Emisi Gas Buang HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN

96 Gambar 4.15 Nozel yang telah digunakan dalam pengujian menggunakan bahan bakar solar 95 + Serbuk Kulit Padi 5 Dari Gambar 4.15 diatas dapat kita lihat bahwa permukaan nosel ditutupi kerak hitam yang menandakan pembakaran yang kurang bagus,jika gambar 4.15 dibandingkan dengan gambar 4.12, 4.13, 4.14 maka tampak bahwa Nosel pada pembakaran solar 95 + serbuk kulit padi 5 lebih pekat dan ini menandakan bahwa pembakaranya lebih buruk dari pembakaran sebelumnya.

4.7 Emisi Gas Buang

Adapun Emisi Gas Buang yang dilihat dari Bahan Bakar ini Hanya Opacity nya saja. Adapun Hasil dari Opacity gas buang mesin ini yaitu: 1. Untuk Beban Lampu 400 Watt Tabel 4.41 Tabel Hasil Opacity untuk Beban 400 Watt No Bahan Bakar Value 1 Value 2 Value 3 Value 4 Opacity Mean 1 Solar Murni 30.8 29.4 22.1 24.0 26.6 2 Solar + Serbuk kulit padi 1 30.6 26.4 26.9 22.3 26.6 3 Solar + Serbuk kulit padi 32.2 27.2 33.6 30.2 30.8 Universitas Sumatera Utara 97 2.5 4 Solar + Serbuk kulit padi 5 42.6 45.2 35.5 44.1 41.9 2. Untuk Beban 800 Watt Tabel 4.42 Tabel Hasil Opacity untuk Beban 800 Watt No Bahan Bakar Value 1 Value 2 Value 3 Value 4 Opacity Mean 1 Solar Murni 30.5 20.8 30.8 24.9 26.8 2 Solar + Serbuk kulit padi 1 26.9 26.9 2.5 31.0 28.6 3 Solar + Serbuk kulit padi 2.5 30.1 32.4 29.9 31.3 30.9 4 Solar + Serbuk kulit padi 5 38.8 46.2 47.6 38.3 42.7 Dari hasil uji emisi diatas dapat dilihat bahwa semakin banyak campuran dari serbuk kulit padi pada solar maka nilai opasitasnya semakin besar. Hal ini mungkin disebabkan oleh hasil pembakaran serbuk kulit padi sehingga asap yang dihasilkan lebih pekat. Universitas Sumatera Utara 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini yaitu:| 1. Untuk pengarauh campuran serbuk kulit padi pada bahan bakar solar terhadap performansi mesin genset diesel Dong Fa R175 dapat disimpulkan sebagai berikut: • Untuk pencampuran serbuk kulit padi 1 dan 2,5 daya yang dihasilkan semakin bertambah, namun untuk pencampuran 5 daya yang dihasilkan semakin menurun. Daya yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kecepatan putaran mesin dan pembebanan daya, semakin tinggi putaran dan pembebanan yang diberikan maka semakin tinggi pula daya yang akan dihasilkan. Daya maksimal yang dihasilkan pada bahan bakar solar beban 800 watt diperoleh pada putaran 1200 rpm, yaitu sebesar 1091,8 watt sedangkan daya minimum pada bahan bakar solar + serbuk padi 5 beban 400 watt diperoleh pada putaran 700 rpm, yaitu sebesar 110,8 watt. • Untuk pencampuran serbuk kulit padi 1 dan 2,5 torsi yang dihasilkan semakin bertambah, namun untuk pencampuran 5 torsi yang dihasilkan semakin menurun. Nilai torsi mesin bergantung pada besar kecil daya dan putaran mesin. Semakin besar daya dan putaran mesin maka torsi semakin besar demikian sebaliknya. Torsi Minimum pada bahan bakar Solar+serbuk padi 5 beban 400 watt diperoleh pada putaran 700 rpm, yaitu sebesar 1,51 N.m. Sedangkan torsi Maksimum diperoleh pada bahan bakar Solar beban 800 Watt putaran 1200 rpm, yaitu sebesar 8,69 N.m • Besarnya nilai SFC semakin meningkat sehubung dengan penambahan serbuk kulit padi. Besarnya nilai SFC sangat dipengaruhi oleh besar kecil nilai laju aliran bahan bakar. Semakin besar nilai laju aliran bahan bakar, semakin besar pula konsumsi bahan bakar spesifiknya, demikian sebaliknya. Semakin besar nilai laju aliran bahan bakar, semakin besar pula konsumsi bahan Bakar. SFC minimum pada bahan bakar Solar beban 800 watt putaran 800 rpm yaitu sebesar 577,402gkW.jam. Sedangkan SFC Maksimum pada bahan bakar Solar+Serbuk Padi 2,5 beban 400 watt putaran 700 rpm yaitu sebesar 2014,628 gkW.jam. Universitas Sumatera Utara