pengaruh kontribusi pajak reklame dan pajak penerangan jalan terhadap penerimaan pajak daerah kota semarang tahun 2008-2012.

Pengaruh Kontribusi Pajak Reklame dan
Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota
Semarang Tahun 2008-2012

di daerahnya, sama halnya dengan Kota
Semarang

pembangunannya

semakin berkembang dan maju secara
pesat

Fitria Diah Ariyani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Dian Nuswantoro

yang

seiring


dengan

berlakunya

otonomi daerah dan masuknya investor
baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan berlakunya era perdagangan

Abstract
The aim of this research is to know
influence of advertisement tax and the
roadway lighting tax on local tax
Semarang. This research used two
independent variables, advertisement
tax and roadway lighting tax and
dependent variable was local tax. This
research was conducted at the
Department of Finance and Asset
Management

Business
Area
of
Semarang is located at Jalan Pemuda
No.48 Semarang. The statistical method
used was descriptive statistics with
multiple linear regression analysis, Ftest, t-test, using SPSS software version
16.0.

bebas, maka persaingan usaha semakin
ketat dan tajam. Kondisi inilah yang
menuntut

perusahaan

untuk

mengembangkan

strategi


agar

terus

dapat

selalu

perusahaan
berkembang

mempertahankan eksistensinya.
Setiap perusahaan yang ada
selalu berusaha untuk menjadi yang

Keywords :
Advertisement
Tax,
Roadway Lighting Tax, Regional Tax,

Local Own Revenue

terbaik dalam segala hal. Oleh sebab itu,

Pendahuluan

menarik perhatian konsumen dengan

Setiap

daerah

di

Indonesia

melalui Dinas Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah mempunyai kewenangan
untuk memungut pajak atas semua objek


perusahaan-perusahaan berusaha untuk

cara melakukan promosi-promosi baik
untuk

memperkenalkan

maupun

memasarkan produk atau jasanya. Salah
satu strategi yang dilakukan perusahaan

dalam

memperkenalkan

memasarkan
sehingga
meningkat


produk

atau

penjualan
serta

dapat

dan

industri, perhotelan, hiburan, bank-bank

jasanya

dan lembaga keuangan, transportasi,

perusahaan

komunikasi dan pihak pemerintah.


memperluas
Disisi

lain,

pembangunan

dan

pangsa pasar perusahaan adalah melalui
perbaikan jalan di Kota Semarang juga
media periklanan (reklame). Dengan
mengalami perkembangan, hal ini dapat
banyaknya

pengusaha

yang
dilihat dari kondisi jalan-jalan di jantung


menggunakan jasa reklame untuk tujuan
Kota maupun di sudut Kota yang jauh
komersial, pajak reklame diproyeksikan
lebih

baik

dibandingkan

kondisi

akan mengalami peningkatan.
sebelumnya. Hal ini dikarenakan Kota
Disamping itu, bila dilihat dari

Semarang merupakan ibukota Provinsi

kontribusinya bagi Pajak Daerah, Pajak


Jawa Tengah yang mempunyai letak

Reklame sebagai salah satu sumber

yang strategis yaitu terletak di tengah-

Pendapatan Daerah yang berpotensi dan

tengah jalur lalu lintas Pantura sehingga

dapat dilakukan pemungutan secara

membuat Semarang menjadi barometer

efisien, efektif, dan ekonomis sehingga

perekonomian bagi kabupaten/kota lain

dapat lebih berperan dalam usaha


di Jawa Tengah. Dengan perkembangan

peningkatan Pendapatan Asli Daerah di

ini, pemerintah tidak lupa memberikan

Kota Semarang.

fasilitas penerangan di setiap ruas jalan
agar memberikan kenyamanan bagi

Pihak-pihak yang menggunakan jasa
pengendara dan pengguna jalan serta
reklame

dari

bidang

pendidikan,


menjadikan Kota Semarang terlihat

cukup besar dalam peningkatan pajak

indah di malam hari.

daerah Kota Semarang, tetapi saat ini
pemerintah mengalami kendala dalam

Penerangan jalan merupakan salah
pengelolaan kedua pajak tersebut karena
satu kewajiban Pemerintah Kota untuk
adanya pembatasan-pembatasan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pemasangan
penerangan

jalan

umum.

Saat

reklame

maupun

ini
penerangan jalan di titik-titik tertentu,

kebutuhan

masyarakat

terhadap
sehingga target pendapatan tidak dapat

penerangan jalan makin besar yang
dicapai. Kedua latar belakang tersebut
artinya diperlukan biaya yang besar pula
yang
oleh

pemerintah

untuk

mendorong

dilakukannya

memenuhi
penelitian

“Pengaruh

berjudul

ketersediaan akan penerangan jalan
Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak
yang memadai. Fasilitas penerangan
Penerangan

Jalan

terhadap

jalan yang disediakan pemerintah kota
Penerimaan

Pajak

Daerah

Kota

tentulah dikenai pajak sesuai dengan
Semarang Tahun 2008-2012.
peraturan

perundang-undangan

yang

berlaku.
Landasan Teori
Terdapat dua jenis pajak yang

Pajak daerah adalah iuran yang

menarik dari semua pajak yang dikelola

wajib dilakukan oleh orang pribadi atau

oleh Pemerintah Kota Semarang, yaitu

badan kepada daerah tanpa imbalan

pajak reklame dan pajak penerangan

langsug yang seimbang, yang dapat

jalan karena kedua pajak berkontribusi

dipaksakan

berdasarkan

peraturan

perundang-undangan
yang

digunakan

yang

untuk

berlaku,

Objek

membiayai

Peraturan

Pajak

Reklame

Daerah

Kota

menurut
Semarang

penyelenggaraan pemerintah daerah dan

Nomor 6 Tahun 2011 adalah semua

pembangunan daerah.

penyelenggaraan reklame. Objek pajak

Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 6 Tahun 2011, Pajak
Reklame

adalah

pajak

atas

penyelenggaraan reklame.
Pengertian
Peraturan

Kota

menurut
Semarang

Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame adalah benda, alat, perbuatan,
atau media yang bentuk dan corak
ragamnya

dirancang

komersial

untuk

tujuan

memperkenalkan,

menganjurkan, mempromosikan, atau
untuk menarik perhatian umum terhadap
barang, jasa, orang, atau badan yang
dapat

dilihat,

dirasakan
umum.

dibaca,

dan/atau

a. Reklame

papan/

billboard/ videotron/ megatron
dan sejenisnya

Reklame

Daerah

reklame meliputi :

didengar,

dinikmati

oleh

b. Reklame kain
c. Reklame melekat/ stiker
d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan
f. Reklame udara
g. Reklame apung
h. Reklame suara
i. Reklame film/ slide
j. Reklame peragaan
k.
Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 7 tahun 2011 yang
dimaksud pajak penerangan jalan adalah
pajak atas penggunaan tenaga listrik,
baik yang dihasilkan sendiri maupun

diperoleh dari sumber lain. Penerangan

digunakan untuk membuktikan sejauh

jalan adalah penggunaan tenaga listrik

mana

untuk menerangi jalan umum yang

reklame dan pajak penerangan jalan

rekeningnya dibayar oleh Pemerintah

terhadap penerimaan pajak daerah kota

Daerah.

Semarang.

Menurut Peraturan daerah (Perda)

pengaruh

pemungutan

pajak

Analisis regresi berganda

digunakan

untuk

meramalkan

Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011

bagaimana keadaan (naik turunnya)

tentang Pajak Penerangan Jalan yang

variabel dependen, bila dua atau lebih

ditetapkan

sebagai

penerangan

jalan

penggunaan

tenaga

termasuk

didalamnya

obyek

pajak

variabel independen sebagai indikator.

adalah

setiap

Analisis

listrik

yang
genset,

ini

digunakan

dengan

melibatkan dua atau lebih variabel bebas
antara variabel

dependen (Y) dan

pembangkit tenaga surya dan atau

variabel independen (X1 dan X2 ).

pembangkit tenaga listrik lainnya.

Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2 X2

Metode Penelitian

(Sumber : Sugiyono, 2007)

Metode analisis dalam penelitian

Dimana :

menggunakan analisis regresi berganda

Y

:variabel tak bebas

yang

a

: bilangan berkonstanta

bertujuan

untuk

mengetahui

hubungan antara variabel dependen

b1,b2 : koefisien arah garis

dengan variabel independen. Dalam

X1

penelitian ini, analisis regresi berganda

X2 : variabel bebas (pajak penerangan
jalan)

: variabel bebas (pajak reklame)

Uji Multikolinearitas
Hasil dan Pembahasan

Coefficientsa

Hasil Uji Normalitas setelah

Collinearity
Statistics

Outlier dapat dilihat pada tabel berikut :
Model

Uji Kolmogorv Smirnov

1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N
Normal
Parametersa

50
2.1239679E10

Mean
Std.
Deviation
Most Extreme Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Tolerance VIF
(Constant)
pajak_reklame

.997 1.003

pajak_penerangan_jalan

.997 1.003

a. Dependent Variable: pajak_daerah

7.93161977E9
.197
.089
-.197
1.396
.041

Tabel

diatas

menunjukkan

bahwa semua variabel dalam model ini
tidak terjadi multikolinieritas, karena

a. Test distribution is Normal.

semua variabel independent memiliki
Hasil Uji Normalitas setelah
outlier

menunjukkan

residual memiliki

data

bahwa

data

nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
VIF kurang dari 10.

yang tetap

Persamaan Regresi Berganda

berdistribusi tidak normal karena nilai
signifikansi sebesar < 0,05 (5%) yaitu
sebesar 0,041.

B
1

(Constant)

10089785076.7
14

pajak_reklame

4.307

pajak_penerangan_jalan

3.463

a. Dependent Variable: pajak_daerah

Pada

tabel

diatas

diperoleh

model persamaan matematis regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:

Pajak Daerah= -10089785076 + 4,307
Pajak Reklame + 3,463 Pajak

tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pajak daerah.

Penerangan Jalan
Pengujian Hipotesis 2 : dari tabel
Persamaan

regresi

diatas

dapat

diartikan bahwa variabel independen
dari persamaan diatas adalah pajak
reklame dan pajak penerangan jalan
konstan, dimana pajak reklame dan

diketahui bahwa thitung pajak penerangan
jalan adalah sebesar 5,297. Dengan
demikian Ha diterima yang artinya
pajak penerangan jalan berpengaruh
secara signifikan terhadap pajak daerah.

pajak penerangan jalan sama dengan nol

Uji Statistik F

(0) maka pajak daerah sebesar 10089785076.

Jika

pajak

reklame

mengalami kenaikan sebesar 1 maka

ANOVAb
Model
1

pajak daerah juga mengalami kenaikan

Regression

Sig.

14.886

.000a

Residual

sebesar 4,307 sedangkan jika pajak
penerangan jalan mengalami kenaikan

F

Total
a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan, pajak_reklame
b. Dependent Variable: pajak_daerah

sebesar 1 maka pajak daerah juga
mengalami kenaikan sebesar 3,463.
Pengujian Hipotesis 1 : dari tabel
diketahui bahwa thitung pajak reklame
adalah sebesar 1,002. Dengan demikian
Ho diterima yang artinya pajak reklame

Pada tabel diatas menunjukkan
nilai signifikansinya adalah sebesar
0,000. Sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa persamaan variabel independen
(Pajak Reklame dan Pajak Penerangan
Jalan)

secara

bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen

(Pajak

Daerah)

karena

nilai

signifikansinya lebih kecil dari 0,05 atau

1

analisa

mengenai

dan

pengaruh

penerangan jalan terhadap penerimaan

R Square Adjusted R Square

.623a

hasil

pemungutan pajak reklame dan pajak

Model Summaryb
R

Melalui
pembahasan

(0,000 < 0,05).

Model

Kesimpulan dan Saran

.388

.362

pajak daerah Kota Semarang, dapat

a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan,

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

pajak_reklame
b. Dependent Variable:pajak_daerah

Tabel

diatas

a. Pengujian secara simultan

menunjukkan
menunjukkan bahwa pajak

bahwa nilai koefisien determinasi yang
reklame

dan

penerangan

jalan

pajak

ditunjukkan dengan nilai R2, namun
secara

karena dalam penelitian menggunakan
bersama-sama

berpengaruh

variabel independen lebih dari satu
secara signifikan terhadap
maka

penulis

menggunakan

nilai
pajak daerah Kota Semarang.

2

adjusted R adalah 0,362 atau 36,2 %
b. Pengujian

secara

parsial

dimana pajak daerah Kota Semarang
menunjukkan bahwa pajak
dijelaskan sebesar 36,2 % oleh pajak
reklame tidak berpengaruh
reklame dan pajak penerangan jalan
secara signifikan terhadap
sedangkan sisanya sebesar 63,8 %
pajak daerah namun pajak
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
penerangan

jalan

berpengaruh

secara

dijelaskan dalam penelitian ini.

signifikan

terhadap

pajak

daerah.

penerangan jalan menempati
urutan pertama.

c. Berdasarkan tabel taget dan
realiasi,

realisasi

pajak

Menurut hasil penelitian yang telah
dilakukan, saran dan masukan terhadap

daerah, pajak reklame dan

Pemerintah

pajak penerangan jalan untuk

sebagai berikut :

tahun

pengamatan

Kota

Semarang

adalah

2008-

a. Memberikan sanksi yang efektif

2012 selalu melebihi dari

dan adil kepada siapa saja yang

target yang ditetapkan.

melakukan penunggakan tanpa

d. Menurut analisis koefisien
determinasi

menunjukkan

alasan yang jelas atau berupaya
untuk

menghindari

sanksi

bahwa pajak daerah Kota

pembayaran pajak berupa denda

Semarang dijelaskan sebesar

karena

36,2 % oleh pajak reklame

membuat jera.

dan pajak penerangan jalan

denda

b. Peningkatan

tidak

dapat

pengawasan

dan

sedangkan sisanya dijelaskan

pengendalian baik secara teknis

oleh variabel lain.

maupun penatausahaan.

e. Pajak

penerangan

merupakan
yang

pajak

potensial

jalan
daerah
untuk

dikembangkan karena pajak

c. Meningkatkan

kegiatan

penyuluhan yang berhubungan
dengan

pajak

agar

dapat

membuka pola pikir masyarakat
akan

pentingnya

pajak

bagi

kemajuan

Kota

Semarang

sehingga wajib pajak taat untuk
membayar pajak.
d. Untuk
untuk

penelitian

selanjutnya

melakukan

penelitian

dengan jangka waktu yang lebih
lama (di atas 5 tahun) supaya
mendapatkan data yang lebih
banyak.

Selain

itu,

dapat

menambah variabel independen
lebih dari dua yaitu jenis pajak
daerah lainnya yang tentu juga
memiliki

kontribusi

terhadap

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi Kelima. Semarang:
Badan
Penerbit
Universtitas
Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metode
Penelitian Bisnis:Salah Kaprah
dan
Pengalaman-Pengalaman.
Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE.
Heriberta. 2012. Analisis Penerimaan
Pajak Penerangan Jalan Kota
Jambi 2001-2009. Skripsi pada
Fakultas Ekonomi Universitas
Jambi, Kampus Pinang Masak,
Jambi.
Keputusan Walikota Semarang Nomor
973/89
tentang
Penetapan
Kawasan dan Kelas Jalan
Reklame di Kota Semarang.
_________________________ Nomor
973/90 tentang Penetapan Nilai
Sewa Reklame di Kota Semarang.

peningkatan pajak daerah Kota

Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.

Semarang,

Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame.

BPHTP,
Bangunan,

seperti
Pajak
Pajak

:
Bumi

pajak
dan

Penerangan

Jalan, Pajak Hotel dan Pajak
Restoran.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian:Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

___________________________
Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Pajak Penerangan Jalan.
___________________________
Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Pajak Reklame.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Pelarangan Pendirian Reklame di
Median Jalan.

Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak dan
Retribusi Daerah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Slamet, Munawir. 2001. Dasar-Dasar
Perpajakan. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak. Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV.Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Bening. Yogyakarta.
Waluyo
dan
Wirawan.
2003.
Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Waluyo. 2005. Perpajakan Indonesia.
Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Watini,
Sri.
2010.
Pengaruh
Pemungutan
Pajak
Reklame
terhadap
Penerimaan
Pajak
Derah
Kota
Bandung(Studi
Empirik pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bandung). Skripsi
pada
Fakultas
Ekonomi,
Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.