4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup memiliki varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians tidak
sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan model pendekatan grafik dan model pendekatan
statistik.
a. Model Pendekatan Grafik
Kriteria keputusan: 1
Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan
heterokedastisitas. 2
Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas.
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Dari Gambar 4.3 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas
maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
b. Model Pendekatan Statistik Dengan Uji Glejser
Kriteria keputusan: 1
Jika probabilitas 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
2 Jika probabilitas 0,05 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
Tabel. 4.7
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 3.975
1.221 3.256
.002 Kualita_Pelaksanaan_GCG
-.005 .069
-.013 -.077
.939 Kompleksitas_Bank
-.108 .065
-.272 -1.652
.104 a. Dependent Variable: absut
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013.
Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa kolom Sig. pada tabel koefisien regresi untuk variabel independen adalah 0,939; 0,104; atau
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan semua variabel independen
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut
absUt.
4.2.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu
adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya mulitkolinieritas adalah : Tolerance 0.1 sedangkan variance inflation factor VIF 5.
Tabel. 4.8
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.609 2.023
.301 .764
Kualita_Pelaksanaan_GCG .571
.115 .507
4.984 .000
.595 1.680
Kompleksitas_Bank .405
.108 .382
3.751 .000
.595 1.680
a. Dependent Variable: Fraud_Pada_Bank_Syariah_Mandiri
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013
Pada Tabel 4.8 variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, memiliki nilai Tolerance 0,595; 0,595; 0,1 dan nilai VIF 1,680;
1,680; 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda 4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel
terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika
R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Derajat pengaruh
variabel X
1
, X
2,
X
3,
terhadap variabel Y dapat dilihat pada hasil berikut ini:
Tabel. 4.9
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.806
a
.649 .637
2.09553 a. Predictors: Constant, Kompleksitas_Bank,
Kualita_Pelaksanaan_GCG b. Dependent Variable: Fraud_Pada_Bank_Syariah_Mandiri
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa : 1.
R = 0,806 berarti hubungan relation antara Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, sebesar 80,6, artinya hubungannya sangat erat.
Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hubungan Antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang dan Lufti 2012: 155 2.
Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel bebas, digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square sebesar 0,649
berarti 64.9 Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri dapat dijelaskan oleh Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, . Sedangkan sisanya
35,1 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Standard Error of Estimated juga dapat disebut standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 2.09553. Semakin
kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.2.2.2 Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji-F uji serentak dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifikan variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, berupa variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan variabel
terikat Y berupa Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri . Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, berupa variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan variabel terikat
Y berupa Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri . H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, berupa variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan variabel terikat Y berupa Fraud
pada PT.Bank Syariah Mandiri . Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat
α = 5 dengan kriteria sebagai berikut : H
diterima bila F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 5
H ditolak bila F
hitung
≥ F
tabel
pada α = 5.
Tabel 4.11
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
462.682 2
231.341 52.682
.000
a
Residual 250.301
57 4.391
Total 712.983
59 a. Predictors: Constant, Kompleksitas_Bank, Kualita_Pelaksanaan_GCG
b. Dependent Variable: Fraud_Pada_Bank_Syariah_Mandiri
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013 Pada Tabel 4.10 dapat dilihat :
1. Pada Tabel 4.10 dapat dilihat nilai F
hitung
adalah 52,682 dimana F
hitung
F
tabel
, yaitu 52,682 3,12 dan tingkat signifikansinya 0,000. Nilai F
tabel
Universitas Sumatera Utara
pada tingkat signifikan 95 α = 0,05 sebesar 4,391. Oleh karena pada
kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel independen Kualitas
pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, secara serempak adalah signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri.
2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah
kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 462.682 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah
kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 462.682.
4.2.2.3 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank dan
variabel terikat Y berupa Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri.
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y berupa Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Tabel 4.12
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .609
2.023 .301
.764 Kualita_Pelaksanaan_GCG
.571 .115
.507 4.984
.000 Kompleksitas_Bank
.405 .108
.382 3.751
.000 a. Dependent Variable: Fraud_Pada_Bank_Syariah_Mandiri
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program SPSS v 16.0, 2013 Pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa :
1. Variabel Kualitas Pelaksanaan GCG X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri, hal ini terlihat
dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilait
hitung
t
tabel
artinya jika ditingkatkan variabel Kualitas Pelaksanaan GCG maka Fraud pada
PT.Bank Syariah Mandiri Y akan dapat ditekan. 2.
Variabel Kompleksitas Bank X
2
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri, hal ini terlihat
dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilait
hitung
t
tabel
artinya jika ditingkatkan variabel Kompleksitas Bank maka Fraud pada PT.Bank
Syariah Mandiri Y akan dapat ditekan.
Universitas Sumatera Utara
3. Konstanta sebesar 0,609 artinya walaupun variabel bebas bernilai nol
maka Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri tetap sebesar 0,609. Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 4.11 pada
kolom B yaitu : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Y = 0,609 + 0,571X
1
+ 0,405X
2
+ e
4.3 Pembahasan
Variabel yang sangat berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitian ini terdapat dua Variabel Kualitas Pelaksanaan GCG X
1
dan Variabel Kompleksitas Bank X
2
dengan penjelasan sebagai berikut : 1.
Variabel Kualitas Pelaksanaan GCG X
1
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri, hal ini terlihat
dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilait
hitung
t
tabel
artinya jika ditingkatkan variabel Kualitas Pelaksanaan GCG maka Fraud pada
PT.Bank Syariah Mandiri Y akan dapat ditekan. 2.
Variabel Kompleksitas Bank X
2
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri, hal ini terlihat
dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05.Nilait
hitung
t
tabel
artinya jika ditingkatkan variabel Kompleksitas Bank maka Fraud pada PT.Bank
Syariah Mandiri Y akan dapat ditekan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji signifikansi secara simultan atas faktor-faktor yang
mempengaruhi Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri yang terdiri dari Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank secara bersama-sama atau
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri.
2. Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial yang dominan
mempengaruhi Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri adalah Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank.
5.2 Saran
1. Mengingat bahwa dua variabel bebas dari penelitian ini yaitu Kualitas
pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fraud pada PT.Bank Syariah
Mandiri harus tetap mempertahankan dan meningkatkan Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank tersebut. Kualitas pelaksanaan
GCG, Kompleksitas bank tersebut merupakan yang memiliki potensi untuk menekan terjadinya Fraud pada PT.Bank Syariah Mandiri.
2. Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank harus di tingkatkan
dengan cara memperhatikan melakukan transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, keadilan, kepedulian sosial dan kedisiplinan
manajemen.
Universitas Sumatera Utara