6705 151.33 47.52 11 1359.031 707.6447 153.28 46.4 12 1785.15 788.6012 194.6083 39.46666667 13 2141.823 777.4052 200.7646 39.32307692 14 2365.916 798.618 218.2614 34.62857143 15 2704.192 844.8825 250.3453 31.2 16 2931.437 837.3995 270.9212 28.65 17 3094.523 856.2363 289.1729 27.52941176 18 3085.619 857.633 278.4989 27.11111111 19 3431.998 863.5076 402.1747 24.16842105 20 3563.982 852.5183 355.882 22.84 21 3739.805 868.9577 540.8895 22.05714286 22 3712.721 877.7499 409.5627 20.50909091 23 4256.282 855.8004 484.9348 18.53913043 24 3962.892 858.411 475.7392 18.06666667 25 4128.092 845.0318 558.6616 17.312 26 4176.747 860.3471 500.7484 15.72307692 27 4379.758 873.982 602.9696 14.72592593 28 4252.075 879.4107 570.73 14.22857143 29 4541.099 854.0471 630.8655 13.82068966 30 4322.981 866.9395 570.9813 14.50666667 31 4735.7 872.9636 800.4058 12.82580645 32 4958.592 885.6001 732.3612 12.1 33 4661.479 883.3265 677.7309 11.17575758 34 4756.179 881.6213 725.5929 11.17647059 35 4664.813 865.1214 719.3743 11.36 36 5228.513 866.1182 999.0467 10.57777778 37 4977.186 873.0223 851.7865 10.59459459 38 4937.163 873.7944 927.2463 9.6 39 4541.099 854.0471 630.8655 13.82068966 40 4842.05 819.5273 906.4495 9.02 Universitas Sumatera Utara 43

A. Delay

Pada gambar 4.1 menunjukkan perubahan grafik Total delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA diperoleh Total delay terendah 68.28 msec yang terjadi pada saat node 1 serta total delay tertinggi 5228.513 msec yang terjadi pada saat node 36. Gambar 4.1 Grafik delay DCA untuk IEEE 802.11 a dan g

B. Jitter

Pada gambar 4.2 menunjukkan perubahan grafik jitter yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA diperoleh jitter terendah 107.8368 msec yang terjadi pada saat node 2 serta jitter tertinggi 885.6001 msec yang terjadi pada saat node 36. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 D E L A Y NODE DCA Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.2 Grafikjitter DCA untuk IEEE 802.11 a dan g

C. Media Access Delay

Pada gambar 4.3 menunjukkan perubahan grafik media access delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA diperoleh media access delay terendah 36.68 msec yang terjadi pada saat node 1 serta media access delay tertinggi 999.0466553 msec yang terjadi pada saat node 36. Gambar 4.3 Grafikmedia accessdelay DCA untuk IEEE 802.11 a dan g 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 JI TTE R NODE DCA 200 400 600 800 1000 1200 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 M E D IA A C C E S S D E L A Y NODE DCA Universitas Sumatera Utara 45

D. Throughput

Pada gambar 4.4 menunjukkan perubahan grafik Throughput yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA diperoleh throughput terendah 9.02 bps yang terjadi pada saat node 40 serta throughputtertinggi 63.2 bps yang terjadi pada saat node 1,2,3,4. Gambar 4.4 Grafikthroughput DCA untuk IEEE 802.11 a dan g

4.2.2 Hasil Simulasi DCA pada IEEE 802.11 b

Pada tabel 4.2menunjukkan data hasil simulasi tanpa menggunakan konfigurasi EDCA terhadap kinerja jaringan IEEE 802.11 b. 10 20 30 40 50 60 70 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 T HR OUGHP UT NODE DCA Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 4.2 Hasil pengujian DCA pada IEEE 802.11b Node Delay Jitter Media Delay Throughput 1 978.64 679.4661 105.14 63.2 2 718.83 578.8456 104.68 54.8 3 438.6933 506.838 89.93333 62.9333333 4 401.85 478.2108 96.53 62.4 5 394.276 429.9783 99.268 60.48 6 459.02 502.5512 107.2733 59.8666667 7 862.9143 572.9624 115.7171 57.9428571 8 1048.612 696.8148 120.71 55.8 9 1201.54 700.0764 150.2822 49.5111111 10 1618.586 743.4472 156.908 47.76 11 2039.053 795.6695 193.16 40.3636364 12 1937.9 813.9657 195.2183 39.6666667 13 2121.375 766.6669 187.56 37.6 14 2450.583 827.81 214.9314 34 15 2926.135 837.8194 318.9027 30.9866667 16 2689.536 835.1736 268.8112 28.5 17 3240.689 832.2773 309.6565 26.9647059 18 3377.685 832.6649 381.6322 23.8222222 19 3555.846 843.7375 487.981 23.9578947 20 3463.24 853.0456 384.346 22.12 21 3634.417 858.3989 529.3428 20.6857143 22 3783.537 835.8597 453.78 20.4727273 23 4173.301 860.4125 492.6956 17.3913043 24 4835.013 860.4315 1018.32 17.9 25 4074.57 865.2269 514.3096 16.448 26 4263.308 826.9073 535.2746 15.8153846 27 4032.707 876.6361 513.6844 15.1111111 28 3929.587 825.2076 593.9936 14.4571429 29 4778.441 867.7208 707.0062 12.8827586 30 5127.609 877.9937 863.5306 11.8933333 31 4795.055 835.6936 838.9181 11.8709677 32 4615.204 855.0942 749.9794 11.45 33 4822.964 865.3281 961.2703 11.030303 34 4668.534 842.1891 720.0441 10 35 4663.493 851.6912 808.7348 10.1257143 36 4330.342 805.6117 828.71 9.97777778 37 4453.092 824.2406 865.8648 9.44864865 38 4845.271 844.2878 905.95 9.24210526 39 5016.374 855.3653 996.4651 9.98974359 40 4495.753 787.8272 797.4015 8.14 Universitas Sumatera Utara 47

A. Delay

Pada gambar 4.5 menunjukkan perubahan grafik total delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA untuk standar IEEE 802.11 b diperoleh total delay terendah 394.276 msec yang terjadi pada saat node 5 serta total delay tertinggi 5127.609 msec yang terjadi pada saat node 30. Gambar 4.5 Grafikdelay DCA untuk IEEE 802.11 b

B. Jitter

Pada gambar 4.6 menunjukkan perubahan grafik jitter yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA untuk standar IEEE 802.11 b diperoleh jitter terendah 429.9783 msec yang terjadi pada saat node 5 serta jitter tertinggi 877.9937 msec yang terjadi pada saat node 30. 1000 2000 3000 4000 5000 6000 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 D E L A Y NODE DCA Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 4.6 Grafikjitter DCA untuk IEEE 802.11 b

C. Media Access Delay

Pada gambar 4.7 menunjukkan grafik perubahan media access delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA untuk standar IEEE 802.11 b diperoleh media access delay terendah 89.93333 msec yang terjadi pada saat node 3 serta media access delay tertinggi 1018.319996 msec yang terjadi pada saat node 24. Gambar 4.7 Grafikmedia accessdelay DCA untuk IEEE 802.11 b 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 JI TTE R NODE DCA 200 400 600 800 1000 1200 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 M E D IA A C C E S S D E L A Y NODE DCA Universitas Sumatera Utara 49

D. Throughput

Pada gambar 4.8 menunjukkan Perubahan grafik throughput yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Tanpa menggunakan konfigurasi EDCA untuk standar IEEE 802.11 b diperoleh throughput terendah 8.14bps yang terjadi pada saat node 40 serta throughput tertinggi 63.2 bps yang terjadi pada saat node 1. Gambar 4.8 Grafikthroughput DCA untuk IEEE 802.11 b

4.3 Kinerja standard WLAN 802.11 dengan EDCA

Kinerja standard jaringan WLAN 802.11 dengan menggunakan konfigurasi EDCA ditunjukkan pada tabel dan grafik yang akan di bahas pada subbab berikut. 4.3.1 Hasil Simulasi Dengan Menggunakan Konfigurasi EDCA Secara Heterogen Dengan menggunakan EDCA maka suatu paket data di bagi menjadi 4 kategori akses yang terdiri dari AC_VO AC 0 untuk trafik suara dengan 10 20 30 40 50 60 70 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 T HR OUGHP UT NODE DCA Universitas Sumatera Utara 50 prioritas tertinggi, AC_VI AC 1 untuk trafik video, AC_BE AC 2 untuk trafik best effort, dan AC_BK AC 3 untuk trafik background dengan prioritas yang paling rendah. Pada Tabel 4.3menunjukkan data hasil simulasi yang diperoleh dengan menggunakan konfigurasi EDCA dengan penentuan AC secara Heterogen . Tabel 4.3 Hasil pengujian EDCA dengan AC heterogen Node Delay Jitter Media delay Throughput 1 11.38 11.86287 11.38 63.2 2 34.68 38.05103 34.45 63.2 3 39.30667 43.54673 38.53333333 63.2 4 47.26 55.71153 44.37999975 63.2 5 51.592 57.08444 49.8200006 63.2 6 55.64333 61.2223 54.156666 63.2 7 65.12286 72.77392 62.27428571 63.08571429 8 76.985 89.77851 68.94999925 63.2 9 113.7378 137.3845 77.90888644 63.2 10 505.252 342.7063 99.7499957 59.84 11 614.4909 397.2785 120.039998 54.54545455 12 1037.697 537.8682 144.5583308 49.2 13 1545.898 595.5756 192.6538416 44.92307692 14 1471.143 579.6401 177.1999976 42.45714286 15 2290.637 674.7475 301.7479923 38.34666667 16 2133.51 728.8114 265.3074978 37.4 17 2606.42 746.2719 337.6494009 34.68235294 18 2439.749 712.0373 366.6188804 31.91111111 19 2514.863 721.0103 300.1747326 29.81052632 20 2466.08 740.8557 341.4359901 28.04 21 2671.363 771.0954 448.912369 26.24761905 22 3481.864 781.0566 637.3554488 24.32727273 23 3326.351 780.4797 496.2765183 24.48695652 24 3072.161 759.5817 528.3241577 22.73333333 25 3785.634 811.1168 659.4575948 21.376 26 3173.275 705.3662 528.4353758 21.2 27 3042.868 715.2509 771.5829185 20.8 28 3589.66 817.4449 644.990695 19.48571429 29 3678.589 765.6221 819.406179 18.23448276 30 3103.033 744.8563 652.2159903 17.36 Universitas Sumatera Utara 51 Tabel berikut merupakan kelanjutan dari Tabel 4.3 31 3731.296 784.0262 846.5664387 17.30666667 32 4186.254 821.7353 930.9724733 16.25 33 3789.911 836.7533 767.8175627 15.27272727 34 4187.658 825.4503 909.8617336 14.77647059 35 3757.847 780.0588 737.6548363 14.65142857 36 3746.179 802.0837 880.3499978 13.91111111 37 4611.245 764.1169 1160.325392 13.83783784 38 4028.925 758.5305 826.3978808 12.4 39 4345.436 766.372 1110.501017 12.71794872 40 4364.325 776.4969 991.1994879 11.96

A. Delay

Pada gambar 4.9 menunjukkan perubahan grafik total delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user. Dengan menggunakan konfigurasi EDCA diperoleh total delay terendah 11,38 msec pada saat node 1 serta total delay tertinggi 4611.245 msec terjadi pada saat node 37. Gambar 4.9 Grafik delay menggunakan konfigurasi EDCA dengan AC secara heterogen 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 D E L A Y NODE EDCA Universitas Sumatera Utara 52

B. Jitter

Pada gambar 4.10 menunjukkan perubahan grafikjitter yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Dengan menggunakan konfigurasi EDCA diperolehjitter terendah 11.86287 msec yang terjadi pada node 1 dan jitter tertinggi 836.7533 msec yang terjadi pada saat node ke 3. Gambar 4.10 Grafik jittermenggunakan konfigurasi EDCA dengan AC secara heterogen

C. Media Access Delay

Pada gambar 4.11 menunjukkan perubahan grafikmedia access delay yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Dengan menggunakan konfigurasi EDCA, diperolehmedia access delay terendah 11.38 msec yang terjadi pada saat node 1 dan media access delay tertinggi 1160.325 msec yang terjadi pada saat node ke 37. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 JI TTE R NODE EDCA Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 4.11 Grafik media access delay menggunakan konfigurasi dengan AC secara eterogen.

D. Throughput

Pada gambar 4.12 menunjukkan perubahan grafikThroughput yang terjadi selama proses pengriman paket data dengan menggunakan 40 user . Dengan menggunakan konfigurasi EDCA, ditperoleh throughput terendah 11.96 bps yang terjadi pada saat node 40 dan throughput tertinggi 63.2 bps yang terjadi pada saat node ke 1,2,3,4,5,6,8,dan 9 . Dari gambar dapat pula dilihat semakin banyak jumlah node maka throughput nya juga semakin kecil disebabkan semakin besar nya delay yang terjadi. Gambar 4.12 Grafik throughput menggunakan konfigurasi EDCA dengan AC secara heterogen 200 400 600 800 1000 1200 1400 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 M E D IA A C C E S S D E L A Y NODE EDCA 10 20 30 40 50 60 70 1 3 5 7 9 1 1 1 3 1 5 1 7 1 9 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 3 3 3 5 3 7 3 9 T HR OUGHP UT NODE EDCA Universitas Sumatera Utara 54

4.4 Perbandingan DCA dan EDCA