2.2. Peran Shogun Tokugawa Dalam Pemerintahan Kaisar
Peran Shogun Tokugawa dalam pemerintahan kaisar berbeda menurut gelar jabatannya. Berikut ini adalah peran Shogun Tokugawa dalam pemerintahan
Kaisar berdasarkan gelar jabatan dan peringkatnya : 1.
Sei-i Tashogun biasanya disebut Shogun yang berarti panglima tertinggi pasukan ekpedisi dalam melawan orang biadab. Shogun ini ditugaskan
menaklukkan wilayah bagian timur Jepang. 2.
Seiteki Tashogun yaitu bertugas sebagai Panglima penakluk orang Bar- bar.
3. Shogun dengan peringkat terendah disebut Seisei Tashogun yang tugasnya
menaklukkan wilayah bagian barat Jepang.
Selain hal tersebut berbagai peran Shogun yang dibuat dan diterapkan oleh pemerintahan Tokugawa bakufu adalah :
a. Kinchunarabini Kuge Shohatto yaitu Shogun memiliki kuasa untuk
menentukan siapa saja yang boleh bertemu kaisar. Rakyat biasa tidak boleh bertemu langsung dengan kaisar, terkecuali Daimyo Tuan Tanah
atau disebut juga kepala wilayah dapat bertemu Kaisar bila mendapat persetujuan Shogun. Dalam hal ini Shogun juga berperan menanggung
biaya hidup Kekaisaran. b.
Buke Shohatto adalah dimana para bushi, semua yang bekerja pada pemerintahan baik yang di daerah maupun yang di pusat, kehidupannya
diatur oleh Shogun. Daimyo juga tidak boleh bersekutu dengan wilayah
Universitas Sumatera Utara
lain, walaupun itu persekutuan berupa perkawinan dan perdagangan. Karena hal tersebut, setiap Daimyo yang ingin menikah harus melalui izin
dari Shogun. Untuk menghindari persekutuan melalui jalur pedagangan Shogun menetapkan tempat yang bisa dikontrol setiap saat. Yaitu hanya
di wilayah Osaka, Kyoto dan Edo sekarang disebut Tokyo. c.
Menetapkan hanya ada tiga jenis Daimyo. Daimyo memiliki daerah yang dikuasainya disebut Han. Daimyo pertama yang selalu mendapat
perlakuan khusus karena berasal dari 3 cabang keluarga inti Gosanke Shogun tokugawa yang disebut Shimpan. Dimana 3 cabang keluarga inti
Gosanke tersebut dipimpin oleh putra Tokugawa Ieyasu. Nama putra Tokugawa Ieyasu dan cabang keluarga inti yang dipimpin adalah :
1. Tokugawa Yoshinao yaitu penguasa Han Owari generasi pertama.
Han Owari merupakan cabang dari Gosanke rumah keturunan untuk Shogun yang tidak memiliki ahli waris dengan mengangkat anak dari
cabang tersebut . 2.
Tokugawa Yorinobu yaitu penguasa Han Kii generasi pertama cabang kedua dari Gosanke.
3. Tokugawa Yorifusa yaitu panguasa Han Mito tempat kelahiran
Tokugawa Yoshinubu Shogun terakhir generasi pertama cabang ketiga Gosanke. Memiliki pendapatan paling kecil dari cabang
keluarga tokugawa lainnya. Kepala daerah kekuasaan Mito dikarenakan selalu berdampingan dengan Shogun secara tidak resmi
dikenal sebagai “wakil Shogun.” Hal tersebut menandakan Bakufu
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan Tokugawa dengan sengaja mengabaikan status keluarga Mito.
Daimyo kedua yaitu Fudai. Fudai adalah daimyo secara turun temurun menjadi pengikut setia dan membantu Shogun. Tozama merupakan
daimyo urutan ketiga dan baru bertekuk lutut pada Shogun setelah kalah pada pertempuran perang sekigahara yang berlangsung pada tahun 1600.
d. Sankin Koutai yaitu mengharuskan setiap daimyo untuk tinggal di Edo sekarang Tokyo. Daimyo Shimpan dan Fudai masing-masing selama 6
bulan. Sedangkan Daimyo Tozama diwajibkan tinggal lebih lama di Edo selama 1 tahun. Hal ini disebabkan Daimyo Tozama dicurigai akan
melakukan pemberontakan dan melawan Shogun. Hal tersebut yang menyebabkan Shogun membuat peraturan untuk para Daimyo Tozama
harus tinggal lebih lama di Edo daripada Daimyo lainnya. Banyaknya Daimyo yang tinggal di Edo, dan wilayah daerah yang harus menanggung
biaya hidup para Daimyo ini menyebabkan petani harus membayar pajak sebanyak 60. Dengan pajak sebesar itu akibatnya petani dilanda
kemiskinan. e.
Sakoku adalah kebijaksanaan untuk menutup diri dari dunia luar. Dimana orang asing tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya di Jepang dan
orang Jepang pun tidak diperbolehkan keluar Jepang dengan alasan apapun. Hanya bangsa Belanda yang diperbolehkan berdagang melalui
pelabuhan Dejima di Kyushu. Tetapi, orang Belanda yang akan berdagang
Universitas Sumatera Utara
di Jepang, harus mendapatkan izin dari Shogun terlebih dahulu kemudian diperiksa secara ketat baru boleh berdagang.
2.3. Karakteristik Shogun Pada Pemerintahan Zaman Edo