BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3. 1 Kerangka Penelitian Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan. Penggunaan internet ini dinilai dengan melihat persentase gambaran setiap
item pertanyaan . Interaksi sosial ini dinilai dengan tiga kategori yaitu baik, cukup, dan buruk. Hal ini dapat di lihat dari kerangka penelitian :
Skema 1. Kerangka Penelitian
Remaja
Interaksi sosial
Kerja sama Persaingan
Pertentangan Akomodasi
Penggunaan internet Waktu penggunaaan
Motif penggunaan Masalah yang timbul
Universitas Sumatera Utara
3. 2 Definisi Operasional No
Variabel Definisi
operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
ukur
1 Pengunaan
internet Cara, proses
dan pemakaian
seseorang terhadap
internet Responden
diminta mengisi
kuisioner untuk
semua pertanyaan
Kuisioner Persentase
gambaran setiap item
pertanyaan Skala
nominal
2 Interaksi
sosial Hubungan
yang menyangkut
kerjasama, persaingan,
pertentangan dan
akomodasi antara
individu, indidu
dan kelompok
maupun kelompok
dan kelompok
Responden diminta
mengisi kuisioner
untuk semua
pertanyaan Kuisioner Baik
Cukup Buruk
Skala ordinal
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 Metodologi Penelitian
1. Desain peneitian
Desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, desain berguna sebagai pedoman untuk mencapai
tujuan penelitian Sastroasmoro, 2011. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
2. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN 10 Medan yang berjumlah 787 orang yang terdiri dari : kelas VII sebanyak
416 orang dan kelas VIII sebanyak 371 orang. b.
Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto,S
2010. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster sampling. Kriteria untuk sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMPN
10 Medan, dan bersedia menjadi responden. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin :
n=
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : N : besarnya populasi
n : besarnya sampel d : presisi
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 787 dengan presisi d yang telah ditetapkan sebesar 10, sebagai berikut:
n=
n=
n=
n= 88.7 n= 89 orang
Jadi sampel yang diperlukan adalah sebanyak 89 orang. Sedangkan untuk pengambilan sampel untuk masing-masing kelas dengan menggunakan
rumus :
∑ ∑
∑ Arikunto,2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3: Proporsi Sampel
3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di SMPN 10 Medan pada bulan Mei. Adapun pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini karena belum ada penelitian
terkait yang dilakukan di SMPN 10 Medan
No Kelas
Jumlah siswa Proporsi
1. VII a
VII b VII c
VII d VII e
VII f VII g
VII h VII i
VII j VII k
VII l Jumlah
34 35
35 34
34 34
34 34
34 36
36 36
416 3.8 = 4
3.9 = 4 3.9 = 4
3.8 = 4 3.8 = 4
3.8 = 4 3.8 = 4
3.8 = 4 3.8 = 4
4 4
4 48
2. VIII a
VIII b VIII c
VIII d VIII e
VIII f VIII g
VIII h VIII i
VIII j VIII k
VIII l Jumlah
Total 29
32 31
31 31
32 31
32 31
30 31
30 371
787 3.2 = 3
3.6 = 4 3.5 = 4
3.5 = 4 3.5 = 4
3.6 = 4 3.5 = 4
3.6 = 4 3.5 = 4
3.3 = 3 3.5 = 4
3.3 = 3 46
94
Universitas Sumatera Utara
4. Pertimbangan etik
Proses pengumpulan data penelitian dilakukan dengan memperhatikan aspek etik penelitian. Penelitian dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan responden menyatakan bersedia terlibat dalam penelitian ini. Berikut penjelasan aspek etik yang diterapkan
dalam penelitian ini : a.
Lembar persetujuan menjadi responden Lembar persetujuan diberikan kepada responden, peneliti menjelaskan
maksud, tujuan dan prosedur penelitian yang dilakukan. Selanjutkan peneliti menanyakan kesediaan responden. Jika responden bersedia, maka responden
akan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati
hak responden. b.
Anonimity Tanpa nama Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
nama pada lembar pengumpulan data tetapi peneliti memberi kode nomor pada masing
– masing lembar pengumpulan data tersebut. c.
Confidentiality Kerahasiaan Kerahasiaan informasi subjek penelitian dijamin oleh peneliti. Lembar
pengumpulan data hanya diketahui oleh peneliti serta pihak-pihak yang
Universitas Sumatera Utara
terlibat langsung dalam penelitian ini dan disimpan oleh peneliti Hidayat, 2007.
5. Instrumen penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan kepada responden. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari tiga
bagian, yaitu : bagian pertama adalah data demografi, bagian kedua adalah kuisioner untuk mengidentifikasi penggunaan internet dan bagian ketiga
adalah kuisioner untuk mengidentifikasi interaksi sosial remaja. a.
Kuisioner data demografi Kuisioner data demografi meliputi inisial, umur, jenis kelamin,
pekerjaan orang tua dan alasan menggunakan internet. data demografi ini menunjukkan karakteristik responden.
b. Kuisioner penggunaan internet
Kuisioner penggunaan internet terdiri dari 10 pernyataan dengan alternatif jawaban adalah pilihan ganda dengan cara memilih salah satu
pilihan dengan cara membubuhkan tanda silang X. c.
Kuisioner interaksi sosial Kuisioner interaksi sosial terdiri dari 12 pernyataan dengan pilihan
jawaban , yaitu tidak pernah TP, jarang J, sering Sr, dan selalu S. kuisioner nomor 1-3 merupakan kerjasama, kuisioner nomor 4-6 merupakan
persaimham, kuisioner nomor 7-9 merupakan pertikaian atau pertentangan, dan kuisioner nomor 10-12 merupakan akomodasi. Terdapat 7 pernyataan
Universitas Sumatera Utara
positif, yaitu pernyataan nomor 1,2,4,510,11, dan 12. Penyataan positif, jika jawaban selalu diberi nilai 4, jawaban sering diberi nilai 3, jawaban jarang
diberi nilai 2, dan jawaban tidak pernah diberi nilai 1. Sebaiknya untuk penyataan negatif, jika jawaban selalu diberi nilai 1, jawaban sering diberi
nilai 2, jawaban jarang diberi nilai 3, dan jawaban tidak pernah diberi nilai 4. Pernyataan negatif terdiri dari nomor 3,6,7,8, dan 9.
6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
jika instrumen itu mampu untuk mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Arikunto,S 2010. Uji validitas
instrumen dimaksudkan agar pertanyaan yang termuat dalam kuisioner bisa mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh instrumen atau kuisioner
tersebut. Uji validitas pada instrumen penggunaan internet diuji oleh Ibu Rika Endah Nurhidayah S.Kp M.Pd dan uji validitas pada instrumen interaksi
sosial diuji oleh Ibu Wardiyah Daulay S.Kep Ns M.Kep. Nilai validitas instrumen penggunaan internet adalah 1 dan nilai
validitas instrumen interaksi sosial untuk 11 soal bernilai 1 dan 1 soal bernilai 0,6.
Universitas Sumatera Utara
b. Uji reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan secara berulang-ulang pada
subjek yang sama atau berbeda Danim,S 2003. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan. Uji
reliabilitas dilakukan kepada 30 orang siswa SMPN 9 Medan. Uji reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus alpha :
=
∑
Keterangan : = koefisien reliabilitas alpha
K = jumlah item
∑ = varians responden untuk item I
= jumlah varians skor total
Menurut Polit Beck 2012 suatu instrumen yang baru reliabel jika koefisiennya 0,70 atau lebih. Didapatkan nilai uji reliabilitas menggunakan
rumus alpha dengan nilai 0.81. 7.
Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
responden mengisi sendiri lembar isian kuisioner. Peneliti menggunakan metode acak untuk menentukan jumlah responden penelitian. Dari setiap kelas
dipilih 4 orang siswa untuk menjadi responden. Setelah lembar persetujuan ditandatangan oleh responden, peneliti menjelaskan kepada responden tujuan,
Universitas Sumatera Utara
manfaat dan proses penelitian serta tata cara pengisian kuisioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuisioner yang diberikan oleh peneliti.
Pengumpulan data dilakukan dalam satu hari, yaitu diberikan pada pagi hari untuk kelas VIII dan siang hari untuk kelas VII serta dikumpulkan
kembali pada hari itu juga. Responden diberi waktu 15 menit untuk mengisi kuisioner kemudian mengembalikan kepada peneliti. Jika responden tidak
mengerti mengenai pertanyaan yang ada dalam kuisioner maka peneliti memberi kesempatan untuk bertanya. Setelah semua data terkumpul maka
selanjutnya dianalisa. 8.
Analisa data a.
Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan untuk menjelaskan atau menggambarkan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti, yakni mengidentifikasi intensitas penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10
Medan. Data yang bersifat kategorik akan dicari frekuensi dan presentasenya yaitu data demografi yang terdiri dari umur, jenis kelamin, agama, dan
pekerjaan orang tuawali. Sedangkan data yang bersifat numerik akan dicari mean, dan standar deviasinya yaitu interaksi sosial pada remaja.
b. Teknik Pengolahan Data
Data dari setiap responden akan dimasukkan ke dalam computer oleh peneliti. Analisis data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan
menggunakan program komputer dan disajikan dalam bentuk tabel.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap berikut : 1.
Pengkodean Data Coding Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis
data dan juga mempercepat entry data, yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian kuisioner.
2. Pemasukan Data Entry
Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer untuk diolah dan dianalisis melalui program komputer.
3. Pengecekan Data Cleaning
Melakukan pengecekan data yang sudah di entry, apakah ada kesalahan atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Pada bab ini menguraikan penggunaan internet dan interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan, melalui proses pengumpulan data yang dilakukan
pada bulan Mei 2016 dengan jumlah responden 94 orang pada kelas VIII dan kelas VII. Penyajian hasil analisa data dalam penelitian ini meliputi deskripsi
karakteristik, gambaran penggunaan internet, dan gambaran interaksi sosial remaja di SMPN 10 Medan.
5.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitia ini terdiri dari inisial nama,
umur, jenis kelamin, dan pekerjaan orang tuawali. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa mayoritas responden berumur 13 tahun
sebanyak 53 orang 56.4, responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang 48,9 dan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang
51.1, dan berdasarkan pekerjaan orang tuawali responden mayoritas wiraswasta sebanyak 60 orang 63.8. Hasil penelitian tentang karakteristik
dapat dilihat pada tabel 5.1
NO Karakteristik Frekuensi N
Persentase
1 Umur
12 13
14 15
18 53
21 2
19.1 56.4
22.3 2.1
2 Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
Laki-laki Perempuan
46 48
48.9 51.1
3 Pekerjaan
Orang TuaWali
PNSTNIPolri Pegawai Swasta
Wiraswasta BuruhPetani
DLL 13
11 60
6 4
13.8 11.7
63.8 6.4
4.3
Tabel 5.1 distribusi frekuensi dan persentasi karakteristik responden di SMPN 10 Medan
5.1.2 Penggunaan Internet Remaja Hasil penelitian tentang frekuensi penggunaan internet remaja dalam
seminggu dapat dilihat pada tabel 5.2 yang menunjukkan bahwa sebanyak 66 orang 69.2 responden menggunakan internet setiap hari, 20 orang 21.3 responden
menggunakan internet 3-4 hari sekali, dan 8 orang 8.5 responden menggunakan internet 5-6 hari sekali.
Sebanyak 50 orang 53.2 responden menghabiskan waktu menggunakan internet dalam sehari 1-2 jam dan paling sedikit sedikit lebih dari 4 jam sehari yaitu
sebanyak 8 orang 8.5 responden. Hasil penelitian menunjukkan 43 orang 45.7 responden menggunakan
internet pada malam hari, 40 orang 42.6 responden menggunakan internet pada siang hari, pada pagi hari sebanyak 11 orang 11.7 responden.
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 37 orang 39.4 responden menggunakan internet untuk mencari referensi pelajaran, 24 orang 25.5 responden menggunakan internet untuk
berkomunikasi dengan orang lain, 23 orang 24.5 responden menggunakan internet untuk mencari hiburan, dan menggunakan internet untuk menghilangkan stres
sebanyak 10 orang 10.6 responden. Sebanyak 45 orang 47.9 responden menjawab teman sebagai orang yang
pertama kali mengenalkan internet, sebanyak 29 orang 30.9 menjawab mencari tahu sendiri, dan sebanyak 3 orang 3.2 responden menjawab guru sebagai orang
yang memperkenalkan internet pertama kali kepada remaja. Sebanyak 34 orang 36.2 responden menjawab sendirian, sebanyak 30
orang 31.9 responden ditemani oleh teman saat menggunakan internet, sebanyak 17 orang 18.1 responden menggunakan internet bersama saudara, dan sebanyak
13 orang 13.8 responden menjawab orang tua sebagai orang yang menemani saat menggunakan internet.
Sebanyak 37 orang 39.4 responden menghabiskan biaya kurang dari Rp 5.000 dalam satu kali penggunaan internet, dan sebanyak 9 orang 9.6 responden
menjawab lebih dari Rp 10.000 – Rp 20.000
Mayoritas responden menggunakan internet di rumah sendiri sebanyak 60 orang 63.8 responden, dan sebanyak 34 orang 36.2 responden menjawab
warung internet.
Universitas Sumatera Utara
Mayoritas remaja menggunakan handphone sebagai perangkay untuk menggunakan internet sebanyak 42 orang 44.7 dan yang menggunakan komputer
sebagai perangkat untuk mengakses internet sebanyak 34 orang 36.2 responden. Sebanyak 38 orang 40.4 responden mengalami kegagalan dalam mengatur
waktu, 22 orang 23.4 responden menjawab kelelahan fisik, dan yang paling sedikit sebanyak 5 orang 5.3 responden menjawab gangguan psikologis seperti:
merasa dimata-matai, berbicara sendiri sebagai masalah yang dirasakan selama menjadi pengguna internet.
Tabel 5.2 Distribusi ferekuensi dan persentase penggunaan internet remaja
No Pertanyaan Frekuensi Persentase
1 Frekuensi penggunaan internet dalam seminggu
3-4 hari sekali 5-6 hari sekali
Setiap hari 21
8 66
21.3 8.5
69.2
2 Frekuensi penggunaan internet dalam sehari
1 jam 1-2 jam
3-4 jam 4 jam
24 50
12 8
25.5 53.2
12.8 8.5
3 Waktu untuk menggunakan internet
Pagi hari Siang hari
Malam hari 11
40 43
11.7 42.6
45.7
4 Tujuan menggunakan internet
Mencari referensi pelajaran Berkomunikasi dengan orang lain
Mencari hiburan Menghilangkan stress
37 24
23 10
39.4 25.5.
24.5 10.6
Universitas Sumatera Utara
5 Orang yang memperkenalkan internet
Orang tua Guru
Teman Mencari tahu sendiri
17 3
45 29
18.1 3.2
47.9 30.9
6 Orang yang menemani menggunakan internet
Orang tua Saudara
Teman Sendiri
13 17
30 34
13.8 18.1
31.9 36.2
7 Biaya untuk satu kali penggunaan internet
Kurang dari Rp 5.000 Rp. 5.000
– Rp 10.000 Rp 10.000
– Rp 20.000 Lebih dari Rp 20.000
37 31
9 17
39 33
9.6 18.1
8 Tempat untuk menggunakan internet
Sekolah Warung internet
Rumah sendiri Rumah teman
34 60
36.2 62.8
9 Perangkatmedia yang digunakan
Komputer Laptop
Telepon seluler Tablet
34 11
42 7
36.2 11.7
44.7 7.4
10 Masalah yang diraakan selama jadi pengguna internet Makan tidak teratur
Tidur tidak teratur Kelelahan fisik
Kegagalan dalammembagi waktu Gangguan psikologis merasa dimata-matai, berbicara
sendiri, dll 18
11 22
38 5
19.1 11.7
23.4 40.4
5.3
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Interaksi Sosial Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 79 orang 84 responden
mempunyai tingkat interaksi sosial cukup dan sebanyak 15 orang 16 responden mempunyai tingkat interaksi sosial baik.
Tabel 5.4 distribusi frekuensi dan persentase interaksi sosial No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 Cukup
79 84
2 Baik
15 16
Total 94
100
5.2 Pembahasan
5.2.1 Penggunaan internet remaja Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, 37 responden menjawab
menggunaan internet setiap hari. Razak 2014 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa dari 400 responden yang terdiri dari anak-anak dan remaja didapatkan 80
diantaranya pergi online setiap hari. Menurut Horigan 2002, terdapat dua hal yang mendasar yang perlu diamati untuk melihat intensitas penggunaan internet seseorang,
yaitu frekuensi internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses internet yang dilakukan oleh pengguna internet.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 50 orang 53.2 responden menggunakan internet selama 1-2 jam dalam sehari. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh APJII 2015
yang mengatakan bahwa 80 pengguna internet di Indonesia mengakses internet setidaknya sekali sehari. Rata-rata pengguna internet di Indonesia mengakses internet
selama 1 jam per hari, yaitu 35.3 dari total seluruh pengguna internet Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan Rajak 2013
pada remaja di Lembah Kelang Malaysia dimana mayoritas responden 41 menggunakan internet lebih dari 6 jam sehari dan hanya 16 responden yang
menggunakan internet selama 1 sampai 2 jam sehari. Young 1996 membedakan pengguna internet menjadi dua, yaitu non
dependent pengguna internet normal dan dependent pengguna internet adiktif. Pengguna N-dependent menghabiskan waktu online 4-5 jam perminggu, sedangkan
pengguna dependent menggunakan internet selama 20 hingga 80 jam perminggu. Menurut The Graphic, Visualization Usability Center, the Georgia Intitute of
Tecnology dalam Qomariyah 2009, menggolongkan pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet yang digunakan : 1. Heavy users
: pengguna internet menghabiskan lebih dari 40 jam kerja per bulan. Jenis pengguna internet ini adalah salah satu ciri-ciri pengguna internet yang addicted. 2. Medium
users : pengguna internet yang menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan. 3. Light users : pengguna internet yang menghabiskan waktu kurang dari 10
jam per bulan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 41 orang 43.6 responden menggunakan internet pada malam hari dan 40 orang 42.6 responden
menggunakan internet pada siang hari. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputri 2014 yang menyebutkan waktu-waktu yang sering
digunakan remaja untuk berinternet adalah siang hari dengan 65 responden 48.1. Sebanyak 37 orang 39.4 responden menggunakan internet untuk mencari
referensi pelajaran dan sebanyak 24 orang 25.5 responden menggunakan internet untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa tujuan
penggunaan internet pada remaja adalah untuk memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan akan kebebasan seperti yang dijelaskan oleh Jahja 2011.
Young 1996 membedakan pengguna internet menjadi dua, yaitu non dependent dan dependent. N-dependent menggunakan internet untuk kepentingan
pekerjaan atau pendidikan, serta menjaga hubungan yang sudah terbentuk melalui komunikasi elektrik. Dependent menggunakan internet untuk hamper semua aspek
komunikasi dan hiburan di hisup mereka. Wayne Buente dan Alice Robbin 2008 melakukan studi atau investigasi tentang trend aktivita-aktivitas internet warga
Amerika antara Maret 2000 hingga Nopember 2004 dan telah berhasil mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas internet menjadi 4 dimensi kepentingan
pemanfaatan internet, yaitu : informasi information utility, kesenangan leisurefun activities komunikasi communication, dan transaksi transaction.
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 45 orang 47.9 responden menjawab teman sebagai orang yang memperkenalkan internet perkama kali. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
Saputri 2014 yang menyebutkan bahwa 60 responden 51.7 menjawab teman sebaya sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan internet kepada mereka.
Qomariyah 2009 menjelaskan bahwa hasil ini ada kaitannya dengan pengaruh peer groups teman sebaya yang selalu melingkupi kehidupan sosial mereka, dimana
remaja lebih menjadikan teman sebaya untuk mempelajari sesuatu atau hal-hal baru yang sebelumnya tidak ditemui dalam hidupnya.
Sebanyak 30 orang 31.9 responden menggunakan internet bersama teman. Dalam perkembangan psikososial pada remaja oleh Erikson yang menyatakan
pengembangan identiras remaja baik identitas diri maupun identitas kelompok, remaja akan menganggap bahwa mempunyai suatu kelompok peer group dan
berada bersama kelompok adalah hal yang sangat penting. Remaja lebih nyaman ketika berada bersama teman sebaya daripada kelompok orang dewasa. Walaupun
orang tua memberi pengaruh yang utama dalam sebagian besar kehidupan, bagi remaja, teman sebaya dianggap lebih berperan penting. Dengan demikian kelompok
teman sebaya memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku remaja Wong, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Saputri 2014 juga menyebutkan bahwa
sebagian besar responden lebih memilih teman sebaya sebagai orang yang menemani mereka selama menggunakan internet. Gross 2004 menjelaskan 51 orang dari 89
responden mengaku lebih sering menggunakan internet bersama teman daripada bersama orang tua ataupun saudara mereka.
Universitas Sumatera Utara
Sebagian besar responden menghabiskan uang kurang dari Rp 10.000 untuk menggunakan internet dalam satu kali penggunaan. Penelitian ini didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saputri 2014 dimana semua responden menggunakan biaya kurang dari Rp 9.000 per hari. Menurut Young 1998, semakin
besar dana yang dimiliki akan berpengaruh terhadap akses internet. Sebagian besar responden menggunakan internet di rumah sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh APJII 2015 menunjukkan bahwa kebanyakan pengguna internet di Indonesia menyatakan paling sering mengakses
internet dari rumah mereka sendiri. Rumah menjadi tempat favorit untuk mengakses internet menggunakan berbagai perangkat. Subrahmanyam dan Lin 2007
menuliskan bahwa mayoritas responden 87.8 mereka melaporkan lebih sering mengakses internet di rumah.
Sebagian besar responden menjawab paling sering menggunakan telepon seluler handphone sebagai perangkat yang digunakan untuk mengakses internet.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2015 yang menjelaskan bahwa 85 pengguna internet di Indonesia menggunakan telepon
seluler sebagai perangkat yang mereka gunakan untuk mengakses internet. Sebanyak 38 orang 40.4 responden mengaku sulit membagi waktu setelah
menjadi pengguna internet. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarsi 2012 yang mengatakan bahwa semakin tinggi paparan media
televisi,internet, dan cetak pada seseorang maka akan mengakibatkan terjadinya
Universitas Sumatera Utara
masalah dalam penggunaan waktu luang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Goel dkk 2008 pada kelompok usia 10-19 tahun menjelaskan bahwa mayoritas responden
mempunyai masalah time management. Mereka kesulitan dalam membagi waktu untuk beribadah mengingat tuhan, moral teaching, peduli kepada orang lain dan
menghabiskan waktu dengan keluarga. 5.2.3 Interaksi sosial pada remaja
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki interaksi sosial yang cukup sebanyak 79 responden 84. Dikatakan cukup apabila responden
menjawab pernyataan dengan pilihan jawaban sering dan jarang. Mayoritas responden bisa berdaptasi dengan lingkungan nya dan bisa bekerja sama dengan
orang lain. Ammar 2012 menyebut kan bahwa individu yang mempunyai kemampuan interaksi sosial yang baik juga mempunyai kemampuan sosialisasi yang
baik . Bonner menyebutkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua
atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu saling mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya. Menurut
Soerjono Soekanto, interaksi sosial terbagi atas 4 bentuk yaitu kerjasama suatu usaha bersama orang per orang atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa
tujuan, persaingan proses dimana invidu atau kelompok manusia yang bersaing, mencari keuntungan, pertentangan suatu proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan
Universitas Sumatera Utara
yang disertai ancama dan kekerasan, dan akomodasi keadaan dimana adanya suatu keseimbangan dalam interaksi antara individu atau kelompok.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN