pengaruh kontribusi pajak reklame dan pajak penerangan jalan terhadap penerimaan pajak daerah kota semarang tahun 2008-2012.
Pengaruh Kontribusi Pajak Reklame dan
Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota
Semarang Tahun 2008-2012
di daerahnya, sama halnya dengan Kota
Semarang
pembangunannya
semakin berkembang dan maju secara
pesat
Fitria Diah Ariyani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Dian Nuswantoro
yang
seiring
dengan
berlakunya
otonomi daerah dan masuknya investor
baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan berlakunya era perdagangan
Abstract
The aim of this research is to know
influence of advertisement tax and the
roadway lighting tax on local tax
Semarang. This research used two
independent variables, advertisement
tax and roadway lighting tax and
dependent variable was local tax. This
research was conducted at the
Department of Finance and Asset
Management
Business
Area
of
Semarang is located at Jalan Pemuda
No.48 Semarang. The statistical method
used was descriptive statistics with
multiple linear regression analysis, Ftest, t-test, using SPSS software version
16.0.
bebas, maka persaingan usaha semakin
ketat dan tajam. Kondisi inilah yang
menuntut
perusahaan
untuk
mengembangkan
strategi
agar
terus
dapat
selalu
perusahaan
berkembang
mempertahankan eksistensinya.
Setiap perusahaan yang ada
selalu berusaha untuk menjadi yang
Keywords :
Advertisement
Tax,
Roadway Lighting Tax, Regional Tax,
Local Own Revenue
terbaik dalam segala hal. Oleh sebab itu,
Pendahuluan
menarik perhatian konsumen dengan
Setiap
daerah
di
Indonesia
melalui Dinas Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah mempunyai kewenangan
untuk memungut pajak atas semua objek
perusahaan-perusahaan berusaha untuk
cara melakukan promosi-promosi baik
untuk
memperkenalkan
maupun
memasarkan produk atau jasanya. Salah
satu strategi yang dilakukan perusahaan
dalam
memperkenalkan
memasarkan
sehingga
meningkat
produk
atau
penjualan
serta
dapat
dan
industri, perhotelan, hiburan, bank-bank
jasanya
dan lembaga keuangan, transportasi,
perusahaan
komunikasi dan pihak pemerintah.
memperluas
Disisi
lain,
pembangunan
dan
pangsa pasar perusahaan adalah melalui
perbaikan jalan di Kota Semarang juga
media periklanan (reklame). Dengan
mengalami perkembangan, hal ini dapat
banyaknya
pengusaha
yang
dilihat dari kondisi jalan-jalan di jantung
menggunakan jasa reklame untuk tujuan
Kota maupun di sudut Kota yang jauh
komersial, pajak reklame diproyeksikan
lebih
baik
dibandingkan
kondisi
akan mengalami peningkatan.
sebelumnya. Hal ini dikarenakan Kota
Disamping itu, bila dilihat dari
Semarang merupakan ibukota Provinsi
kontribusinya bagi Pajak Daerah, Pajak
Jawa Tengah yang mempunyai letak
Reklame sebagai salah satu sumber
yang strategis yaitu terletak di tengah-
Pendapatan Daerah yang berpotensi dan
tengah jalur lalu lintas Pantura sehingga
dapat dilakukan pemungutan secara
membuat Semarang menjadi barometer
efisien, efektif, dan ekonomis sehingga
perekonomian bagi kabupaten/kota lain
dapat lebih berperan dalam usaha
di Jawa Tengah. Dengan perkembangan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah di
ini, pemerintah tidak lupa memberikan
Kota Semarang.
fasilitas penerangan di setiap ruas jalan
agar memberikan kenyamanan bagi
Pihak-pihak yang menggunakan jasa
pengendara dan pengguna jalan serta
reklame
dari
bidang
pendidikan,
menjadikan Kota Semarang terlihat
cukup besar dalam peningkatan pajak
indah di malam hari.
daerah Kota Semarang, tetapi saat ini
pemerintah mengalami kendala dalam
Penerangan jalan merupakan salah
pengelolaan kedua pajak tersebut karena
satu kewajiban Pemerintah Kota untuk
adanya pembatasan-pembatasan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pemasangan
penerangan
jalan
umum.
Saat
reklame
maupun
ini
penerangan jalan di titik-titik tertentu,
kebutuhan
masyarakat
terhadap
sehingga target pendapatan tidak dapat
penerangan jalan makin besar yang
dicapai. Kedua latar belakang tersebut
artinya diperlukan biaya yang besar pula
yang
oleh
pemerintah
untuk
mendorong
dilakukannya
memenuhi
penelitian
“Pengaruh
berjudul
ketersediaan akan penerangan jalan
Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak
yang memadai. Fasilitas penerangan
Penerangan
Jalan
terhadap
jalan yang disediakan pemerintah kota
Penerimaan
Pajak
Daerah
Kota
tentulah dikenai pajak sesuai dengan
Semarang Tahun 2008-2012.
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Landasan Teori
Terdapat dua jenis pajak yang
Pajak daerah adalah iuran yang
menarik dari semua pajak yang dikelola
wajib dilakukan oleh orang pribadi atau
oleh Pemerintah Kota Semarang, yaitu
badan kepada daerah tanpa imbalan
pajak reklame dan pajak penerangan
langsug yang seimbang, yang dapat
jalan karena kedua pajak berkontribusi
dipaksakan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
digunakan
yang
untuk
berlaku,
Objek
membiayai
Peraturan
Pajak
Reklame
Daerah
Kota
menurut
Semarang
penyelenggaraan pemerintah daerah dan
Nomor 6 Tahun 2011 adalah semua
pembangunan daerah.
penyelenggaraan reklame. Objek pajak
Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 6 Tahun 2011, Pajak
Reklame
adalah
pajak
atas
penyelenggaraan reklame.
Pengertian
Peraturan
Kota
menurut
Semarang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame adalah benda, alat, perbuatan,
atau media yang bentuk dan corak
ragamnya
dirancang
komersial
untuk
tujuan
memperkenalkan,
menganjurkan, mempromosikan, atau
untuk menarik perhatian umum terhadap
barang, jasa, orang, atau badan yang
dapat
dilihat,
dirasakan
umum.
dibaca,
dan/atau
a. Reklame
papan/
billboard/ videotron/ megatron
dan sejenisnya
Reklame
Daerah
reklame meliputi :
didengar,
dinikmati
oleh
b. Reklame kain
c. Reklame melekat/ stiker
d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan
f. Reklame udara
g. Reklame apung
h. Reklame suara
i. Reklame film/ slide
j. Reklame peragaan
k.
Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 7 tahun 2011 yang
dimaksud pajak penerangan jalan adalah
pajak atas penggunaan tenaga listrik,
baik yang dihasilkan sendiri maupun
diperoleh dari sumber lain. Penerangan
digunakan untuk membuktikan sejauh
jalan adalah penggunaan tenaga listrik
mana
untuk menerangi jalan umum yang
reklame dan pajak penerangan jalan
rekeningnya dibayar oleh Pemerintah
terhadap penerimaan pajak daerah kota
Daerah.
Semarang.
Menurut Peraturan daerah (Perda)
pengaruh
pemungutan
pajak
Analisis regresi berganda
digunakan
untuk
meramalkan
Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011
bagaimana keadaan (naik turunnya)
tentang Pajak Penerangan Jalan yang
variabel dependen, bila dua atau lebih
ditetapkan
sebagai
penerangan
jalan
penggunaan
tenaga
termasuk
didalamnya
obyek
pajak
variabel independen sebagai indikator.
adalah
setiap
Analisis
listrik
yang
genset,
ini
digunakan
dengan
melibatkan dua atau lebih variabel bebas
antara variabel
dependen (Y) dan
pembangkit tenaga surya dan atau
variabel independen (X1 dan X2 ).
pembangkit tenaga listrik lainnya.
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2 X2
Metode Penelitian
(Sumber : Sugiyono, 2007)
Metode analisis dalam penelitian
Dimana :
menggunakan analisis regresi berganda
Y
:variabel tak bebas
yang
a
: bilangan berkonstanta
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan antara variabel dependen
b1,b2 : koefisien arah garis
dengan variabel independen. Dalam
X1
penelitian ini, analisis regresi berganda
X2 : variabel bebas (pajak penerangan
jalan)
: variabel bebas (pajak reklame)
Uji Multikolinearitas
Hasil dan Pembahasan
Coefficientsa
Hasil Uji Normalitas setelah
Collinearity
Statistics
Outlier dapat dilihat pada tabel berikut :
Model
Uji Kolmogorv Smirnov
1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N
Normal
Parametersa
50
2.1239679E10
Mean
Std.
Deviation
Most Extreme Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tolerance VIF
(Constant)
pajak_reklame
.997 1.003
pajak_penerangan_jalan
.997 1.003
a. Dependent Variable: pajak_daerah
7.93161977E9
.197
.089
-.197
1.396
.041
Tabel
diatas
menunjukkan
bahwa semua variabel dalam model ini
tidak terjadi multikolinieritas, karena
a. Test distribution is Normal.
semua variabel independent memiliki
Hasil Uji Normalitas setelah
outlier
menunjukkan
residual memiliki
data
bahwa
data
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
VIF kurang dari 10.
yang tetap
Persamaan Regresi Berganda
berdistribusi tidak normal karena nilai
signifikansi sebesar < 0,05 (5%) yaitu
sebesar 0,041.
B
1
(Constant)
10089785076.7
14
pajak_reklame
4.307
pajak_penerangan_jalan
3.463
a. Dependent Variable: pajak_daerah
Pada
tabel
diatas
diperoleh
model persamaan matematis regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:
Pajak Daerah= -10089785076 + 4,307
Pajak Reklame + 3,463 Pajak
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pajak daerah.
Penerangan Jalan
Pengujian Hipotesis 2 : dari tabel
Persamaan
regresi
diatas
dapat
diartikan bahwa variabel independen
dari persamaan diatas adalah pajak
reklame dan pajak penerangan jalan
konstan, dimana pajak reklame dan
diketahui bahwa thitung pajak penerangan
jalan adalah sebesar 5,297. Dengan
demikian Ha diterima yang artinya
pajak penerangan jalan berpengaruh
secara signifikan terhadap pajak daerah.
pajak penerangan jalan sama dengan nol
Uji Statistik F
(0) maka pajak daerah sebesar 10089785076.
Jika
pajak
reklame
mengalami kenaikan sebesar 1 maka
ANOVAb
Model
1
pajak daerah juga mengalami kenaikan
Regression
Sig.
14.886
.000a
Residual
sebesar 4,307 sedangkan jika pajak
penerangan jalan mengalami kenaikan
F
Total
a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan, pajak_reklame
b. Dependent Variable: pajak_daerah
sebesar 1 maka pajak daerah juga
mengalami kenaikan sebesar 3,463.
Pengujian Hipotesis 1 : dari tabel
diketahui bahwa thitung pajak reklame
adalah sebesar 1,002. Dengan demikian
Ho diterima yang artinya pajak reklame
Pada tabel diatas menunjukkan
nilai signifikansinya adalah sebesar
0,000. Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa persamaan variabel independen
(Pajak Reklame dan Pajak Penerangan
Jalan)
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen
(Pajak
Daerah)
karena
nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 atau
1
analisa
mengenai
dan
pengaruh
penerangan jalan terhadap penerimaan
R Square Adjusted R Square
.623a
hasil
pemungutan pajak reklame dan pajak
Model Summaryb
R
Melalui
pembahasan
(0,000 < 0,05).
Model
Kesimpulan dan Saran
.388
.362
pajak daerah Kota Semarang, dapat
a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan,
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
pajak_reklame
b. Dependent Variable:pajak_daerah
Tabel
diatas
a. Pengujian secara simultan
menunjukkan
menunjukkan bahwa pajak
bahwa nilai koefisien determinasi yang
reklame
dan
penerangan
jalan
pajak
ditunjukkan dengan nilai R2, namun
secara
karena dalam penelitian menggunakan
bersama-sama
berpengaruh
variabel independen lebih dari satu
secara signifikan terhadap
maka
penulis
menggunakan
nilai
pajak daerah Kota Semarang.
2
adjusted R adalah 0,362 atau 36,2 %
b. Pengujian
secara
parsial
dimana pajak daerah Kota Semarang
menunjukkan bahwa pajak
dijelaskan sebesar 36,2 % oleh pajak
reklame tidak berpengaruh
reklame dan pajak penerangan jalan
secara signifikan terhadap
sedangkan sisanya sebesar 63,8 %
pajak daerah namun pajak
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
penerangan
jalan
berpengaruh
secara
dijelaskan dalam penelitian ini.
signifikan
terhadap
pajak
daerah.
penerangan jalan menempati
urutan pertama.
c. Berdasarkan tabel taget dan
realiasi,
realisasi
pajak
Menurut hasil penelitian yang telah
dilakukan, saran dan masukan terhadap
daerah, pajak reklame dan
Pemerintah
pajak penerangan jalan untuk
sebagai berikut :
tahun
pengamatan
Kota
Semarang
adalah
2008-
a. Memberikan sanksi yang efektif
2012 selalu melebihi dari
dan adil kepada siapa saja yang
target yang ditetapkan.
melakukan penunggakan tanpa
d. Menurut analisis koefisien
determinasi
menunjukkan
alasan yang jelas atau berupaya
untuk
menghindari
sanksi
bahwa pajak daerah Kota
pembayaran pajak berupa denda
Semarang dijelaskan sebesar
karena
36,2 % oleh pajak reklame
membuat jera.
dan pajak penerangan jalan
denda
b. Peningkatan
tidak
dapat
pengawasan
dan
sedangkan sisanya dijelaskan
pengendalian baik secara teknis
oleh variabel lain.
maupun penatausahaan.
e. Pajak
penerangan
merupakan
yang
pajak
potensial
jalan
daerah
untuk
dikembangkan karena pajak
c. Meningkatkan
kegiatan
penyuluhan yang berhubungan
dengan
pajak
agar
dapat
membuka pola pikir masyarakat
akan
pentingnya
pajak
bagi
kemajuan
Kota
Semarang
sehingga wajib pajak taat untuk
membayar pajak.
d. Untuk
untuk
penelitian
selanjutnya
melakukan
penelitian
dengan jangka waktu yang lebih
lama (di atas 5 tahun) supaya
mendapatkan data yang lebih
banyak.
Selain
itu,
dapat
menambah variabel independen
lebih dari dua yaitu jenis pajak
daerah lainnya yang tentu juga
memiliki
kontribusi
terhadap
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi Kelima. Semarang:
Badan
Penerbit
Universtitas
Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metode
Penelitian Bisnis:Salah Kaprah
dan
Pengalaman-Pengalaman.
Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE.
Heriberta. 2012. Analisis Penerimaan
Pajak Penerangan Jalan Kota
Jambi 2001-2009. Skripsi pada
Fakultas Ekonomi Universitas
Jambi, Kampus Pinang Masak,
Jambi.
Keputusan Walikota Semarang Nomor
973/89
tentang
Penetapan
Kawasan dan Kelas Jalan
Reklame di Kota Semarang.
_________________________ Nomor
973/90 tentang Penetapan Nilai
Sewa Reklame di Kota Semarang.
peningkatan pajak daerah Kota
Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Semarang,
Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame.
BPHTP,
Bangunan,
seperti
Pajak
Pajak
:
Bumi
pajak
dan
Penerangan
Jalan, Pajak Hotel dan Pajak
Restoran.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian:Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
___________________________
Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Pajak Penerangan Jalan.
___________________________
Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Pajak Reklame.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Pelarangan Pendirian Reklame di
Median Jalan.
Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak dan
Retribusi Daerah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Slamet, Munawir. 2001. Dasar-Dasar
Perpajakan. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak. Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV.Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Bening. Yogyakarta.
Waluyo
dan
Wirawan.
2003.
Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Waluyo. 2005. Perpajakan Indonesia.
Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Watini,
Sri.
2010.
Pengaruh
Pemungutan
Pajak
Reklame
terhadap
Penerimaan
Pajak
Derah
Kota
Bandung(Studi
Empirik pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bandung). Skripsi
pada
Fakultas
Ekonomi,
Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Pajak Penerangan Jalan terhadap
Penerimaan Pajak Daerah Kota
Semarang Tahun 2008-2012
di daerahnya, sama halnya dengan Kota
Semarang
pembangunannya
semakin berkembang dan maju secara
pesat
Fitria Diah Ariyani
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Program Studi Akuntansi
Universitas Dian Nuswantoro
yang
seiring
dengan
berlakunya
otonomi daerah dan masuknya investor
baik dari dalam maupun luar negeri.
Dengan berlakunya era perdagangan
Abstract
The aim of this research is to know
influence of advertisement tax and the
roadway lighting tax on local tax
Semarang. This research used two
independent variables, advertisement
tax and roadway lighting tax and
dependent variable was local tax. This
research was conducted at the
Department of Finance and Asset
Management
Business
Area
of
Semarang is located at Jalan Pemuda
No.48 Semarang. The statistical method
used was descriptive statistics with
multiple linear regression analysis, Ftest, t-test, using SPSS software version
16.0.
bebas, maka persaingan usaha semakin
ketat dan tajam. Kondisi inilah yang
menuntut
perusahaan
untuk
mengembangkan
strategi
agar
terus
dapat
selalu
perusahaan
berkembang
mempertahankan eksistensinya.
Setiap perusahaan yang ada
selalu berusaha untuk menjadi yang
Keywords :
Advertisement
Tax,
Roadway Lighting Tax, Regional Tax,
Local Own Revenue
terbaik dalam segala hal. Oleh sebab itu,
Pendahuluan
menarik perhatian konsumen dengan
Setiap
daerah
di
Indonesia
melalui Dinas Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah mempunyai kewenangan
untuk memungut pajak atas semua objek
perusahaan-perusahaan berusaha untuk
cara melakukan promosi-promosi baik
untuk
memperkenalkan
maupun
memasarkan produk atau jasanya. Salah
satu strategi yang dilakukan perusahaan
dalam
memperkenalkan
memasarkan
sehingga
meningkat
produk
atau
penjualan
serta
dapat
dan
industri, perhotelan, hiburan, bank-bank
jasanya
dan lembaga keuangan, transportasi,
perusahaan
komunikasi dan pihak pemerintah.
memperluas
Disisi
lain,
pembangunan
dan
pangsa pasar perusahaan adalah melalui
perbaikan jalan di Kota Semarang juga
media periklanan (reklame). Dengan
mengalami perkembangan, hal ini dapat
banyaknya
pengusaha
yang
dilihat dari kondisi jalan-jalan di jantung
menggunakan jasa reklame untuk tujuan
Kota maupun di sudut Kota yang jauh
komersial, pajak reklame diproyeksikan
lebih
baik
dibandingkan
kondisi
akan mengalami peningkatan.
sebelumnya. Hal ini dikarenakan Kota
Disamping itu, bila dilihat dari
Semarang merupakan ibukota Provinsi
kontribusinya bagi Pajak Daerah, Pajak
Jawa Tengah yang mempunyai letak
Reklame sebagai salah satu sumber
yang strategis yaitu terletak di tengah-
Pendapatan Daerah yang berpotensi dan
tengah jalur lalu lintas Pantura sehingga
dapat dilakukan pemungutan secara
membuat Semarang menjadi barometer
efisien, efektif, dan ekonomis sehingga
perekonomian bagi kabupaten/kota lain
dapat lebih berperan dalam usaha
di Jawa Tengah. Dengan perkembangan
peningkatan Pendapatan Asli Daerah di
ini, pemerintah tidak lupa memberikan
Kota Semarang.
fasilitas penerangan di setiap ruas jalan
agar memberikan kenyamanan bagi
Pihak-pihak yang menggunakan jasa
pengendara dan pengguna jalan serta
reklame
dari
bidang
pendidikan,
menjadikan Kota Semarang terlihat
cukup besar dalam peningkatan pajak
indah di malam hari.
daerah Kota Semarang, tetapi saat ini
pemerintah mengalami kendala dalam
Penerangan jalan merupakan salah
pengelolaan kedua pajak tersebut karena
satu kewajiban Pemerintah Kota untuk
adanya pembatasan-pembatasan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pemasangan
penerangan
jalan
umum.
Saat
reklame
maupun
ini
penerangan jalan di titik-titik tertentu,
kebutuhan
masyarakat
terhadap
sehingga target pendapatan tidak dapat
penerangan jalan makin besar yang
dicapai. Kedua latar belakang tersebut
artinya diperlukan biaya yang besar pula
yang
oleh
pemerintah
untuk
mendorong
dilakukannya
memenuhi
penelitian
“Pengaruh
berjudul
ketersediaan akan penerangan jalan
Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak
yang memadai. Fasilitas penerangan
Penerangan
Jalan
terhadap
jalan yang disediakan pemerintah kota
Penerimaan
Pajak
Daerah
Kota
tentulah dikenai pajak sesuai dengan
Semarang Tahun 2008-2012.
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Landasan Teori
Terdapat dua jenis pajak yang
Pajak daerah adalah iuran yang
menarik dari semua pajak yang dikelola
wajib dilakukan oleh orang pribadi atau
oleh Pemerintah Kota Semarang, yaitu
badan kepada daerah tanpa imbalan
pajak reklame dan pajak penerangan
langsug yang seimbang, yang dapat
jalan karena kedua pajak berkontribusi
dipaksakan
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
digunakan
yang
untuk
berlaku,
Objek
membiayai
Peraturan
Pajak
Reklame
Daerah
Kota
menurut
Semarang
penyelenggaraan pemerintah daerah dan
Nomor 6 Tahun 2011 adalah semua
pembangunan daerah.
penyelenggaraan reklame. Objek pajak
Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 6 Tahun 2011, Pajak
Reklame
adalah
pajak
atas
penyelenggaraan reklame.
Pengertian
Peraturan
Kota
menurut
Semarang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame adalah benda, alat, perbuatan,
atau media yang bentuk dan corak
ragamnya
dirancang
komersial
untuk
tujuan
memperkenalkan,
menganjurkan, mempromosikan, atau
untuk menarik perhatian umum terhadap
barang, jasa, orang, atau badan yang
dapat
dilihat,
dirasakan
umum.
dibaca,
dan/atau
a. Reklame
papan/
billboard/ videotron/ megatron
dan sejenisnya
Reklame
Daerah
reklame meliputi :
didengar,
dinikmati
oleh
b. Reklame kain
c. Reklame melekat/ stiker
d. Reklame selebaran
e. Reklame berjalan
f. Reklame udara
g. Reklame apung
h. Reklame suara
i. Reklame film/ slide
j. Reklame peragaan
k.
Menurut Peraturan Daerah Kota
Semarang Nomor 7 tahun 2011 yang
dimaksud pajak penerangan jalan adalah
pajak atas penggunaan tenaga listrik,
baik yang dihasilkan sendiri maupun
diperoleh dari sumber lain. Penerangan
digunakan untuk membuktikan sejauh
jalan adalah penggunaan tenaga listrik
mana
untuk menerangi jalan umum yang
reklame dan pajak penerangan jalan
rekeningnya dibayar oleh Pemerintah
terhadap penerimaan pajak daerah kota
Daerah.
Semarang.
Menurut Peraturan daerah (Perda)
pengaruh
pemungutan
pajak
Analisis regresi berganda
digunakan
untuk
meramalkan
Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2011
bagaimana keadaan (naik turunnya)
tentang Pajak Penerangan Jalan yang
variabel dependen, bila dua atau lebih
ditetapkan
sebagai
penerangan
jalan
penggunaan
tenaga
termasuk
didalamnya
obyek
pajak
variabel independen sebagai indikator.
adalah
setiap
Analisis
listrik
yang
genset,
ini
digunakan
dengan
melibatkan dua atau lebih variabel bebas
antara variabel
dependen (Y) dan
pembangkit tenaga surya dan atau
variabel independen (X1 dan X2 ).
pembangkit tenaga listrik lainnya.
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2 X2
Metode Penelitian
(Sumber : Sugiyono, 2007)
Metode analisis dalam penelitian
Dimana :
menggunakan analisis regresi berganda
Y
:variabel tak bebas
yang
a
: bilangan berkonstanta
bertujuan
untuk
mengetahui
hubungan antara variabel dependen
b1,b2 : koefisien arah garis
dengan variabel independen. Dalam
X1
penelitian ini, analisis regresi berganda
X2 : variabel bebas (pajak penerangan
jalan)
: variabel bebas (pajak reklame)
Uji Multikolinearitas
Hasil dan Pembahasan
Coefficientsa
Hasil Uji Normalitas setelah
Collinearity
Statistics
Outlier dapat dilihat pada tabel berikut :
Model
Uji Kolmogorv Smirnov
1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Predicted Value
N
Normal
Parametersa
50
2.1239679E10
Mean
Std.
Deviation
Most Extreme Absolute
Differences
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Tolerance VIF
(Constant)
pajak_reklame
.997 1.003
pajak_penerangan_jalan
.997 1.003
a. Dependent Variable: pajak_daerah
7.93161977E9
.197
.089
-.197
1.396
.041
Tabel
diatas
menunjukkan
bahwa semua variabel dalam model ini
tidak terjadi multikolinieritas, karena
a. Test distribution is Normal.
semua variabel independent memiliki
Hasil Uji Normalitas setelah
outlier
menunjukkan
residual memiliki
data
bahwa
data
nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai
VIF kurang dari 10.
yang tetap
Persamaan Regresi Berganda
berdistribusi tidak normal karena nilai
signifikansi sebesar < 0,05 (5%) yaitu
sebesar 0,041.
B
1
(Constant)
10089785076.7
14
pajak_reklame
4.307
pajak_penerangan_jalan
3.463
a. Dependent Variable: pajak_daerah
Pada
tabel
diatas
diperoleh
model persamaan matematis regresi
linier berganda adalah sebagai berikut:
Pajak Daerah= -10089785076 + 4,307
Pajak Reklame + 3,463 Pajak
tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pajak daerah.
Penerangan Jalan
Pengujian Hipotesis 2 : dari tabel
Persamaan
regresi
diatas
dapat
diartikan bahwa variabel independen
dari persamaan diatas adalah pajak
reklame dan pajak penerangan jalan
konstan, dimana pajak reklame dan
diketahui bahwa thitung pajak penerangan
jalan adalah sebesar 5,297. Dengan
demikian Ha diterima yang artinya
pajak penerangan jalan berpengaruh
secara signifikan terhadap pajak daerah.
pajak penerangan jalan sama dengan nol
Uji Statistik F
(0) maka pajak daerah sebesar 10089785076.
Jika
pajak
reklame
mengalami kenaikan sebesar 1 maka
ANOVAb
Model
1
pajak daerah juga mengalami kenaikan
Regression
Sig.
14.886
.000a
Residual
sebesar 4,307 sedangkan jika pajak
penerangan jalan mengalami kenaikan
F
Total
a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan, pajak_reklame
b. Dependent Variable: pajak_daerah
sebesar 1 maka pajak daerah juga
mengalami kenaikan sebesar 3,463.
Pengujian Hipotesis 1 : dari tabel
diketahui bahwa thitung pajak reklame
adalah sebesar 1,002. Dengan demikian
Ho diterima yang artinya pajak reklame
Pada tabel diatas menunjukkan
nilai signifikansinya adalah sebesar
0,000. Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa persamaan variabel independen
(Pajak Reklame dan Pajak Penerangan
Jalan)
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen
(Pajak
Daerah)
karena
nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 atau
1
analisa
mengenai
dan
pengaruh
penerangan jalan terhadap penerimaan
R Square Adjusted R Square
.623a
hasil
pemungutan pajak reklame dan pajak
Model Summaryb
R
Melalui
pembahasan
(0,000 < 0,05).
Model
Kesimpulan dan Saran
.388
.362
pajak daerah Kota Semarang, dapat
a. Predictors: (Constant), pajak_penerangan_jalan,
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
pajak_reklame
b. Dependent Variable:pajak_daerah
Tabel
diatas
a. Pengujian secara simultan
menunjukkan
menunjukkan bahwa pajak
bahwa nilai koefisien determinasi yang
reklame
dan
penerangan
jalan
pajak
ditunjukkan dengan nilai R2, namun
secara
karena dalam penelitian menggunakan
bersama-sama
berpengaruh
variabel independen lebih dari satu
secara signifikan terhadap
maka
penulis
menggunakan
nilai
pajak daerah Kota Semarang.
2
adjusted R adalah 0,362 atau 36,2 %
b. Pengujian
secara
parsial
dimana pajak daerah Kota Semarang
menunjukkan bahwa pajak
dijelaskan sebesar 36,2 % oleh pajak
reklame tidak berpengaruh
reklame dan pajak penerangan jalan
secara signifikan terhadap
sedangkan sisanya sebesar 63,8 %
pajak daerah namun pajak
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
penerangan
jalan
berpengaruh
secara
dijelaskan dalam penelitian ini.
signifikan
terhadap
pajak
daerah.
penerangan jalan menempati
urutan pertama.
c. Berdasarkan tabel taget dan
realiasi,
realisasi
pajak
Menurut hasil penelitian yang telah
dilakukan, saran dan masukan terhadap
daerah, pajak reklame dan
Pemerintah
pajak penerangan jalan untuk
sebagai berikut :
tahun
pengamatan
Kota
Semarang
adalah
2008-
a. Memberikan sanksi yang efektif
2012 selalu melebihi dari
dan adil kepada siapa saja yang
target yang ditetapkan.
melakukan penunggakan tanpa
d. Menurut analisis koefisien
determinasi
menunjukkan
alasan yang jelas atau berupaya
untuk
menghindari
sanksi
bahwa pajak daerah Kota
pembayaran pajak berupa denda
Semarang dijelaskan sebesar
karena
36,2 % oleh pajak reklame
membuat jera.
dan pajak penerangan jalan
denda
b. Peningkatan
tidak
dapat
pengawasan
dan
sedangkan sisanya dijelaskan
pengendalian baik secara teknis
oleh variabel lain.
maupun penatausahaan.
e. Pajak
penerangan
merupakan
yang
pajak
potensial
jalan
daerah
untuk
dikembangkan karena pajak
c. Meningkatkan
kegiatan
penyuluhan yang berhubungan
dengan
pajak
agar
dapat
membuka pola pikir masyarakat
akan
pentingnya
pajak
bagi
kemajuan
Kota
Semarang
sehingga wajib pajak taat untuk
membayar pajak.
d. Untuk
untuk
penelitian
selanjutnya
melakukan
penelitian
dengan jangka waktu yang lebih
lama (di atas 5 tahun) supaya
mendapatkan data yang lebih
banyak.
Selain
itu,
dapat
menambah variabel independen
lebih dari dua yaitu jenis pajak
daerah lainnya yang tentu juga
memiliki
kontribusi
terhadap
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Edisi Kelima. Semarang:
Badan
Penerbit
Universtitas
Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2007. Metode
Penelitian Bisnis:Salah Kaprah
dan
Pengalaman-Pengalaman.
Edisi 2007. Yogyakarta: BPFE.
Heriberta. 2012. Analisis Penerimaan
Pajak Penerangan Jalan Kota
Jambi 2001-2009. Skripsi pada
Fakultas Ekonomi Universitas
Jambi, Kampus Pinang Masak,
Jambi.
Keputusan Walikota Semarang Nomor
973/89
tentang
Penetapan
Kawasan dan Kelas Jalan
Reklame di Kota Semarang.
_________________________ Nomor
973/90 tentang Penetapan Nilai
Sewa Reklame di Kota Semarang.
peningkatan pajak daerah Kota
Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Edisi
Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
Semarang,
Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame.
BPHTP,
Bangunan,
seperti
Pajak
Pajak
:
Bumi
pajak
dan
Penerangan
Jalan, Pajak Hotel dan Pajak
Restoran.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian:Suatu
Pendekatan
Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
___________________________
Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Pajak Penerangan Jalan.
___________________________
Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Pajak Reklame.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Pelarangan Pendirian Reklame di
Median Jalan.
Siahaan, Marihot P. 2005. Pajak dan
Retribusi Daerah. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Slamet, Munawir. 2001. Dasar-Dasar
Perpajakan. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak. Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV.Alfabeta.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah. Bening. Yogyakarta.
Waluyo
dan
Wirawan.
2003.
Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.
Waluyo. 2005. Perpajakan Indonesia.
Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Watini,
Sri.
2010.
Pengaruh
Pemungutan
Pajak
Reklame
terhadap
Penerimaan
Pajak
Derah
Kota
Bandung(Studi
Empirik pada Dinas Pendapatan
Daerah Kota Bandung). Skripsi
pada
Fakultas
Ekonomi,
Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.