Jepang Pada Masa Keshogunan Tokugawa

(1)

1

JEPANG PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA KERTAS KARYA

Dikerjakan O L E H

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

MARNI HERLINA SIRAIT NIM : 122203044


(2)

2

JEPANG PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA KERTAS KARYA

Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.

Dikerjakan O L E H

Dosen Pembimbing,

MARNI HERLINA SIRAIT NIM : 122203044

Dosen Pembaca,

Prof. Drs. Hamzon Situmorang, MS, Ph,D Dr. Hj. Siti Muharami Malayu, SS.,M.Hum.

NIP : 196009191988031001 NIP. 195807041984121001

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

3

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang.

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Studi D III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan,

1. Dr. Hj. Siti Muharami Malayu, SS.,M.Hum. ( ) Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP : 195110131976031001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

2. Prof. Drs. Hamzon Situmorang, MS, Ph,D ( )


(4)

4 Disetujui oleh :

Program Studi D III Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi D III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

Zulnaidi, S.S., M.Hum. NIP. 1967 08072005 01 1 001


(5)

5

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat Kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Kertas Karya yang berjudul ”Jepang Pada Masa Keshogunan Tokugawa” guna untuk melengkapi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa Kertas Karya ini masih jauh dari kata sempurna. Tetapi, berkat bantuan beberapa pihak, maka penulis berhasil menyelesaikan Kertas Karya ini.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum. Selaku Ketua Program Studi Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Hj. Siti Muharami Malayu, SS., M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, MS, Ph,D. Selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan pengarahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya ini.


(6)

6

5. Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Teristimewa kepada orang tua penulis Ayahanda R. Sirait dan Ibunda S. Manurung yang selalu memberikan dukungan baik dalam doa maupun dana kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Kertas Karya ini dan kepada saudara/I ku, Rouli, Richzan, Indah, dan Karunia yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

7. Untuk teman-teman HINODE angkatan 2012 yang telah bersama-sama belajar selama 3 tahun yang telah memberikan banyak dukungan kepada penulis.

8. Untuk kelompok kecilku ELIEZER yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis.

9. Kepada teman teman dari PD/PA FILIPI yang telah mendukung penulis dalam doa dan terus memberikan semangat kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat berguna bagi kita di kemudian hari

Medan, Oktober 2015 Penulis

Marni Herlina Sirait NIM : 122203044


(7)

7

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 3

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Metode Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun ... 4

2.2 Awal Keshogunan Tokugawa ... 6

BAB III JEPANG PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA 3.1 Penerapan Politik Menutup Diri ... 7

3.2 Terbentuknya Golongan Masyarakat ... 11

3.3 Akhir Keshogunan Tokugawa... 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 20

4.2 Saran ... 21

DAFTAR PUSTAKA ... 22


(8)

23 ABSTRAK

Sejarah keshogunan berjalan cukup panjang di Jepang. Dimulai dari zaman Kamakura yaitu tahun 1192 ketika Minamoto No Yoritomo menjabat sebagai

Shogun sampai tahun 1867 pada masa pemerintahan shogun Tokugawa. Masa

keshogunan Tokugawa merupakan masa yang menentukan bagi Jepang. Karena di masa ini pembentukan karakter bangsa Jepang dimulai dan masa ini juga merupakan jalan menuju Jepang yang modern.

Awal dari pemerintahan Tokugawa dimulai ketika Tokugawa Ieyasu berhasil menang pada perang sekigahara yang terjadi tanggal 15 september 1600 di Sekigahara. Kemudian Tokugawa diangkat menjadi shogun dan memusatkan kekuasaannya di Edo. Oleh karena itu zaman ini juga dikenal dengan jaman Edo. Pada masa ini, Tokugawa menerapkan berbagai kebijakan di Jepang. Kebijakan itu adalah kebijakan sakoku dimana Jepang harus menutup diri dari dunia luar. Kebijakan ini dibuat karena kedatangan bangsa Barat ke Jepang untuk berdagang. Kebijakan yang lainnya adalah diterapkannya golongan masyarakat, dimana masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan yaitu golongan militer (bushi), golongan petani (nomin), golongan pengrajin (shokuin), golongan pedagang (shonin) dan golongan yang tidak termasuk ke dalam salah satu dari golongan tersebut yang disebut senmin.

Pembagian golongan ini bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan shogun dan mencegah pertikaian antara daimyo. Namun banyak pemberontakan yang terjadi pada masa ini terkhusus oleh kaum petani (nomin). Hal ini terjadi karena petani dikenakan biaya pajak yang sangat tinggi sementara kaum pedagang yang tingkatannya berada dibawah kaum petani bisa hidup dengan makmur. Oleh karena itu kaum petani merasa sangat menderita. Didalam sistem ini, golongan yang satu tidak dapat berpindah ke golongan yang lain. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keaslian ras yang ada.

Pada abad ke-19 keshogunan Tokugawa mengalami kemunduran. Hal ini diakibatkan oleh kesulitan ekonomi yang dialami oleh Jepang. Begitu juga dengan kaum samurai yang mempunyai hutang yang semakin meningkat.


(9)

24

Sementara itu kaum pedagang semakin makmur. Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi keadaan ini namun semakin lama keadaaan semakin memburuk.

Bangsa barat datang ke Jepang bermaksud untuk memperluas wilayah dagang. Banga Barat yang pertama kali datang ke Jepang adalah Rusia, namun Jepang menolak kedatangan mereka karena kebijakan sakoku.

Kemudian Amerika datang dan memaksa Jepang untuk menandatangani surat perjanjian dagang. Jepang menyerah dan akhirnya menandatangani surat perjanjian tersebut. Tapi hal tersebut memicu amarah kaisar karena menandatangani surat tersebut tanpa ijin dari Kaisar. Banyak juga rakyat yang tidak setuju dengan kedatangan bangsa Barat tersebut sehingga semakin banyak rakyat yang tidak percaya kepada Tokugawa. Lalu dibentuklah gerakan untuk menjatuhkan shogun yang dipimpin oleh daimyo Tozama. Shogun semakin kehilangan kendali atas Jepang. Akhirnya pada tanggal 9 November tahun 1967 Tokugawa Yoshinobu menyerahkan surat pengunduraan dirinya dan 10 hari kemudian resmi mengembalikan kekuasaan kepada kaisar. Hal ini menunjukkan bahwa inilah yang menjadi akhir dari pemerintahan keshogunan dan memulai awal yang baru didaerah pemerintahan kaisar Meiji. Pengembalian kekuasaan kepada kaisar ini menjadi awal dari kemajuan negara Jepang. Kebijakan yang diterapkan oleh shogun pun dihapus. Kaisar pun memulai berbagai perubahan di Jepang dengan mencontoh bangsa Barat. Dibawah pemerintahan kaisar Meiji, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat khususnya dari segi perekonomian.


(10)

25 要旨

幕府は日本で長い歴史を計画した。鎌倉かまくら時代からはじめて、それは1

192年に源のよりとも頼朝は将軍になって、徳川将軍の成功せいこうまでであった。幕府 の時代は日本で大事なことであった。この時に、日本国民のせいかく性格の組織そ し きが 始まって、この期間はモダンな日本の道であったため。

とくがわ

徳川の政権の始めは関せきがはら原で 1600年 9月 15日に徳川いえやすは関 せき

が はら

侍も高くなって借金があった。その間に、商人はさかえるになった。この 状態を克服するためにいろいろな努力をしますが長いほど状態が悪くなっ た。

原という戦争勝つしているときにはじまった。それから徳川は将軍に任命

されて江戸に権力を集中した。 ですから、江戸時代として知られてぃた

。この時代には、徳川はいろいろな敬謙を決定した。それは 日本は外か

らこして鎖国と言う敬謙であった。この敬謙は西から日本へ商売に来るの で作った。

他の敬謙は社会の分類を決定した。社会はいくつかの分類を分けて、 それは武士、農民、職員、初任、そしてこの分類に登録されない選民と呼 ばれていた。

この分類は将軍の権力を防衛して、大名に相違を防疫するためであっ た。しかしこの期間中で特に農民に多くの反逆があった。こんな事は農民 がとても高いの税金をやられますが商人は階級が農民のしたにありますが 幸せな生活をした。ですから、農民はほんとうに蒙るの感じがあった。こ のシステムに、一つのグループは他のグループに移るしない。

19世紀に徳川幕府は減少した。これは日本に経済の後退があった


(11)

26

西側の国は商業の貿易を拡大するために日本に来た。初めて日本に 来る国はロシアですがさこくの経験がありますから拒否した。そして、米 国から貿易の手紙を署名するのために日本へきて日本を強制した。日本は 幸福してその条約の手紙を署名した。

しかし署名した手紙は皇帝に許しないので 皇帝が怒れた。社会も西側か

らきたのが反対するのは多いで、徳川に信じない人も多くなった。その後 外様大名の経世に馬腹を倒するための動きを作れた。将軍は日本の制御が

だんだんできなくなった。1967年 11月 9日に徳川慶喜は自分の延期書を

あげて、あとの10日に天皇に 権 力けんりょくを戻ろいた。これは幕府が終わると 知らせて明治天皇の権力をはじめていた。天皇に権力を戻ろいたのは日本 の進歩のはみめてであった。幕府が作った規定もなくなった。天皇は西国 が手本として日本の変わりを始めていた。明治天皇の権力で日本はとくに 経済の面に進歩した。


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Negara Jepang yang kita kenal saat ini adalah negara yang canggih dan penuh dengan inovasi teknologi terbaru. Ditengah perkembangan teknologi tersebut, kebudayaan tradisionalnya juga tetap terjaga dengan sangat baik. Namun sebelum sampai pada zaman canggih seperti sekarang ini, Jepang mengalami sejarah perjalanan yang panjang. Di dalam perjalanan sejarah inilah nilai nilai kehidupan dan moral bangsa Jepang dibentuk sehingga bisa kita lihat sampai saat ini negara Jepang adalah negara yang sangat disiplin.

Sejarah perjalanan bangsa yang terletak di Asia bagian timur ini dimulai sejak ribuan tahun lalu. Dimulai dari zaman pra sejarah, zaman sejarah hingga zaman modern. Di dalam sejarah Jepang salah satu zaman yang sangat bersejarah di Jepang adalah zaman feodal yang ditandai dengan adanya keshogunan. Sistem keshogunan sudah ada semenjak zaman Nara dan Zaman Heian, namun pada masa itu shogun tidak mempunyai kuasa penuh seperti pada zaman Kamakura dan Zaman Edo.

Pada zaman Edo, Keshogunan dipegang oleh pihak Tokugawa. Pada masa keshogunan Tokugawa ini, Jepang mengalami perubahan yang sangat drastis baik dari segi kebudayaan, ekonomi dan pilitik. Dalam menjalankan pemerintahannya Tokugawa menerapkan sistem dan aturan yang sangat ketat. Oleh karena itu zaman ini disebut juga dengan zaman feodal.


(13)

2

Pada masa pemerintahan Tokugawa, Shogun menerapkan politik menutup diri dari dunia luar dikarenakan berbagai alasan. Namun pada saat ini jugalah kebudayaan negara Jepang semakin kuat melekat pada masyarakat Jepang karena kecintaan akan budaya semakin ditingkatkan. Shogun juga membagi masyarakat ke dalam berbagai golongan ataupun kelas masyarakat.

Di dalam pembagian golongan ini ada kelas yang lebih tinggi dan kelas yang lebih rendah diantara masyarakat Jepang. Setiap golongan atau kelas masyarakat tidak diperbolehkan pindah ke golongan yang lainnya. Karena peraturan dan kebijakan Shogun ini, zaman Edo merupakan zaman yang aman. Namun negara Jepang sangat menderita kemiskinan.

Alasan penulis memilih judul “ JEPANG PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA” adalah karena penulis tertarik untuk membahas perjuangan bangsa jepang disaat menutup diri hingga sampai pada akhir pemerintahan tokugawa dan memulai sejarah perjuangan yang baru.


(14)

3 1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :

1. Mendeskripsikan keadaan jepang pada masa keshogunanan Tokugawa

2. Menambah wawasan bagi mahasiswa dan pembaca mengenai sejarah Jepang

1.3 Batasan Masalah

Pada penulisan kertas karya ini penulis membatasi masalah mengenai keshogunan Tokugawa. Yaitu mengenai awal munculnya kekuasaan shogun, masa Keshogunan Tokugawa dan penerapan politik menutup diri (sakoku) hingga akhir masa Keshogunan Tokugawa.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis gunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah dengan menggunakan teknik pustaka. Penelitian pustaka (library research) yaitu memanfaatkan sumber bacaan dari perpustakaan dan sumber bacaan yang lain. Penulis juga memanfaatkan bantuan teknologi internet untuk mendapatkan data yang lebih akurat.


(15)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM AWAL KESHOGUNAN TOKUGAWA

2.1 Awal Munculnya Kekuasaan Shogun

Awal munculnya kekuasaan shogun bermula dari konflik antara keluarga Minamoto dan keluarga Taira. Keluarga Minamoto dikalahkan oleh keluarga Taira pada perang Heijin tahun 1160. Setelah kekalahan tersebut keluarga Minamoto mulai membangun kekuatan prajuritnya di Kamakura. Pada akhirnya keluarga Minamoto memiliki beberapa jenderal diantaranya Yorimasa, Yoshinaka dan Yoritomo. Lalu pada tahun 1185 keluarga Minamoto melakukan penyerangan terhadap keluarga Taira. Perang yang dipimpin oleh Minamoto no Yoritomo ini berhasil mengalahkan dan mengusir keluarga Taira.

Setelah kemenangan tersebut kekuasaan berpindah kepada pihak Minamoto no Yoritomo. Kemudian Minamoto no Yoritomo diangkat sebagai Seitaishogun (12 juli 1192) dan semenjak saat itu maka sistem keshogunan dikenal di Jepang. Pada awal kehogunan ini Minamoto no Yoritomo menempatkan kekuasaannya di Sagami Kamakura sehingga zaman ini dikenal dengan zaman Kamakura (1192-1336). Zaman ini juga dikenal dengan Kamakura Bafuku karena pada zaman ini lahir suatu kelas baru dalam masyarakat Jepang yaitu kelas militer (Bushi). Pemerintahan kamakura berlangsung selama kurang lebih 140 tahun. Dan pada zaman ini industri mengalami kemajuan. Karena dibukanya daerah-daerah baru untuk penanaman padi dan kemajuan dalam pertanian, produksi pertanian berlipat ganda dan kerajinan tangan juga mengalami perkembangan.


(16)

5

(ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/masa-perkembangan-kemunduran-dan.html?m=1)

Setelah Yoritomo meninggal maka jabatan keshogunan dipegang oleh putranya secara berurutan yaitu Yoriie dan Sanetomo. Namun Sanetomo dibunuh oleh anak Yoriie dan Kyugo sehingga keturunan Minamoto pun berakhir. Saudara jauh Yoritomo dari Kyoto diangkat menjadi Shogun yaitu Kujo Yoritsune. Namun karena usia Yoritsune masih sangat muda, dia dijadikan alat oleh pihak Hojo. Klan hojo ini adalah pihak dari istri Minamoto Sanetomo putra dari Minamoto no Yoritomo. Inilah yang menjadi awal keruntuhan Kamakura Bafuku.

Pemerintahan yang dipimpin oleh klan Hojo ini semakin melemah. Keshogunan keluarga Hojo yang melemah berhasil dikalahkan oleh kaisar Go-Daigo dan mengambil alih kekuasaan sampai tahun 1338. Kemudian direbut kembali oleh keluarga Ashikaga lalu Ashikaga Takakuji menjadi Shogun dan berpusat di Muromachi. Oleh karena itu zaman ini dikenal dengan zaman Muromachi (1378-1573). Pada zaman ini Keshogunan Muromachi gagal mempersatukan dan menaklukkan seluruh Jepang sehingga terjadi peperangan antar tuan tanah (Daimyo) yang berkepanjangan. Kekuasaan Ashikaga ini berlangsung kurang lebih 200 tahun sampai pada akhirnya terjadi peperangan untuk memperebutkan kekuasaan pada akhir abad ke-16.

Setelah peperangan ini, Oda Nobunaga kemudian berhasil menaklukkan para daimyo yang lain dengan bantuan persenjataan api dari Eropa. Oda Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang namun dia akhirnya terbunuh pada peristiwa Honnoji tahun 1582. Jenderal Hideyoshi Toyotomi kemudian


(17)

6

melanjutkan penyatuan Jepang dan berhasil memulihkan ketertiban dengan bantuan Ieyashu Tokugawa. Semakin lama Tokugawa semakin memperkuat diri dan berhasil mengambil alih kekuasaan seluruh Jepang pada Tahun 1063.

2.2 Awal Keshogunan Tokugawa

Awal dari pemerintahan Tokugawa dimulai dari kemenangan Tokugawa dalam pertempuran sekigahara yang terjadi pada 15 September 1600 di sekigahara, distrik Fuwa, provinsi Mino, Jepang. Pertempuran ini melibatkan pihak Tokugawa Ieyasu melawan pihak Ishida Mitsunari untuk memperebutkan kekuasaan setelah kematian dari Toyotomi Hideyosi. Pada awalnya Ishida Mitsunari mempunyai maksud untuk menggulingkan pemerintahan Tokugawa Ieyasu. Tokugawa Iyeasu pun berusaha untuk membongkar rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Ishida Mitsunari dengan cara berpura pura menyerang penguasa Aizu yang dituduh memperkuat diri dengan cara militer. Ketika Ieyasu di Aizu Mitsunari membujuk Otani Yoshitsugu yang ingin bergabung dengan Tokugawa Iyeasu untuk masuk ke dalam kelompok Ishida Mitsunari. Lalu klan Mitsunari melakukan pertemuan rahasia untuk membentuk pasukan barat dan pada tanggal 17 Juli Mitsunari menyatakan perang kepada Tokugawa Ieyasu. Klan Mitsunari mengepung Istana Fushimi yang dijaga oleh pengikut Tokugawa.

Pasukan Mitsunari berhasil merebut kekuatan militer Tokugawa pada bulan Agustus 1600. Kemudian Mitsunari memindahkan markas ke Istana Ogaki karena mempunyai niat untuk daerah kekuasaan Togugawa berikutnya yaitu Provinsi Mino. Lalu Tokugawa mengerahkan pasukannya ke provinsi Mino. Lalu


(18)

7

terjadilah peperangan antara pasukan barat melawan pasukan timur. Salah satu pasukan barat yaitu Kobayakawa Hideaki melakukan penghianatan kepada pasukan barat dengan bergabung kepada pasukan Tokugawa. Kemudian pasukan barat yang lainnya pun ikut berpindah ke pihak pasukan timur. Hal ini menyebabkan pasukan barat tercerai berai.

Pertempuran yang seharusnya dimenangkan oleh Ishida Mitsunari ini akhirnya menjadi dimenangkan oleh pihak Tokugawa Iyeasu. Sehingga inilah yang menjadi awal dari pemerintahan keshogunan Tokugawa. Tokugawa sebenarnya tidak memenuhi syarat sebagai shogun karena bukan keturunan dari keluarga Minamoto. Untuk memenuhi syarat tersebut Tokugawa memalsukan garis keturunannya menjadi garis keturunan Minamoto supaya bisa diangkat menjadi shogun. Dan akhirnya Tokugawa secara turun temurun menjadi shogun dan menjadi kepala pemerintahan hingga pada restorasi Meiji.

Inilah daftar keturunan Tokugawa yang pernah menjadi shogun : 1. Tokugawa Iyeasu ( 1063-1605)

2. Tokugawa Hidetada (1605-1623) 3. Tokugawa Iemitsu (1604-1651) 4. Tokugawa Ietsuna (1641-1680) 5. Tokugawa Tsunayoshi (1646-1709) 6. Tokugawa Ienobu (1662-1712) 7. Tokugawa Ietsugu (1709-1716) 8. Tokugawa Yoshimune (1684-1751) 9. Tokugawa Ieshige (1745-1760)


(19)

8 10.Tokugawa Ieharu (1737-1786) 11.Tokugawa Ienari (1787-1837) 12.Tokugawa Ieyoshi (1793-1853) 13.Tokugawa Iesada (1853-1858) 14.Tokugawa Iemochi (1858-1866) 15.Tokugawa Yoshinobu (1867-1868)


(20)

9 BAB III

JEPANG PADA MASA KESHOGUNAN TOKUGAWA

3.1 Penerapan Politik Menutup Diri (Sakoku)

Pemicu diterapkannya politik sakoku ini adalah karena mulai masuknya budaya Barat ke Jepang. Interaksi pertama Jepang dengan bangsa barat dimulai pada tahun 1543 dimana ada sebuah kapal portugis yang bertujuan untuk pergi ke Cina. Namun di tengah perjalanan kapal yang dibawa oleh pedagang Portugis ini tenggelam. Para penumpang kapal terdampar di daerah Tanegashima daerah selatan Kyushu. Kehadiran bangsa portugis inilah yang menjadi titik mula interaksi bangsa Barat dengan jepang. Pada masa ini ada pengembangan senjata api sehingga senjata api ini dipakai oleh orang Jepang di dalam peperangan. Pada abad ini juga Jepang sedang mengalami perang saudara (Sengoku Jidai).

Portugis kembali melanjutkan perjalanan mereka ke Cina dan memberitahukan informasi tentang Jepang kepada relasinya. Beberapa waktu kemudian pedagang Portugis kembali datang ke Jepang dan melakukan perdangangan. Semakin berkembangnya kerjasama antar Negara ini maka pemikiran pemikiran barat mulai memasuki Jepang. Daimyo di Jepang merasa dengan masuknya bangsa Barat ini dapat menjadi sumber kemakmuran bagi kekuatan militer mereka.

Perdagangan luar negeri yang semakin maju menyebabkan adanya perluasan agama yang dianut oleh para pedagang barat yaitu agama Kristen. Semakin lama penganutnya pun semakin besar sehingga Iyeasu menyadari bahwa ini merupakan suatu ancaman yang sangat besar bagi bangsa Jepang. Tokugawa pun mulai


(21)

10

mengambil tindakan untuk menekan agama tersebut. Alasan dari Tokugawa adalah karena penganut agama ini tidak menganut sistem mendewakan kaisar sehingga agama ini pun dianggap dapat menggoyahkan kedudukan kaisar. Sedangkan kalau dalam ajaran Shinto ada dianut penyembahan terhadap keturunan dewa. Semakin lama pemimpin pemimpin bangsa Jepang mulai menekan dan mengecam masuknya bangsa asing ke dalam Jepang.

Maka dibuatlah kebijakan sakoku yaitu kebijakan menutup diri dimana warga negara Jepang dilarang keluar negeri dan orang dari luar negeri yang masuk ke Jepang mengalami penjagaan yang sangat ketat dari pemerintahan Jepang. Namun pada penerapan politik sakoku ini, tidak sepenuhmya tertutup dari negara asing. Karena masih ada beberapa negara yang diperbolehkan berdagang di Jepang, yaitu Cina, Korea dan Belanda yang dianggap membawa keuntungan besar bagi Jepang. Namun hanya boleh berdagang di pelabuhan Nagasaki. Buku-buku berbahasa asing juga dilarang beredar di seluruh Jepang. Politik sakoku ini diterapkan dengan tujuan untuk menjaga persatuan dan nilai nilai luhur bangsa Jepang. Nilai-nilai luhur ini juga yang selalu diterapkan bangsa Jepang dan telah mengakar kuat serta menjadi karakter bangsa Jepang sampai saat ini. Pada masa ini memang Jepang berhasil membangun identitas masyarakat feodal yang kuat dan dari segi Kebudayaan juga Jepang mengalami kematangan karena pada masa inilah identitas dan ciri khas bangsa Jepang sangat meningkat. Namun dengan adanya kebijakan sakoku ini negara Jepang mengalami ketertinggalan dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebijakan sakoku ini berlangsung selama kurang lebih 2 abad.


(22)

11 3.2 Terbentuknya Golongan Masyarakat

Dilihat dari segi sosial Tokugawa pada masa pemerintahan feodalnya juga menerapkan perbedaan golongan masyarakat. Pembedaan kelas masyarakat ini mempunyai tujuan untuk mempertahankan kekuasaan shogun dan mencegah munculnya peperangan antar daimyo yang sebelumnya pernah terjadi. Adapun golongan tersebut adalah golongan militer (Bushi), golongan petani (Nomin), golongan pengrajin (Shokuin) dan golongan pedagang (Shonin).

1. Golongan militer (Bushi)

Golongan bushi merupakan golongan yang paling tinggi diantara golongan masyarakat yang lainnya. Golongan bushi dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu:

Shogun

Shogun mempunyai peran yang paling menentukan dalam setiap kehidupan masyarakat Jepang baik itu kehidupan petani, daimyo (tuan tanah) bahkan kaisar. shogun menetapkan kebijakan dalam penentuan pajak, pekerjaan dan tempat tinggal petani. Dalam kehidupan daimyo, shogun memiliki peran yaitu menerapkan kebijakan kebijakan yang harus dijalankan oleh para daimyo. Untuk memperkecil kemungkinan pemberontakan yang dilakukan daimyo maka shogun menetapkan kebijakan sakin kotai yang berisi kewajiban untuk melakukan tugas ibukota bergantian setiap tahunnya . Disaat para daimyo bertugas di ibukota, anak dan istrinya harus tinggal di Edo. Kebijakan yang berikutnya adalah kebijakan melarang para Daimyo untuk memperkuat benteng, memperluas wilayah dan memperkuat tentara di wilayah tempatnya bekerja. Daimyo diawasi sangat ketat untuk memperkecil kemungkinan rencana menggulingkan pemerintahan pusat.


(23)

12

Shogun juga mempunyai peran dalam kehidupan kaisar dimana adanya larangan bagi kaisar untuk masuk ke dalam dunia politik agar para Daimyo tidak memiliki celah untuk menggunakan lembaga kekaisaran sebagai alat menggulingkan pemerintahan pusat. Kaisar hanya boleh ikut serta dalam kegiatan seperti bidang kebudayaan dan kegiatan keagamaan.

• Tuan tanah (Daimyo)

Dalam hal stasus daimyo dibagi menjadi tiga yaitu daimyo kelas atas, daimyo kelas menengah dan daimyo kelas bawah. Semuanya disesuaikan dengan kekayaan yang mereka miliki. Yang mempunyai kekayaan paling banyak masuk kedalam status daimyo kelas atas, dan seterusnya. Tuan tanah memiliki kekuasaan yang terbatas, tokugawa menempatkan daimyo yang tidak memiliki ikatan erat dengan keluarga Tokugawa di daerah yang jauh seperti Tohoku, Shikoku dan Kyushu. Para daimyo juga diawasi sangat ketat oleh pemerintah pusat. Dan secara mutlak daimyo harus mengabdi kepada shogun. Karena daimyo yang terlalu kaya dianggap dapat mengancam pemerintahan pusat. Di dalam wilayah kekuasaan daimyo diutus pegawai bafuku untuk memata matai setiap tindakan daimyo.

Samurai

Samurai bekerja dan mengabdi kepada daimyo. Mereka sangat bergantung terhadap upah atau gaji yang diberikan oleh daimyo. Ada samurai yang tugasnya mendampingi atasannya baik di pusat maupun diwilayah kekuasaan atasan. Ada juga samurai yang bertugas untuk membawa panji panji dalam kegiatan keupacaraan. Serta ada juga samurai yang bertugas sebagai pelayan rumah, pengantar surat dan juru tulis. Kehidupan samurai diwarnai oleh jalan kesatria


(24)

13

dimana keharusan untuk setia kepada tuannya menjadikan kematian bukan menjadi sesuatu yang menakutkan bagi mereka, apalagi jika membela apa yang benar. Para samurai ini rela mati demi kesetiaan dengan cara harakiri atau seppuku.

Latar belakang adanya samurai ini adalah karena para daimyo ingin adanya penjagaan militer jikalau ada kaum petani (nomin) yang melakukan serangan mendadak karena ketidakpuasan terhadap daimyo. Pada era keshogunan Tokugawa, samurai sangat berperan penting di dalam pemerintahan. Namun semenjak diterapkannya politik menutup diri (sakoku), Jepang aman dan tidak ada terjadi perang sehingga kaum samurai tidak memiliki pekerjaan yang harus dikerjakan. Kaum samurai ini menjadi pengangguran yang harus dibiayai oleh golongan masyarakat yang ada dibawahnya. Pada masa ini menjadi banyak

samurai yang menjadi ronin (samurai) tak bertuan. Sebagin besar ada yang

menjadi petani dan ada juga yang merantau ke kota. 2. Golongan petani (nomin)

Golongan petani berada dibawah bushi dan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pedagang. Mereka hidup dengan mengolah tanah milik pemerintah yang dipinjamkan kepada daimyo. Sehingga mengakibatkan golongan petani ini sangat menderita karena dikenakan biaya pajak yang sangat tinggi yang harus dibayarkan kepada daimyo. Hasil pertanian digunakan oleh kalangan petani itu sendiri dan juga untuk pajak. Pajak yang harus dibayar kepada pusat berjumlah sekitar 30-50% sedangkan kepada pemerintah mencapai 40%. Banyak dari golongan petani (nomin) yang mengeluh Karena besarnya pajak yang harus dibayar karena menjadikan golongan petani banyak yang miskin. Hal ini menjadi


(25)

14

pemicu golongan petani cenderung melakukan pemberontakan. Namun pada masa ini petani merupakan tumpuan utama karena kehidupan pemerintahan sangat bergantung pada hasil pertanian. Dan para petani juga yang menjamin kehidupan golongan samurai.

3. Golongan pengrajin (Shokuin)

Golongan ini berada dibawah golongan petani dan mereka bekerja secara langsung terhadap pemerintah. Golongan shokuin ini bebas dalam menentukan tempat tinggal. Tidak seperti petani yang harus bekerja di desa. Yang termasuk kedalam golongan ini biasanya adalah para buruh. Kebanyakan kaum ini tinggal di pusat pemerintahan di Edo. Oleh karena itu, kaum pengrajin ini merupakan rakyat biasa yang paling dekat dengan pemerintah.

4. Golongan pedagang (Shonin)

Meskipun berada dibawah tingkatan golongan petani, kaum pedagang ini lebih kaya daripada kaum petani. Pada awalnya kaum ini dianggap sebagai kaum yang tidak pernah menyumbangkan jasa terhadap bafuku dan dinilai kurang menghasilkan karena hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri saja. Akan tetapi meskipun demikian kekayaan kaum ini bisa melebihi kekayaan yang dimiliki oleh pada daimyo. Hal ini mendorong naiknya kedudukan golongan ini di dalam masyarakat. Kaum ini dapat menentukan sendiri dimana mereka akan tinggal.

Dari semua golongan yang ada, ada juga golongan yang tidak termasuk ke dalam golongan yang ditentukan dalam masyarakat Jepang. Golongan ini adalah golongan senmin yang artinya tidak boleh disentuh. Golongan ini adalah golongan


(26)

15

dengan pekerjaan yang kotor. Golongan senmin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu pengemis (hinin) dan kelompok penyamak kulit. (citralekha.com)

Pemberontakan sering terjadi dikarenakan dalam pembagian kelas tidak boleh terjadi perpindahan dari golongan yang satu ke golongan yang lainnya. Kebijakan ini tujuannya adalah untuk menjaga kemurnian setiap golongan dan membatasi setiap gerak gerik rakyat Jepang. Setiap Perselisihan mengenai pajak sering yang menjadi penyebab keributan antara petani dengan para samurai. Bahkan tidak jarang terjadinya pemberontakan yang besar. Namun pemberontakan ini bisa segera diatasi.

Karena pembagian kelas masyarakat ini juga kehidupan golongan pedagang naik ke dalam status sosial yang lebih tinggi karena pada masa ini kaum pedagang memiliki peranan yang sangat penting untuk kemajuan perekonomian negara Jepang.

3.3 Akhir Keshogunan Tokugawa

Pemerintahan Tokugawa berjaya sangat lama namun pada abad ke-19 kekuasaan Tokugawa mulai mengalami kemunduran. Kemunduran ini diakibatkan oleh kaum samurai mulai mengalami kesulitan keuangan dan mengkibatkan hutang yang terus meningkat. Sementara kaum pedagang semakin kaya. Di kota pun mulai tejadi pertikaian antara pedagang kaya dengan rakyat miskin, dan di desa terjadi pembedaan antara petani yang memiliki tanah dengan petani yang tidak memiliki tanah.

Berbagai upaya dilakukan untuk memulihkan keadaan ini termasuk dengan mencetak ulang mata uang dan menetapkan pajak kemewahan bagi orang kaya.


(27)

16

Akan tetapi tindakan ini tidak berhasil. Lalu shogun kedelapan yaitu Yoshimune menetapkan larangan keras terhadap gaya hidup kemewahan. Yoshimune memerintahkan seluruh bangsa untuk hidup dalam kesederhanaan. Pertanian baru pun dibuka namun tidak memiliki hasil yang memuaskan. Dibawah pemerintahan shogun kesebelas pun yaitu Ienari sudah dilakukan seperti yang dilakukan oleh Yoshimune namun hasilnya juga sama. Semakin lama keadaan semakin memburuk dan para samurai mulai melakukan korupsi dan terjadi kelaparan yang sangat hebat di Jepang dan didukung oleh bencana alam yang sering terjadi. Berbagai cara untuk memulihkan keadaan ini dilakukan namun tetap tidak berhasil. Semakin lama kaum petani yang merasakan imbasnya karena pemerintah pusat dan daimyo menetapkan pajak yang semakin tinggi. Akibatnya banyak para petani yang sangat menderita kemiskinan. Para petani miskin mulai melakukan pemberontakan untuk menuntut hak mereka.

Ketika Jepang sedang dalam masa keterpurukannya, hal yang sebaliknya terjadi di bangsa barat. Persatuan nasional sedang terjadi di bangsa Barat. Bangsa barat mulai melihat keluar negeri sebagai pasar industri mereka. Kemudian bangsa barat kembai lagi memasuki Jepang.

Bangsa pertama yang masuk ke Jepang adalah Rusia. Utusan dari Rusia ini bernama Adam Lexman dan diutus ke Hokkaido. Kemudian diajukan permohonan resmi untuk memulai hubungan dagang di negara tersebut. Pemerintah Jepang kemudian memberitahukan kebijakan sakoku yang sedang di jalani Jepang sehingga utusan ini disuruh untuk pergi ke Nagasaki. Kemudian


(28)

17

Rusia pergi ke Nagasaki namun mereka ditolak. Kemudian Rusia mulai menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang Jepang bagian utara.

Lalu presiden Amerika pun ingin membuka hubungan dagang dengan Jepang, Lalu diutuslah Komodor Matthew.C.Perry membawa kapal perang mereka dan masuk ke Jepang melalui teluk Edo. Komodor Perry membawa surat resmi yang menyatakan ingin mengadakan hubungan dagang dengan Jepang. Perry juga meminta beberapa hal kepada Jepang seperti:

1. Perlindungan bagi pelaut Amerika yang mengalami kecelakaan laut

2. Pembukaan kota pelabuhan bagi kapal Amerika sebagai tempat memperbaiki kapal dan tempatmenambah perbekalan

3. Membuka kota pelabuhan untuk berniaga

Yang pertama kali ada kesalahpahaman sehingga terjadi perselisihan dan Amerika pun diusir. Tahun kemudian Amerika datang lagi ke Jepang dengan membawa pasukan perangnya dan memaksa Jepang agar mau menandatangani surat perjanjian tersebut. Komodor Perry cenderung melakukan pemaksaan sehingga mendatangkan perlawanan dari rakyat Jepang. Jepang menolak kedatangan bangsa asing dan di beberapa wilayah rakyat Jepang mengadakan kekacauan demi mengusir bangsa Asing. Namun pada tanggal 31 Maret 1854 Jepang akhirnya menyerah dan menandatangani surat perjanjian tersebut. Perjanjian ini menjadi awal Jepang membuka diri terhadap dunia luar.

Namun belakangan terjadi masalah perjanjian tersebut dirasa kurang adil bagi Jepang karena terlalu banyak pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan dan


(29)

18

Amerika pun mendapat hak untuk menetap di Jepang. Perjanjian yang sama pun dilakukan kepada Rusia, Inggris, Belanda dan Perancis. Dan perjanjian ditandatangani tanpa persetujuan dari Kaisar. Li Naosuke pun murka dan mengambil tindakan keras serta membunuh setiap orang yang tidak setia kepada kaisar namun akhirnya kaisar dibunuh oleh samurai dari klan Mito dan Satsuma. Terjadi juga kekacauan di negara Jepang karena perjanjian dagang tersebut termasuk kenaikan harga. shogun kehilangan kendali atas Jepang.

Pemberontakan di dalam negeri pun terus meningkat karena banyak rakyat Jepang yang tidak setuju perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemerintahan Tokugawa, pihak Kaisar pun ada di pihak yang sama karena penandatanganan tidak mendapat ijin dari Kaisar. Lalu mulailah timbul gerakan anti pemerintahan dan gerakan ini dipimpin oleh daimyo Tozama. Mereka tidak ingin Jepang bekerja sama dengan negara asing serta ingin kekuasaan mutlak dikembalikan kepada kaisar dan ingin menegakkan kembali pemujaan terhadap Tenno dan agama shinto. Kelompok petani juga ikut melakukan pemberontakan untuk menuntut hak mereka. Penandatanganan perjanjian itu mengakibatkan hilangnya kepercayaan rayat kepada pemerintahan Tokugawa dan semakin hari pemberontakan untuk meruntuhkan kekuasaan shogun semakin besar. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak pihak yang ingin menjatuhkan kekuasaan Tokugawa. Setelah terjadi berbagai peristiwa buruk maka daimyo Tozama meminta kepada Tokugawa supaya menyerahkan kekuasaan kembali kepada kaisar. ( Situmorang,2011:21)

Shogun Tokugawa ke-15 Tokugawa Yoshinobu menyampaikan pengunduran dirinya kepada kaisar pada tanggal 9 november tahun 1867 dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Penyerahan kekuasaan kepada kaisar Meiji inilah yang


(30)

19

menjadi titik awal dari pemerintahan restorasi Meiji. Kekuasaan Tokugawa yang sudah lebih 2 abad pun berakhir. Meskipun demikian Tokugawa Yoshinobu masih memiliki kekuasaan yang signifikan.

Pada tanggal 06 April 1868 kaisar mengeluarkan sumpah Jabatan (Gokajo No Goseimon) yang terdiri dari 5 pasal yaitu :

1. Dewan musyawarah akan dibentuk secara luas dan setiap kebijaksanaan akan ditetapkan berdasarkan msyawarah.

2. Semua warga sipil dan pejabat militer serta rakyat diijinkan untuk memenuhi cita cita mereka, dengan demikian tidak ada ketidak puasan diantara mereka.

3. Adat istiadat masa lalu harus dihapus dan asas yang adil harus menjadi kebijaksanaan.

Perubahan- perubahan dalam pemerintahan ini disusul dengan langkah untuk meninggalkan tradisi lama. Lalu pemerintah baru mencatat kenyataan bahwa Edo merupakan pusat politik bangsa Jepang maka pada bulan November 1868 pemerintah secara resmi memberi nama baru yaitu Tokyo. (Ariskaputri88.blogspot.com)

Pada masa ini Jepang memulai gerakan memajukan diri dalan segala bidang yang dikenal dengan restorasi Meiji. Jepang membangun sistem pemerintahan, ekonomi dan budaya yang mencontoh negara Barat. Dibawah kepeminpinan kaisar Meiji, Jepang mengalami kemajuan pesat.


(31)

20

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN

Keshogunan Tokugawa dimulai ketika Tokugawa memenangkan perang sekigahara pada tahun 1600 dan diangkat menjadi shogun pada tahun 1603. Dalam menjalankan pemerintahannya Tokugawa menerapkan pemerintahan militer yang dikenal dengan bafuku. Dalam menjalankan pemerintahannya Tokugawa menerapkan berbagai kebijakan diantaranya kebijakaan sakoku yaitu kebijakan dimana Jepang menutup diri dari dunia luar dikarenakan pengaruh bangsa Barat yang dianggap dapat meruntuhkan nilai nilai luhur yang ada di Jepang. Dampak positif dari kebijakan ini adalah kebudayaan dan ciri khas negara Jepang tetap terjaga dan semakin meningkat sementara disisi lain negara Jepang mengalami ketertinggalan dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia luar. Ada juga kebijakan yang membagi masyarakat ke dalam kelas ataupun golongan.

Ada golongan Militer (bushi), golongan petani (nomin), golongan pengrajin(shokuin) dan golongan pedagang (shonin). Ada banyak pihak pihak yang dirugikan karena pembagian golongan ini terkhusus kaum petani yang harus membayar pajak yang sangat tinggi kepada pemerintah. Pembagian glongan ini dianggap tidak sah sehingga terjadi pemberontakan. Namun pemberontakan ini bisa dengan segera diatasi.


(32)

21

Awal dari keruntuhan keshogunan Tokugawa dimulai ketika dibukanya kembali hubungan dengan dunia luar. Banyak terjadi keributan dan pemberontakan akibat perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintahan Tokugawa tanpa seijin kaisar. Oleh karena itu muncul gerakan untuk menggulingkan pemerintaha Tokugawa yang dipimpin oleh daimyo Tozama. Maka pada Tahun 1867 Tokugawa resmi mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkan kekuasaan penuh kepada kaisar.

4.2 SARAN

Seperti negara Jepang yang mengalami perjuangan berat untuk negara mereka boleh maju sampai saat ini. Oleh karena itu mereka sangat menghargai ajaran yang ditinggalkan oleh para pendahulu mereka. Dan kita bisa melihat sampai saat ini budaya itu tetap terjaga. Kita juga bangsa Indonesia mengalami perjuangan yang panjang sampai saat ini oleh karena itu mari kita tetap mengingat perjuangan bangsa kita dan tetap menjaga nilai luhur yang diturunkan kepada kita mulai dari zaman dahulu kala.


(33)

22

DAFTAR PUSTAKA

Robert N. Bellah. 1992. Religi Tokugawa akar akar budaya jepang. PT Gramedia Pusta Utama

Situmorang, Hamzon. 1995. Perubahan kesetiaan Bushi dari Tuan kepada keshogunan dalam Zaman Edo (1603-1868) di Jepang. USU PRESS

Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli. 2011. Telaah budaya dan masyarakat

Jepang. USU PRESS

Susanto, Agus. 2013. Membangun mental kaya ala Jepang. Pena Semesta ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/masa-perkembangan-kemunduran-dan.html?m=1 (diakses tanggal 18 mei 2015)

(diakses


(1)

17

Rusia pergi ke Nagasaki namun mereka ditolak. Kemudian Rusia mulai menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang Jepang bagian utara.

Lalu presiden Amerika pun ingin membuka hubungan dagang dengan Jepang, Lalu diutuslah Komodor Matthew.C.Perry membawa kapal perang mereka dan masuk ke Jepang melalui teluk Edo. Komodor Perry membawa surat resmi yang menyatakan ingin mengadakan hubungan dagang dengan Jepang. Perry juga meminta beberapa hal kepada Jepang seperti:

1. Perlindungan bagi pelaut Amerika yang mengalami kecelakaan laut

2. Pembukaan kota pelabuhan bagi kapal Amerika sebagai tempat memperbaiki kapal dan tempatmenambah perbekalan

3. Membuka kota pelabuhan untuk berniaga

Yang pertama kali ada kesalahpahaman sehingga terjadi perselisihan dan Amerika pun diusir. Tahun kemudian Amerika datang lagi ke Jepang dengan membawa pasukan perangnya dan memaksa Jepang agar mau menandatangani surat perjanjian tersebut. Komodor Perry cenderung melakukan pemaksaan sehingga mendatangkan perlawanan dari rakyat Jepang. Jepang menolak kedatangan bangsa asing dan di beberapa wilayah rakyat Jepang mengadakan kekacauan demi mengusir bangsa Asing. Namun pada tanggal 31 Maret 1854 Jepang akhirnya menyerah dan menandatangani surat perjanjian tersebut. Perjanjian ini menjadi awal Jepang membuka diri terhadap dunia luar.

Namun belakangan terjadi masalah perjanjian tersebut dirasa kurang adil bagi Jepang karena terlalu banyak pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan dan


(2)

18

Amerika pun mendapat hak untuk menetap di Jepang. Perjanjian yang sama pun dilakukan kepada Rusia, Inggris, Belanda dan Perancis. Dan perjanjian ditandatangani tanpa persetujuan dari Kaisar. Li Naosuke pun murka dan mengambil tindakan keras serta membunuh setiap orang yang tidak setia kepada kaisar namun akhirnya kaisar dibunuh oleh samurai dari klan Mito dan Satsuma. Terjadi juga kekacauan di negara Jepang karena perjanjian dagang tersebut termasuk kenaikan harga. shogun kehilangan kendali atas Jepang.

Pemberontakan di dalam negeri pun terus meningkat karena banyak rakyat Jepang yang tidak setuju perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemerintahan Tokugawa, pihak Kaisar pun ada di pihak yang sama karena penandatanganan tidak mendapat ijin dari Kaisar. Lalu mulailah timbul gerakan anti pemerintahan dan gerakan ini dipimpin oleh daimyo Tozama. Mereka tidak ingin Jepang bekerja sama dengan negara asing serta ingin kekuasaan mutlak dikembalikan kepada kaisar dan ingin menegakkan kembali pemujaan terhadap Tenno dan agama shinto. Kelompok petani juga ikut melakukan pemberontakan untuk menuntut hak mereka. Penandatanganan perjanjian itu mengakibatkan hilangnya kepercayaan rayat kepada pemerintahan Tokugawa dan semakin hari pemberontakan untuk meruntuhkan kekuasaan shogun semakin besar. Hal ini dimanfaatkan oleh pihak pihak yang ingin menjatuhkan kekuasaan Tokugawa. Setelah terjadi berbagai peristiwa buruk maka daimyo Tozama meminta kepada Tokugawa supaya menyerahkan kekuasaan kembali kepada kaisar. ( Situmorang,2011:21)

Shogun Tokugawa ke-15 Tokugawa Yoshinobu menyampaikan pengunduran dirinya kepada kaisar pada tanggal 9 november tahun 1867 dan 10 hari kemudian mundur dari jabatannya. Penyerahan kekuasaan kepada kaisar Meiji inilah yang


(3)

19

menjadi titik awal dari pemerintahan restorasi Meiji. Kekuasaan Tokugawa yang sudah lebih 2 abad pun berakhir. Meskipun demikian Tokugawa Yoshinobu masih memiliki kekuasaan yang signifikan.

Pada tanggal 06 April 1868 kaisar mengeluarkan sumpah Jabatan (Gokajo No Goseimon) yang terdiri dari 5 pasal yaitu :

1. Dewan musyawarah akan dibentuk secara luas dan setiap kebijaksanaan akan ditetapkan berdasarkan msyawarah.

2. Semua warga sipil dan pejabat militer serta rakyat diijinkan untuk memenuhi cita cita mereka, dengan demikian tidak ada ketidak puasan diantara mereka.

3. Adat istiadat masa lalu harus dihapus dan asas yang adil harus menjadi kebijaksanaan.

Perubahan- perubahan dalam pemerintahan ini disusul dengan langkah untuk meninggalkan tradisi lama. Lalu pemerintah baru mencatat kenyataan bahwa Edo merupakan pusat politik bangsa Jepang maka pada bulan November 1868 pemerintah secara resmi memberi nama baru yaitu Tokyo. (Ariskaputri88.blogspot.com)

Pada masa ini Jepang memulai gerakan memajukan diri dalan segala bidang yang dikenal dengan restorasi Meiji. Jepang membangun sistem pemerintahan, ekonomi dan budaya yang mencontoh negara Barat. Dibawah kepeminpinan kaisar Meiji, Jepang mengalami kemajuan pesat.


(4)

20

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN

Keshogunan Tokugawa dimulai ketika Tokugawa memenangkan perang sekigahara pada tahun 1600 dan diangkat menjadi shogun pada tahun 1603. Dalam menjalankan pemerintahannya Tokugawa menerapkan pemerintahan militer yang dikenal dengan bafuku. Dalam menjalankan pemerintahannya Tokugawa menerapkan berbagai kebijakan diantaranya kebijakaan sakoku yaitu kebijakan dimana Jepang menutup diri dari dunia luar dikarenakan pengaruh bangsa Barat yang dianggap dapat meruntuhkan nilai nilai luhur yang ada di Jepang. Dampak positif dari kebijakan ini adalah kebudayaan dan ciri khas negara Jepang tetap terjaga dan semakin meningkat sementara disisi lain negara Jepang mengalami ketertinggalan dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi serta tidak mengetahui apa yang terjadi di dunia luar. Ada juga kebijakan yang membagi masyarakat ke dalam kelas ataupun golongan.

Ada golongan Militer (bushi), golongan petani (nomin), golongan pengrajin(shokuin) dan golongan pedagang (shonin). Ada banyak pihak pihak yang dirugikan karena pembagian golongan ini terkhusus kaum petani yang harus membayar pajak yang sangat tinggi kepada pemerintah. Pembagian glongan ini dianggap tidak sah sehingga terjadi pemberontakan. Namun pemberontakan ini bisa dengan segera diatasi.


(5)

21

Awal dari keruntuhan keshogunan Tokugawa dimulai ketika dibukanya kembali hubungan dengan dunia luar. Banyak terjadi keributan dan pemberontakan akibat perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintahan Tokugawa tanpa seijin kaisar. Oleh karena itu muncul gerakan untuk menggulingkan pemerintaha Tokugawa yang dipimpin oleh daimyo Tozama. Maka pada Tahun 1867 Tokugawa resmi mengundurkan diri dari jabatannya dan menyerahkan kekuasaan penuh kepada kaisar.

4.2 SARAN

Seperti negara Jepang yang mengalami perjuangan berat untuk negara mereka boleh maju sampai saat ini. Oleh karena itu mereka sangat menghargai ajaran yang ditinggalkan oleh para pendahulu mereka. Dan kita bisa melihat sampai saat ini budaya itu tetap terjaga. Kita juga bangsa Indonesia mengalami perjuangan yang panjang sampai saat ini oleh karena itu mari kita tetap mengingat perjuangan bangsa kita dan tetap menjaga nilai luhur yang diturunkan kepada kita mulai dari zaman dahulu kala.


(6)

22

DAFTAR PUSTAKA

Robert N. Bellah. 1992. Religi Tokugawa akar akar budaya jepang. PT Gramedia Pusta Utama

Situmorang, Hamzon. 1995. Perubahan kesetiaan Bushi dari Tuan kepada keshogunan dalam Zaman Edo (1603-1868) di Jepang. USU PRESS

Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli. 2011. Telaah budaya dan masyarakat Jepang. USU PRESS

Susanto, Agus. 2013. Membangun mental kaya ala Jepang. Pena Semesta ariskaputri88.blogspot.com/2014/05/masa-perkembangan-kemunduran-dan.html?m=1 (diakses tanggal 18 mei 2015)

(diakses