Persemaian Persiapan lahan Penanaman Pemeliharaan Penyediaan Serangga Uji

Pelaksanaan Penelitian

1. Persemaian

Persemaian dilakukan di bedengan dengan ukuran 1 x 6 m membujur dari arah utara ke selatan, tinggi bedengan 40 cm. Naungan pembibitan dibuat dari arah timur ke barat dengan tinggi tiang sebelah timur 100 cm dan sebelah barat 80 cm. Sebelum benih ditaburkan, terlebih dahulu tanah diolah hingga gembur kemudian dibiarkan selama 1 minggu. benih yang akan ditabur terlebih dahulu direndam dengan air selama ± 72-98 jam sampai benih pecah. Media persemaian di pupuk dengan pupuk campuran 1 hari sebelum penaburan benih. Penyiraman bibit dilakukan sebanyak 4 kali sehari sebanyak 10 liter.

2. Persiapan lahan

Pada waktu persemaian dilaksanakan, areal pertanaman diolah menggunakan cangkul hingga gembur kemudian tanah dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa gulma. Setelah tanah gembur dan bersih, lalu diratakan dan dibuat plot-plot percobaan.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 40 hari, bibit siap dipindahkan ke polibag dengan ukuran 15 kg. Sebelum polibag disusun, areal pertanaman harus diukur agar polibag tersusun sejajar dan rapi. Universitas Sumatera Utara

4. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Penyisipan dilakukan apabila terdapat tanaman yang mengalami kegagalan pertumbuhan layu atau mati selambat-lambatnya satu minggu setelah masa tanam. Penyisipan dilakukan pada sore hari yang diambil dari tanaman yang sebelumnya telah dipersiapkan untuk tanaman sisipan. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara dicabut langsung sebanyak satu kali satu minggu atau tergangtung pada keadaan gulma di lapangan. Pemupukan dilakukan 15 hari setelah tanam dengan pupuk campuran sebanyak 10 gramtanaman.

5. Penyediaan Serangga Uji

Serangga uji direaring terlebih dahulu. Cara merearingnya sebagai berikut, Disiapkan tanaman tembakau yang telah ditanam didalam polibag. Telur diambil dari lapangan, diletakkan telur tersebut diatas permukaan daun tembakau. Ditutup tanaman tembakau dengan sungkup. Biarkan kira-kira 2-4 hari sampai telur menetas kemudian biarkan ulat selama 5-6 hari untuk mendapatkan instar 2.

6. Penyediaan Larutan Bacillus chitinosporus dan Bacillus thurngiensis

Dokumen yang terkait

Kemampuan memangsa Rhynocoris fuscipes F. (Hemiptera : Reduviidae) terhadap Larva A Erionota thrax L. (Lepidoptera : Hesperiidae) dan Spodoptera litura F. (Lepidoptera : Noctuidae)di Laboratorium

4 77 57

Virulensi Nuclear Polyhedrosis Virus (Npv) Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli Di Rumah Kaca

2 54 67

Kemampuan Memangsa Rhynocoris Fuscipes F. (Hemiptera:Reduviidae) Terhadap Larva Erionota Thrax L. (Lepidoptera:Hesperiidae) Dan Spodoptera Litura F. (Lepidoptera : Noctuidae) Di Laboratorium

1 56 57

Uji Efektivitas Granulosis Virus (Gv) Terhadap Ulat Grayak Spodoptera spp. (Lepidoptera: Noctuldae) Pada Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Di Lapangan

1 61 69

Pengaruh Biopestisida Dalam Mengendalikan Ulat Grayak Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.) Di Rumah Kasa

0 42 47

Uji Efektivitas Pestisida Nabati Terhadap Hama Spodoptera litura (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau (Nicotiana tabaccum L.)

2 34 58

Efektivitas Beauveria Bassiana (Bals.) Vuill Terhadap Spodoptera litura F (Lepidoptera: Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

0 47 43

Patogenisitas Beauveria Bassiana Pada Spodoptera Litura Fabricius (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Kelapa Sawit

2 66 42

Virulensi Nuclear Polyhedrosis Virus (Npv) Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera Litura F.) (Lepidoptera : Noctuidae) Pada Tanaman Tembakau Deli Di Rumah Kaca

0 1 18

EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP MORTALITAS ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.) PADA TANAMAN JAGUNG

0 0 15