Komunikasi Massa URAIAN TEORITIS

2.3. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak publik. Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak. Komunikasi Massa – salah satu jenis komunikasi, selain Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Kelompok, dan Komunikasi Organisasi.http:idwikipedia.orgwikikomunikasimassa Perkembangannya dimulai dari:Abad Penggunaan Isyarat Lambang. gerak tangan atau volume suara; Abad Berbicara Penggunaan Bahasa –huruf mewakili bunyi ujaran; Abad Penggunaan Media Tulisan; Abad Penggunaan Media Cetakan – penemuan mesin cetak di Mainz, Jerman, oleh John Guttenberg tahun 1455 yang dianggap sebagai awal lahirnya komunikasi massa. Dari sinilah kemudian berkembang media massa –koran, majalah, buku, radio, televisi, film, dan internet. Definisi Komunikasi Massa Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka Universitas Sumatera Utara sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.Scholar,1996:172,203 2.4.Teori Pesan Littlejohn 1995 menguraikan bahwa teori pembuatan dan dan penerimaan pesan menggunakan tiga tipe penjelasan psikologis; penjelasan sifat, penjelasan keadaan dan penjelasan proses. Penjelasan sifat berfokus pada karakteristik individual yang relatif statis dan cara karakteristik ini berasosiasi dengan sifat-sifat variabel lain—hubungan antara tipe personalitas tertentu dan jenis pesan-pesan tertentu. Teori-teori ini memprediksikan bahwa ketika seseorang memiliki sifat-sifat personalitas tertentu, akan cenderung berkomunikasi dengan cara-cara tertentu pula. . Little Jhon,1995:13-17 Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal lisan atau tertulis, ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara nonverbal tanpa kata. Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasi.http:muhammadputrarinjani.blogspot.com201006tulisan-singkat- teori-pesan-penilaian.html Universitas Sumatera Utara Dalam sebuah artikel “How Communication Works” yang dipublikasikan tahun 1954, Wilbur schramm membuat 3 model yang dimulai dari komunikasi manusia yang sederhana, kemudian mengembangkan dengan memperhitungkan pengalaman dua individu hingga model komunikasi yang interaktif. Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakan commonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari kata latin communis yang artinya common sama. httpinherent.brawijaya.ac.id Gambar 3. Model willbur scrhamm Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya 3 unsur : 1. Sumber bisa berupa seorang individual berbicara, menulis, menggambar, dan bergerak atau sebuah organisasi komunikasi koran, rumah produksi, televisi. 2. Pesan dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna. Universitas Sumatera Utara 3. Sasaran dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok seperti diskusi kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi,dll. Gambar 4. Model willbur scrhamm Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan. Schramm menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama bahasa yang sama, latar belakang yang sama, kebudayaan yang sama, dll hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini model schramm diatas adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnya feedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise. httpinherent.brawijaya.ac.id Universitas Sumatera Utara Menurut Schramm feedback membantu kita untuk mengetahui bagaimana pesan kita diinterpretasikan. Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi balik pesan berdasarkan pengalaman yang dimilikinya masing-masing. Jika wilayah irisan semakin besar, maka komunikasi lebih mudah dilakukan dan efektif. Pada model ini Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umban balik maka ia akan berada pada posisi komunikator source. Setiap individu dilihat sebagai sumber sekaligus penerima pesan dan komunikasi dilihat sebagai suatu proses sirkular daripada suatu proses satu arah seperti pada dua model Shramm sebelumnya. Model yang ketiga ini disebut juga model Osgood dan Schramm. httpinherent.brawijaya.ac.id Dalam Proses komunikasi harus ditentukan saluran-saluran yang dilalui, menurut Scoot M Cultip dan Allen dalam bukunya yang berjudul Effective Public Relations diuraikan beberapa faktor agar komunikasi berlangsung efektif yang dinamakan dengan The Seven Communication, meliputi : 1. Credibility keterpercayaan Maksudnya antara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling percaya. 2. Context pertalian Maksudnya komunikasi dapat terjadi kalau sikon setempat tidak ada gangguan antara komunikator dengan komunikan serta sarana media komunikasi saling berkaitan. 3. Content isi Artinya komunikator dapat menyampaikan pesan kepada komunikan dalam hal ini komunikan dapat memahami maksud komunikator sehingga komunikator merasa puas. Universitas Sumatera Utara 4. Clarity kejelasan Adalah komunikator harus menyampaikan pesan berita secara jelas istilahnya pun harus jelas sehingga tercapainya tujuan. 5. Continuity and consistency kesinambungan dan konsistensi Artinya komunikasi berlangsung terus dan pesanberita tidak saling bertentangan 6. Capability of Audience kemampuan pihak penerima Maksudnya komunikator harus memperhatikan kemampuan komunikan pihak penerima dalam menerima pesan, agar tidak terjadi kesalah fahaman. 7. Channels of Distribution saluran penerimaan berita Artinya komunikasi harus menggunakan media alat komunikasi yang sudah biasa digunakan oleh umum, misalnya media cetak surat kabar, majalah media elektronik telepon, televisi. Ruslan,2005:83-84

2.5. Surat Kabar Sebagai Media Massa