BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III. 1 Metode Penelitian
Metodologi terdiri dari dua buah kata yaitu metodos yang berasal dari bahasa Latin yang berarti jalan dan logos yang berarti pengetahuan. Jadi, metodologi
penelitian memiliki pengertian sama dengan jalan yang harus diikuti dalam pemecahan masalah melalui penelitian pengumpulan data sebagai bahan
pembahasan hingga hasil penelitian berupa kesimpulan, temuan baru dan implementasinya yang terkait dengan praktek kehidupan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma kontruktivis. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis karena
paradigma ini meyakini bahwa segala hal tidaklah bersifat otonom, namun merupakan suatu konstruksi. Paradigma ini melihat subjek memiliki kemampuan
mengendalikan terhadap maksud-maksud tertentu dalam setiap teks yang dibuat. Komunikasi dipahami sebagai suatu sesuatu yang diatur dan dihidupkan oleh
pernyataan-pernyataan yang memiliki tujuan Ardianto dan Q-Anees, 2007:151. Tujuan penelitian konstuktivis ini adalah melihat bagaimana suatu makna
disajikan dalam foto iklan pada Rubrik “Fashion Spread” pada Majalah Gogirl. Bagaimana pihak majalah tersebut menampilkan citra perempuan melalui foto iklan
yang mereka pilih. Proses suatu tanda lahir bukanlah sesuatu yang begitu saja terjadi, namun ada perencanaan dibaliknya bagaimana nilai yang dipahami dipilih untuk
menggambarkan citra perempuan Indonesia, lalu dengan cara apa penggambaran itu dilakukan agar benar-benar merepresentasikan nilai yang mereka maksud.
III. 2 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah foto-foto iklan dalam rubrik “Fashion Spread
” di Majalah Gogirl edisi Januari-Desember 2012. Terdapat dua belas foto yang akan diteliti.
Universitas Sumatera utara
III. 3 Kerangka Analisis
Penelitian ini menggunakan kerangka analisis semiologi Roland Barthes, signifikasi dua tahap. Signifikasi dua tahap ini meliputi denotasi, konotasi dan mitos.
Proses analisis dilakukan dalam dua tingkatan yaitu teks dan konteks. Analisis dilakukan terhadap dua belas foto iklan di rubrik “Fashion Spread” pada Majalah
Gogirl edisi Januari-Desember 2012. Analisis semiotika dipilih sebab dianggap relevan dan memiliki kekuatan dalam mempelajari hakikat tanda. Dalam hal ini
desain dilihat sebagai suatu teks yang memiliki makna. Suatu teks hadir tidaklah bebas nilai. Saussure berpendapat bahwa persepsi dan pandangan kita mengenai
realitas, dikonstruksikan oleh kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial Sobur, 2004:87.
Barthes berpendapat bahwa dalam melaksanakan tahapan denotasi, konotasi dan mitos digunakan analisis leksia dan analisis lima kode pembacaan. Leksia
menurut Barthes adalah satuan-satuan bacaan yang harus dipahami melalui sistem kode Endraswara, 2009:169. Analisis leksia inilah yang kemudian menghantarkan
penelitian pada kajian lebih dalam lagi yaitu analisis lima kode pembacaan. Suatu teks didalamnya ada kode-kode pembacaan yang menjadi pelekat makna suatu teks
yaitu lima kode pembacaan utama. Didalam kode pembacaan inilah penanda tekstual atau leksia dikelompokkan. Adapun kelima kode tersebut adalah kode hermeneutika,
kode proairetik, kode simbolik, kode cultural, dan kode semik.
III. 4 Teknik Pengumpulan Data