Indonesia dari Ambon. Nama Hedychium berasal dari bahasa Yunani: hedy berarti manis, chion yang berarti salju, mengacu pada bunganya yang biasanya berwarna
putih. Genus ini mempunyai potensi yang besar sebagai tanaman pertanian. Nama genus Zingiber berasal dari kata Sansekerta sringavera, yang berarti “akar berbentuk
tanduk”. Pangkal tangkai daunnya mengalami pembengkakan, dan ujung anther meluas menjadi struktur seperti tanduk Larsen Larsen, 2006; Poulsen, 2006.
2.2 Deskripsi Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan kelompok tumbuhan herba menahun. Beberapa jenis dapat tumbuh mencapai tinggi 10 m seperti Alpinia bola dari Pulau Fiji, jenis lainnya seperti
Kaempferia, hanya dapat tumbuh beberapa cm di atas permukaan tanah. Globba merupakan genus yang berperawakan kecil dengan tinggi kurang dari satu meter.
Tumbuhan Zingiberaceae terdiri atas bagian akar, batang, daun, bunga dan buah Pandey, 2003; William et al., 2004; Larsen Larsen, 2006.
Akar biasanya saling berhubungan dan berair. Beberapa tumbuhan dengan umbi yang ramping atau kecil seperti pada Curcuma, kadang-kadang berbentuk
benang seperti pada genus Globba Pandey, 2003. Semua jenisnya memiliki rimpang batang yang biasanya tumbuh secara horizontal di sepanjang permukaan atau di
dalam tanah yang menghasilkan akar dan daun. Rimpangnya dapat panjang dan lurus seperti kebanyakan Hedychium, atau dapat juga bercabang seperti pada Zingiber. Pada
jenis seperti Boesenbergia, Kaempferia, Globba dan jenis lainnya yang berukuran kecil rimpang kebanyakan pendek. Bagian ujung dari rimpang atau percabangan
tumbuh ke atas dan menjadi batang yang berdaun. Pada beberapa jenis seperti Amomum, Geostachys dan Hornstedtia rimpang tumbuh di atas permukaan tanah
dengan didukung stilt root. Pada beberapa jenis rimpang tumbuh lebih dari satu meter dari lantai hutan Kress et al., 2002; Larsen Larsen, 2006; Poulsen, 2006.
Batang terdiri dari batang tegak dan rimpang yang tumbuh dari batang tegak memanjang secara horizontal di permukaan tanah. Daun tersusun berselang-seling
Universitas Sumatera Utara
dengan pelepah yang tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk batang semu Nurainas Yunaidi, 2006.
Daun tunggal tersusun berselang-seling dalam dua baris, dengan pelepah yang menutupi batang, dengan atau tanpa tangkai daun petioles, selain itu juga lidah daun
ligula pada pertemuan antara helaian daun lamina dengan tangkai daun atau antara helaian daun dengan pelepah daun vagina. Bentuk dan ukuran ligula
berbeda-beda pada setiap genera. Bentuk bangun daun lanset, bulat telur atau memanjang dengan satu ibu tulang daun midrib. Pertulangan daun menyirip yang
sejajar satu dengan yang lainnya Henderson, 1954; Pandey, 2003.
Letak perbungaan terminal atau muncul langsung dari rimpang, atau dari ujung batang, mempunyai braktea primer yang tersusun saling tumpang tindih. Bunga
tersusun berkelompok atau soliter pada ketiak braktea primer, dengan atau tanpa braktea sekunder; bunga mekar biasanya bertahan satu hari atau kurang. Bunga
mirip dengan bunga anggrek, meskipun kebanyakan berbeda dengan anggrek, memiliki masa berbunga yang singkat. Bunga biseksual, zigomorf, epiginius. Calyx
berbentuk tabung, biasanya bergigi tiga. Corolla ada tiga yang bagian pangkalnya bersatu sehingga membentuk tabung. Hanya ada satu anther fertil; yang lainnya hilang
atau tereduksi menjadi apendage steril yang selalu menjadi bagian labellum; terkadang dua struktur lain lateral staminode dapat berbentuk seperti petal atau gigi
kecil. Stamen berada dalam dua lingkaran tetapi hanya stamen adaksial dari lingkaran dalam yang fertil, dua stamen lain dari lingkaran dalam steril, bersatu membentuk
petaloid staminodium yang disebut labellum, dua stamen dari lingkaran luar menjadi petaloid staminodium yang lebih kecil, sedangkan satu stamen lagi hilang. Ginaesium
dengan tiga karpel, ovarium inferus, satu atau tiga ruang, ovul banyak. Stilus memanjang, umumnya terletak di antara kedua teka dari anther, di atas ovarium
terdapat dua kelenjar nektar Nurainas Yunaidi, 2006; Poulsen, 2006.
Buahnya berbentuk kapsul, kering atau berdaging, terkadang seperti buah beri dan kadang-kadang terbuka menjadi tiga bagian. Warna beraneka macam dengan
permukaan licin, kasap, berambut atau berduri. Biji sedikit sampai banyak, bulat atau berusuk, berwarna coklat, hitam atau putih, mempunyai salut biji aril yang
Universitas Sumatera Utara
berdaging, biasanya berlobus atau terbelah, berwarna putih orange, atau merah untuk
menarik perhatian hewan penyebar biji-bijinya. Endospermnya banyak Larsen
Larsen, 2006; Poulsen, 2006.
Gambar 2.1 Bunga Zingiberaceae. A. Etlingera littoralis, 1. stigma, 2. anther, 3. lip, 4. petal, 5. calyx, 6. ovary. B. Globba, 1. stigma, 2. apendage, 3.
stylus, 4. filamen, 5. lip, 6. lateral staminode, 7. petals, 8. tabung corolla, 9. calyx, 10. ovary, 11. bracteole. C. Zingiber, 1. stigma, 2. filamen, 3.
Universitas Sumatera Utara
petals, 4. lip, 5. nectary glands, 6. ovary. Smith, R. M, 1981; Kittipanangkul Ngamriabsakul, 2006.
2.3 Distribusi Zingiberaceae