Tahapan Penelitian Bahan Baku Proses Pencetakan Plastik Cara Pengambilan Data

BAB III METODOLOGI

3.1. Tahapan Penelitian

Secara skematik tahapan penelitian adalah seperti gambar berikut : Gambar 3.1 skema tahapan penelitian Persiapan Bahan Baku Menghitung jumlah butir bahan baku berdasarkan komposisi Mencetak specimen dengan mesin Injeksi Molding RN 350 160 o C 180 o C 200 o C Specimen diuji tarik dengan mesin uji tarik Tarno test UPH 100 kN Diperoleh data hasil pengujian Analisa Data Kesimpulan SELESAI Universitas Sumatera Utara

3.2. Peralatan

Alat yang digunakan adalah serangkaian mesin yang terdiri dari mesin injeksi molding, cetakan plastik, mesin uji tarik serta alat pendukung lainnya.

3.2.1 Mesin Plastic Injection Molding

Mesin Plastic Injection Molding adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk membentuk suatu perlengkapan dari bahan plastik dengan menggunakan sistem suntikan, maksudnya adalah bahan dasar yang telah lebih dulu dicairkandilebur pada temperatur tertentu kemudian disuntikkan pada cetakan melalui saluran masuk dengan tenaga tekan yang diperoleh dari udara bertekanan yang dihasilkan dari kompresor. Penekanannya menggunakan piston. Pada penelitian ini digunakanlah mesin Plastic Injection Molding jenis RN 350, adapun spesifikasinya sebagai berikut : Injection weight : 30 g Injection volume : 32 cm 2 Heating output : 600 W Heating – up time : max. 6 min Liquefaction capacity : 1500 gh Electrical temperature regulation With thermo-sensing element : +20 °C to + 400 °C Canstancy of temperature : +- 2 °C Permissible air pressure : max. 15 bar normal 10 bar Specific injection pressure : max. 350 kpcm 2 Air requirement : 1.4 dm 3 x p per stroke Wight : approx. 28 kg Connected load : 220 V, 50 Hz, 3 A Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Plastic Injection Molding Type RN 350

3.2.2 Cetakan Plastik

Cetakan Plastik yang digunakan berupa cetakan dua pelat Two Plate yaitu berupa cetakan yang paling sederhana yang memiliki satu bukaan, produk yang dihasilkan dari cetakan ini yaitu berupa produk specimen uji tarik. Gambar 3.3 Cetakan Specimen Uji Tarik Handle penekan Hopper Ruang pemanas Ragum Landasan Nozzle Pengatur suhu Tombol Injeksi Keran pengatur tekanan Universitas Sumatera Utara

3.2.3 Mesin Uji Tarik

Gambar 3.4 Mesin Uji Tarik Keterangan gambar 3.3 : 1. Tombol power utama 2. Hand lever 3. Tombol pengatur gaya 4. Skala uji tarik 5. Power off 6. Power on 7. Ragum pencekam 8. Piston uji tarik Spesifikasi mesin uji tarik Tarno UPH 10 kN : a. Gaya max : 100 kN b. Stroke : 250 mm c. Kec. Piston : 0 – 250 mmmin 1 2 3 4 5 6 7 8 Universitas Sumatera Utara

3.3. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tabel 3.1 Bahan Baku dan Komposisinya Bahan Baku Temperatur Leleh Beratbutir Komposisi Polipropilen PP 164 o C 0,017 gr 50 Polietilen PE 125 o C 0,025 gr 30 Polistiren PS 107 o C 0,021 gr 20 Berat dari masing – masing butir bahan baku diukur menggunakan timbangan digital. Untuk menghasilkan satu buah specimen diperlukan bahan baku dengan berat 9,5 gr. Maka untuk komposisi bahan baku dihitung berdasarkan jumlah butirnya. i. Polipropilen = 9,5 gr0,017 gr x 50 = 279 butir ii. Polietilen = 9,5 gr0,025 gr x 30 = 114 butir iii. Polistirene = 9,5 gr0,021 gr x 20 = 90 butir Universitas Sumatera Utara Polipropilen Polietilen Polistirene Gambar 3.5 Bahan Baku

3.4. Proses Pencetakan Plastik

Campuran biji plastik polyprophylene, polyethylene, dan polystirene dimasukan ke dalam hopper pada mesin injeksi molding untuk dipanaskan hingga meleleh. Dalam pengujian ini divariasikan temperature injeksinya. Temperature di setting pada 160°C, 180°C, 200°C mengacu pada temperature leleh yang tertinggi yaitu polipropilen. Temperatur mold 25 o C. Tekanan sebesar 8 bar. Setelah meleleh plastik tersebut diinjeksikan ke dalam cetakan specimen uji tarik. Untuk tiap-tiap temperatur tersebut dicetak 3 buah specimen uji tarik. Hal ini Universitas Sumatera Utara dilakukan untuk mendapatkan data yang bersifat objektif dan valid pada saat pengujian tarik. Gambar 3.6 Spesimen Uji Tarik yang Dihasilkan

3.5. Cara Pengambilan Data

Cara pengambilan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan pengujian terlebih dahulu. Spesimen uji tarik diuji pada mesin uji tarik yang terhubung dengan komputer sehingga setelah pengujian selesai dilakukan, data hasil pengujian akan didapatkan dengan bantuan proses komputerisasi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis bahan. Deformasi bahan disebabkan oleh adanya beban tarik adalah dasar dari pengujian dan studi mengenai kekuatan, hal ini disebabkan beberapa alasan : 1. Mudah dilakukan 2. Menghasilkan tegangan yang seragam pada penampang 3. Kebanyakan bahan mempunyai kelemahan untuk menerima beban tegangan tarik yang seragam pada penampang. Maka dalam pengujian bahan industri, kekuatan adalah paling sering ditentukan. Universitas Sumatera Utara Hasil akhir dari penelitian ini adalah data mengenai pengaruh campuran bahan baku dan variasi temperature injeksi terhadap kekuatan tariknya.

3.6. Kendala-kendala