2.7 Pencetakan Molding
Mekanisme proses injection molding diawali dengan bahan baku yang ada di hopper turun untuk memasuki rongga ulir pada screw. Screw akan
bergerak untuk membawa butiran plastik menuju barrel untuk melelehkan butiran plastik. Langkah berikutnya, cetakan ditutup dan screw didorong maju oleh piston
untuk mendorong lelehan plastik dari screw chamber melalui nozzle masuk ke dalam cetakan.
Lelehan plastik yang telah diinjeksi mengalami pengerasan karena energi panasnya diserap oleh dinding cetakan yang berpendingin air. Setelah
proses pendinginan dan kekakuan produk cukup maka screw bergerak mundur untuk melakukan pengisian barrel. Pada saat itu, clamping unit akan bergerak
untuk membuka cetakan. Produk dikeluarkan dengan ejector. Setelah itu, cetakan siap untuk diinjeksi kembali. Gambar 2.13 memperlihatkan mekanisme injection
molding .
Gambar 2.13 Proses Plastic Injection Molding Pötsch, 1995
Universitas Sumatera Utara
2.8 Waktu Siklus
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu mesin untuk membuat suatu produk. Satu waktu siklus injection molding, diawali dengan
closing the mold , kemudian diikuti dengan phasa injection process, cooling time,
holding pressure time , screw forward, opening the mold, ejection dan diakhiri
dengan phasa closing the mold, seperti yang diperlihatkan gambar 2.14
Gambar 2.14 Waktu siklus pada Mesin Injection Molding Pötsch, 1995
Enam langkah utama yang biasanya dilakukan pada proses Injection Molding :
1. Pengapitan
Suatu mesin injeksi memiliki tiga bagian utama, yaitu cetakan, pengapit dan unit penyuntik. Unit pengapit adalah pemegang cetakan yang mengalami
tekanan selama proses penyuntikan dan pendinginan. Pada dasarnya, pengapit ini memegang kedua belah cetakan bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
2. Suntikan
Pada saat penyuntikan, material plastik umumnya dalam bentuk butiranpellet, diisi kedalam suatu wadah saluran tuang hopper yang terdapat
bagian atas unit mesin. Butirpellet ini disuap ke dalam silinder untuk dipanaskan hingga mencair. Di dalam silinder barrel terdapat mesin screw berputar yang
mencampur bahan butiranpellet cair dan mendorong campuran ke bagian ujung silinder.
Ketika material yang dikumpulkan di ujung screw telah cukup, proses penyuntikan dimulai. Plastik yang dicairkan dimasukkan kedalam cetakan melalui
suatu nozzle injector, ketika tekanan dan kecepatan diatur oleh screw tersebut. Sebagian mesin injeksi menggunakan suatu pendorong sebagai pengganti screw.
Gambar 2.15 Pengisian bahan plastic kedalam cetakan mold
3. Penenangan Tahap ini adalah waktu penenangan sesaat setelah proses penyuntikan.
Plastik cair telah disuntik kedalam cetakan dan tekanan dipertahankan untuk meyakinkan segala sisi rongga cetakan telah terisi secara sempurna.
HOPPER
SCREW PRESS NOZZLE INJECTOR
CETAKAN
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.16 Masa penenangan mulai pendinginan
4. Pendinginan
Plastik didinginkan didalam cetakan untuk mendapatkan bentuk padatnya didalam cetakan. Pada proses ini sekaligus pengisian ulang bahan plastik dari
hopper ke dalam barrel dengan screw yang berputar.
Gambar 2.17 Pengisian bahan plastik sekaligus pendinginan
5. Cetakan Dibuka
Unit pengapit dibuka, yang memisahkan keduabelah cetakan
Gambar 2.18 Pembukaan kedua mold sekaligus pengeluaran hasil cetakan
Universitas Sumatera Utara
6. Pengeluaran
Pena dan plat ejector mendorong dan mengeluarkan hasil cetakan dari dalam cetakan,. Geram dan sisa pada sisi-sisi hasil cetakan yang tidak dipakai
dapat didaur ulang untuk digunakan pada pencetakan berikutnya.
2.9 Parameter proses injection molding