Variabel Bebas Independent Variable

31

3.3 Batasan Operasional

Batasan masalah dalam penelitian ini terbatas pada seberapa besar Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan berpengaruh terhadap Kualitas Audit pada tahun 2016.

3.4 Definisi Operasional

Untuk menyamakan persepsi sehingga tidak terjadi kesalahpahaman, maka perlu dikemukakan definisi operasional variabel penelitian ini sebagai berikut:

3.4.1 Variabel Bebas Independent Variable

a. Kompleksitas Kompleksitas audit didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas audit. Persepsi ini menimbulkan kemungkinan bahwa suatu tugas audit sulit bagi seseorang, namun mungkin juga mudah bagi orang lain Restu dan Indriantoro, 2000. Lebih lanjut Restu dan Indriantoro, 2000 menyatakan bahwa kompleksitas muncul dari ambiguitas dan struktur yang lemah, baik dalam tugas- tugas utama maupun tugas-tugas lain. Kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur, membingungkan dan sulit Iskandar, 2007. Beberapa tugas audit dipertimbangkan sebagai tugas dengan kompleksitas yang tinggi dan sulit sementara yang lain memprespsikannya sebagai tugas yang mudah Jiambalvo dan Pratt, 1982. Kompleksitas tugas pada penelitian ini didefinisikan sebagai tugas yang kompleks, terdiri atas Universitas Sumatera Utara 32 bagianbagian yang banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu sama lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks, auditor junior sebagai anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian, kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi Sabarudinsah, 2007. Variabelinidiukurdenganskalalikert lima pointdarisangat tidak setuju1,tidaksetuju2,ragu-ragu3,setuju4,sampaisangat setuju 5. b. Time Budget Pressure Time Budget Pressure atau Tekanan Anggaran Waktu adalah keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembahasan waktu anggaran yang sangat ketat dan kaku Sososutiksno, 2005. Auditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu, untuk itu setiap KAP perlu membuat anggaran waktu dalam kegiatan pengauditan. Anggaran waktu dibutuhkan untuk menentukan kos audit dan mengukur kinerja auditor Waggoner dan Cashell, 1991 dalam Simamora, 2000. Akan tetapi, seringkali anggaran waktu tidak sesuai dengan realisasi atas pekerjaan yang dilakukan, akibatnya muncul perilaku disfungsional yang menyebabkan kualitas audit lebih rendah. Hal ini sesuai dengan pernyataan De Zoort dan Lord 1997 dalam Nataline 2007, yang menyebutkan bahwa saat menghadapi tekanan anggaran waktu, auditor akan memberikan respon dengan dua cara yaitu, fungsional dan disfungsional. Tipe fungsional adalah perilaku Universitas Sumatera Utara 33 auditor untuk bekerja lebih baik dan menggunakan waktu sebaik- baiknya. Sedangkan, tipe disfungsional adalah perilaku auditor yang membuat penurunan kualitas audit. Melalui time budget, keseluruhan waktu yang tersedia untuk melakukan penugasan audit dialokasikan kepada masing – masing audit staff yang terlibat, walaupun penentuannya tidak secara formal, perkiraan alokasi waktu yang tepat akan berguna sebagai dasar yang digunakan untuk memperkirakan biaya. Keuntungan lain adalah tersedianya bukti dokumen penugasan kompilasi. Adanya time budget memungkinkan dilaksanakannya review audit yang terkait dengan perkara pengadilan sehingga dapat dilakukan pengujian substantive secara professional. Time budget ini ditetapkan oleh manajer bekerjasama dengan partner dan dengan persetujuan klien, artinya KAP telah melakukan kesepakatan dengan klien untuk melakukan audit dalam batas waktu yang ditentukan dan untuk itu klien bisa menaksir fee yang harus dibayar. Variabelinidiukurdenganskalalikert lima pointdarisangat tidak setuju1,tidaksetuju2,ragu-ragu3,setuju4,sampaisangat setuju 5. c. Independensi Auditor Dalam SPAP IAI, 2001: 220.1 auditor diharuskan bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dibedakan di Universitas Sumatera Utara 34 dalam hal ia berpraktik sebagai auditor intern. Menurut Ahson dan Asokan 2004 keputusan independensi adalah kemampuan auditor untuk melawan tekanan dan mempertahankan sikap yang tidak memihak ketika ia dihadapkan dengan tekanan pada pekerjaan. Higson 2003 menemukan bahwa jika auditor tidak independen, orang akan menganggap bahwa audit adalah buang- buang waktu dan bahwa angka-angka dalam laporan keuangan mungkin menjadi tidak berarti. Variabelinidiukurdenganskalalikert lima pointdarisangat tidak setuju1,tidaksetuju2,ragu-ragu3,setuju4,sampaisangat setuju 5. d. Risiko Kesalahan Risiko audit merupakan risiko kesalahan yang diterima seorang auditor dalam hal memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan yang salah saji secara material. Hal yang mendorong auditor untuk melakukan penyimpangan pada pelaksanaan prosedur audit yaitu ketika auditor menetapkan bahwa risiko audit rendah, sehingga auditor harus lebih banyak melakukan prosedur audit sementara disisi lain auditor dihadapkan atas anggaran waktu dan biaya yang terbatas misalnya melakukan penyimpangan dengan melakukan pengurangan sampel yang telah ditetapkan dikarenakan keterbatasan faktor ekonomi waktu dan biaya, hal tersebut dapat menimbulkan kecendrungan auditor untuk mengabaikan prosedur audit Universitas Sumatera Utara 35 yang disyaratkan atau tidak melakukan prosedur audit secara lengkap Yuliana, dkk., 2009. Penilaian terhadap risiko yang dihadapi oleh auditor secara jelas dinyatakan dalam standar audit yaitu Pernyataan Standar Auditing PSA Seksi 312, risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit IAI 2004 dimana risiko audit perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat dan lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi prosedur tersebut. Variabelinidiukurdenganskalalikert lima pointdarisangat tidak setuju1,tidaksetuju2,ragu-ragu3,setuju4,sampaisangat setuju 5.

3.4.2 Variabel Terikat Dependent Variable

Dokumen yang terkait

Pengaruh Time Budget Pressure, Risiko Kesalahan dan Kompleksitas terhadap Kualitas Audit

3 25 131

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan

0 2 15

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan

0 3 14

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 11

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 2

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 8

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 21

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 3

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 17

Kualitas Audit: Studi Pengaruh Time Budget Pressure dan Independensi Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung

0 0 10