Pengujian Heteroskedastisistas Analisis Hasil Penelitian

b. Pengujian Heteroskedastisistas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu errors mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini, kedua cara tersebut akan digunakan. 1 Analisis Grafik Analisis grafik dapat dilakukan dengan melihat scatterplot. Apabila titik-titik dots menyebar dan tidak memperlihatkan sebuah pola tertentu misalkan pola menaikkan ke kanan atas, atau pola menaik ke kiri bawah, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas. Berikut Scatterplot dari model regresi pada penelitian ini : Universitas Sumatera Utara Regression Standardized Predicted Value 8 6 4 2 -2 R e g re s s io n S tu d e n ti z e d R e s id u a l 3 2 1 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: SHU Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisistas Pada scatterplot diatas terlihat bahwa dots tersebar dan tidak membentuk suatu pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 2 Uji Statistik Uji statistik yang sering digunakan untuk pengujian heteroskedastisitas adalah uji Glejser. Uji Glejser secara umum dinotasikan sebagai berikut : |e| = + v Universitas Sumatera Utara Coefficients a 875251.6 838615.6 1.044 .301 .002 .002 .460 1.161 .250 -.001 .002 -.258 -.641 .524 -.003 .009 -.041 -.281 .780 Constant Modal Usaha Modal Kerja Volume Us aha Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Abresid a. Dimana : |e| : nilai absolut dari data yang dihasilkan dari model regresi : Variabel penjelas : Variabel pengganggu Untuk menguji heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Apabila pada perhitungan regresi tersebut, nilai signifikansi Sig. dari masing-masing variabel independen lebih kecil 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas, sedangkan bila nilai signifikansinya lebih besar 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau disebut homoskedastisitas. Berikut hasil pengujian glejser dengan menggunakan SPSS 18.0 : Tabel 4.6 Uji Heteroskedastisitas Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi setiap variabel bebas lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara

c. Pengujian Autokorelasi