J : Jelaskan secara rinci mengenai alternatif pemecahan masalah yang telah
dipilih klien, konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dihadapi. Ajukan pertanyaan apakah klien sudah mengerti apa yang disampaikan agar bisa
membuat keputusan tanpa tekanan. U
: Rencanakan kunjungan ulang atau rujuk ketempat pelayanan konseling bila diperlukan
D. Kesehatan Reproduksi Remaja 1.
Pengertian
Kesehatan Reproduksi Remaja adalah meliputi aspek fisik, mental, sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu sendiri WHO dan ICPD, 1994 dikutip dari Layyin Mahfiana dkk, hal. 38
Menurut Mariana Amiruddin, 2003, Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja adalah sekumpulan metode, tehnik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan dan
kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah kesehatan reproduksi yang mencakup kesehatan seksual, status kehidupan dan hubungan
perorangan, bukan semata konsultasi dan perawatan yang bertalian dengan reproduksi dan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Kesehatan reproduksi remaja penting sekali bagi kesehatan reproduksi dan masuk sebagai komponen kesehatan reproduksi karena :
1. Masa remaja usia 10-19 tahun adalah masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga
Universitas Sumatera Utara
masa pubertas, merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi, dan psikis.
2. Pada masa remaja terjadi perubahan organobiologik yang cepat dan tidak
seimbang dengan perubahan mental emosional kejiwaan. Keadaan ini dapat membuat remaja bingung. Oleh karena itu perlu pengertian, bimbingan dan dukungan dari
lingkungan di sekitarnya sehingga remaja dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, mental maupun psikososial.
3. Dalam lingkungan sosial tertentu, sering terjadi perbedaan perlakuan terhadap
remaja laki-laki dan perempuan. Bagi laki-laki, masa remaja merupakan saat diperolehnya kebebasan sementara pada remaja perempuan saat dimulainya segala
bentuk pembatasan. Agar masalah kesehatan remaja dapat ditangani dengan tuntas, diperlukan kesetaraan perlakuan terhadap remaja laki-laki dan perempuan Saroha
Pinem, 2009, hal. 302
E. Remaja 1. Pengertian
Remaja adalah menurut Mappiare 1982 berlangsung antara umur 12-21 tahun bagi wanita dan umur 13-22 tahun bagi pria. Remaja artinya tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan dan sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi. Perkembangan lebih lanjut sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik menurut Hurlock, 1991. Pandangan ini didukung oleh Piaget, yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu
usia di mana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia di mana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
Universitas Sumatera Utara
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan mereka tidak
hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode perkembangan.
Remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk
masuk ke golongan orang dewasa. Remaja ada di antara anak dan oarang dewasa. Oleh kerana itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan
badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun yang perlu ditekankan disini bahwa fase remaja
merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik Mohammad Ali dkk, 2009, hal.9-10.
2. Tahapan Tumbuh Kembang Remaja Berdasarkan Kematangan Psikososial dan Seksual.
Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja kita sangat perlu mengenal perkembangan remaja, berdasarkan sifat dan tahap perkembangannya, masa remaja
dibagi dalam tiga tahap :
1. Masa remaja awal 10-12 tahun
a. Tampak dan memang merasa lebih dekat dengan teman sebaya.
b. Tampak dan merasa ingin bebas.
Universitas Sumatera Utara
c. Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan
mulai berpikir yang khayal abstrak 2.
Masa Remaja tengah 13-15 tahun a.
Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri. b.
Ada keinginan untuk berkencan atau ketertarikan pada lawan jenis. c.
Timbul perasaan cinta yang mendalam. d.
Kemampuan berpikir abstrak berkhayal makin berkembang. e.
Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual 3.
Masa Remaja akhir 16-19 tahun a.
Menampakkan pengungkapan kebebasan diri. b.
Dalam mencari teman sebaya lebih selektif c.
Memiliki citra gambaran, keadaan, peranan terhadap dirinya. d.
Dapat mewujudkan perasaan cinta e.
Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
PIK-KRR Pusat informasi dan konseling Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya BKKBN, 2008. Hal.5
Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah bagaimana pelaksanaan PIK-KRR Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja SMA di Kota Medan.
Skema. 1. Kerangka Konsep PIK-KRR
Pelaksanaan PIK-KRR Pusat Informasi Konseling Kesehatan
Reproduksi Remaja
Universitas Sumatera Utara
B. Definisi Operasional