BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ekstrak Daun Jati
Hasil ekstraksi daun jati muda segar berupa ekstrak kental yang berwarna merah kecoklatan. Warna yang dihasilkan dipengaruhi oleh penggunaan asam
sitrat saat proses ekstraksi. Rendemen ekstrak yang diperoleh adalah 12,3.
4.2 Hasil Formulasi Sediaan Lipstik
Sediaan lipstik memiliki bobot rata-rata 2,5 g dan panjang 3,4 cm. Variasi konsentrasi pewarna ekstrak daun jati yang digunakan menghasilkan perbedaan
warna lipstik. Lipstik dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 2,5 dan 5 berwarna jingga tua, konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 7,5 dan 10
berwarna merah, konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 12,5, dan 15 berwarna merah tua. Aroma lipstik adalah aroma khas oleum rosae.
4.3 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan 4.3.1 Homogenitas Sediaan
Hasil pemeriksaan homogenitas menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan
pada kaca transparan. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen Ditjen POM, 1979.
Homogenitas warna sediaan lipstik dipengaruhi oleh kelarutan zat warna dalam oleum ricini. Pada prosesnya, ekstrak daun jati tidak larut sempurna dalam
oleum ricini sehingga digunakan propilen glikol 5 untuk melarutkan zat warna ekstrak daun jati tersebut. Hasil uji dapat dilihat pada lampiran 7.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Titik Lebur Lipstik Tabel 4.1 Data Pemeriksaan Titik Lebur
Sediaan Suhu ºC
1 65
2 65
3 65
4 65
5 65
6 65
7 65
Keterangan : Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 2,5
Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 5 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 7,5
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 10 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 12,5
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 15 Sediaan 7 : Formula tanpa pewarna ekstrak daun jati
Hasil pemeriksaan titik lebur lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan lipstik melebur pada suhu 65ºC. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat
memiliki titik lebur yang baik Vishwakarma et al, 2011.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Kekuatan Lipstik Tabel 4.2 Data Pemeriksaan Kekuatan Lipstik
Sediaan Penambahan Berat gram
1 68
2 68
3 68
4 68
5 67
6 67
7 71
Keterangan : Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 2,5
Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 5 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 7,5
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 10 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 12,5
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 15 Sediaan 7 : Formula tanpa pewarna ekstrak daun jati
Hasil pemerikasaan kekuatan lipstik menunjukkan adanya perbedaan kemampuan sediaan lipstik menahan beban. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati yang digunakan, semakin tinggi konsentrasi pewarna ekstrak daun jati dalam sediaan lipstik, maka semakin sedikit
dasar lipstik yang digunakan. Hal ini menyebabkan lipstik dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 12,5 dan 15 lebih mudah patah dibandingkan
sediaan lipstik lain yang menggunakan pewarna ekstrak daun jati dengan konsentrasi yang lebih rendah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kekuatan lipstik diketahui bahwa sediaan lipstik patah pada penekanan dengan penambahan berat 67-71 gram. Hal ini
menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat memiliki kekuatan yang baik. Kesimpulan ini diambil berrdasarkan perbandingan antara berat beban yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan pada sediaan lipstik menggunakan pewarna ekstrak daun jati dengan berat beban yang digunakan pada sediaan lipstik yang beredar di pasaran.
4.3.4 Stabilitas Sediaan Tabel 4.3 Data Pengamatan Perubahan Bentuk, Warna, dan Bau Sediaan
Pengamatan Sediaan
Lama pengamatan hari 1
5 10
15 20
25 30
Bentuk 1
b b
b b
b b
b 2
b b
b b
b b
b 3
b b
b b
b b
b 4
b b
b b
b b
b 5
b b
b b
b b
b 6
b b
b b
b b
b 7
b b
b b
b b
b
Warna 1
jt jt
jt jt
jt jt
jt 2
jt jt
jt jt
jt jt
jt 3
m m
m m
m m
m 4
m m
m m
m m
m 5
mt mt
mt mt
mt mt
mt 6
mt mt
mt mt
mt mt
mt 7
p p
p p
p p
p
Bau 1
bk bk
bk bk
bk bk
bk 2
bk bk
bk bk
bk bk
bk 3
bk bk
bk bk
bk bk
bk 4
bk bk
bk bk
bk bk
bk 5
bk bk
bk bk
bk bk
bk 6
bk bk
bk bk
bk bk
bk 7
bk bk
bk bk
bk bk
bk Keterangan:
b : baik jt : jingga tua
m : merah mt : merah tua
p : putih bk : bau khas
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji stabilitas sediaan lipstik menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat tetap stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar selama 30 hari
pengamatan. Parameter yang diamati dalam uji kestabilan fisik ini meliputi perubahan bentuk, warna dan bau sediaan. Berdasarkan hasil pengamatan bentuk,
diketahui bahwa seluruh sediaan lipstik yang dibuat memiliki bentuk dan konsistensi yang baik, yaitu tidak keluar air dan tidak meleleh pada penyimpanan
suhu kamar. Warna lipstik tidak berubah, baik warna fisik lipstik maupun warna yang dihasilkan saat lipstik dioleskan. Sedangkan bau yang dihasilkan dari
seluruh sediaan lipstik adalah bau khas dari parfum yang digunakan yaitu oleum rosae. Bau sediaan tetap stabil dalam penyimpanan selama 30 hari pengamatan
pada suhu kamar.
4.3.5 Uji Oles
Sediaan lipstik menghasilkan pengolesan yang baik jika sediaan memberikan warna yang intensif, merata dan homogen saat dioleskan pada kulit
punggung tangan. Berdasarkan uji oles diperoleh hasil bahwa sediaan yang menghasilkan pengolesan yang sangat baik adalah sediaan 5 dan 6 yaitu lipstik
dengan konsentrasi daun jati 12,5 dan 15, hal ini ditandai dengan satu kali pengolesan sediaan telah memberikan warna yang intensif, merata dan homogen
saat dioleskan pada kulit punggung tangan. Sediaan 4 memberikan warna yang intensif dan merata dengan 2 kali pengolesan. Sediaan 3 memberikan warna yang
intensif dan merata dengan 3 kali pengolesan. Sediaan 2 memberikan warna dengan 4 kali pengolesan, dan warna yang dihasilkan muda. Sediaan 1
memberikan warna yang sangat muda meskipun telah 5 kali pengolesan. Hasil uji oles dapat dilihat pada lampiran 8.
Universitas Sumatera Utara
4.3.6 Pemeriksaan pH Tabel 4.4 Data Pengukuran pH Sediaan
Sediaan pH
1 4,6
2 4,6
3 4,5
4 4,5
5 4,4
6 4,3
7 6,5
Keterangan : Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 2,5
Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 5 Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 7,5
Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 10 Sediaan 5 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 12,5
Sediaan 6 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati 15 Sediaan 7 : Formula tanpa pewarna ekstrak daun jati
Hasil pemeriksaan pH menunjukkan bahwa sediaan tanpa pewarna ekstrak daun jati memiliki pH 6,5, sedangkan sediaan yang dibuat dengan
menggunakan pewarna ekstrak daun jati memiliki pH antara 4,3-4,6. Perbedaan pH sediaan disebabkan oleh perbedaan konsentrasi pewarna ekstrak daun jati yang
digunakan. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jati yang digunakan, maka pH sediaan lipstik semakin rendah. Hal ini disebabkan oleh pewarna ekstrak daun
jati memiliki pH asam, yaitu sekitar 3,3. pH sediaan lipstik mendekati rentang pH fisiologis kulit yaitu antara 4,5-
6,5. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan lipstik yang dibuat cukup aman dan tidak menyebabkan iritasi pada bibir. Semakin alkalis atau semakin asam bahan yang
mengenai kulit, semakin sulit kulit untuk menetralisirnya dan kulit dapat menjadi kering, pecah-pecah, sensitif, dan mudah terkena infeksi. Oleh karena itu pH
Universitas Sumatera Utara
kosmetika diusahakan sama atau sedekat mungkin dengan pH fisiologis kulit yaitu antara 4,5 - 6,5 Tranggono dan Latifah, 2007.
4.4 Hasil Uji Iritasi Tabel 4.5 Data Uji Iritasi
Pengamatan Panelis
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Kulit kemerahan -
- -
- -
- -
- -
- Kulit gatal-gatal
- -
- -
- -
- -
- -
Kulit bengkak -
- -
- -
- -
- -
- Keterangan:
- : tidak terjadi iritasi
+ : kulit kemerahan
++ : kulit gatal-gatal +++ : kulit bengkak
Berdasarkan hasil uji iritasi yang dilakukan pada 10 orang panelis yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan lipstik pada kulit lengan atas bagian
dalam selama 2 hari berturut-turut, menunjukkan bahwa semua panelis memberikan hasil negatif terhadap parameter reaksi iritasi yang diamati yaitu
adanya kulit merah, gatal-gatal, ataupun adanya pembengkakan. Dari hasil uji iritasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sediaan lipstik yang dibuat aman untuk
digunakan Tranggono dan Latifah, 2007.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Uji Kesukaan Hedonic Test Tabel 4.6 Data Uji Kesukaan Hedonic Test
Panelis Sediaan
1 2
3 4
5 6
1 TS
TS TS
S S
TS 2
TS TS
S S
S TS
3 TS
TS S
S TS
TS 4
TS S
S S
S TS
5 TS
TS TS
TS TS
S 6
TS TS
S S
S TS
7 TS
TS S
S S
S 8
TS TS
S S
TS TS
9 TS
TS S
S TS
TS 10
TS TS
TS S
TS TS
11 TS
TS S
S S
TS 12
TS S
S S
S TS
13 TS
TS TS
S S
S 14
TS TS
S S
S TS
15 S
S S
TS TS
TS 16
TS TS
S S
TS TS
17 TS
S S
S S
TS 18
TS TS
TS S
S TS
19 TS
TS TS
TS TS
TS 20
TS TS
TS S
S S
21 TS
TS S
S S
TS 22
TS TS
TS S
S TS
23 TS
TS S
S TS
TS 24
TS TS
S S
S TS
25 TS
TS S
S TS
TS 26
TS S
S S
TS TS
27 S
S S
S TS
TS 28
TS TS
S S
TS TS
29 S
S S
S TS
TS 30
TS TS
TS TS
S S
Keterangan: S : Suka
TS : Tidak Suka
Universitas Sumatera Utara
30 orang panelis masing-masing memilih sediaan mana saja yang disukainya. Perhitungan kesukaan dilakukan untuk masing-masing sediaan. Dari
hasil uji kesukaan diperoleh bahwa: -
Sediaan 1 disukai oleh 10 panelis -
Sediaan 2 disukai oleh 23,33 panelis -
Sediaan 3 disukai oleh 70 panelis -
Sediaan 4 disukai oleh 86,67 panelis -
Sediaan 5 disukai oleh 53,33 panelis -
Sediaan 6 disukai oleh 13,33 panelis Sediaan yang paling banyak disukai panelis adalah sediaan 4, yaitu dengan
konsentrasi pewarna 10. Perhitungan hasil uji kesukaan Hedonic Test dapat dilihat pada Lampiran 9 .
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan