Pengujian Heteroskedastisitas Uji T Uji Secara Parsial Pengujian Koefisien Determinan

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika residu yang ada mempunyai varians yang konstan maka disebut homoskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser atau dengan melihat sebaran titik-titik dots pada scatterplot. c. Pengujian Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu time series. Untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson DW dengan melihat koefisien korelasi DW test. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan uji Durbin Watson dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3.1 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan uji DurbinWatson Sumber : Andryan Setyadharma 2010

d. Pengujian Multikoleniaritas

Pengujian multikoleniaritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara mendeteksinya Zone of inde- sicion Zone of inde- sicion Universitas Sumatera Utara adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Pada umumnya jika VIF lebih besar dari 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikoleniaritas dengan variabel bebas lainnya.

2. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji Secara Simultan

Pengujian Hipotesis Distribusi F pada model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut : : b = 0; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. = minimal satu dari b ≠ 0; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikan α = 5 . Kriteria penilaian hipotesis pada uji- F ini adalah: Terima bila Fhitung ≤ Ftabel Terima bila Fhitung ≥ Ftabel

b. Uji T Uji Secara Parsial

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel Universitas Sumatera Utara terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : : bi = 0; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. : bi ≠ 0; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan tabel pada tingkat singnifikan α = 2,5 . Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah: diterima bila t hitung t tabel diterima bila t hitung t tabel

c. Pengujian Koefisien Determinan

Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinan. Koefisien determinan merupakan besaran non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah . Jika koefisien determinan bernilai 0, maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variable terikat. Sebaliknya jika koefisien determinan bernilai 1, maka ada keterikatan sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum KPRI-Unimed 1. Sejarah Singkat KPRI-Unimed

Pendirian KPRI Unimed dimulai pada tahun 1968, yang diawali dengan didirikannya unit pembagian beras pegawai negeri IKIP Medan. Ditempat tersebut awalnya hanya menyediakan jasa penempatan beras yang akan dibagikan kepada seluruh pegawai yang bekerja di IKIP Negeri Medan. Namun ada sebagaian dari pegawai unit pembagian beras pegawai negeri IKIP Medan turut menyediakan barang-barang kebutuhan lainnya, seperti tepung, gula, dan barang lainnya. Hal ini berakibat banyaknya pegawai IKIP Medan yang ikut memasukkan barang-barang kebutuhan lainnya, sehingga secara tidak langsung merubah unit pembagian beras menjadi pasar, dimana terjadi transaksi jual beli. Melihat adanya perubahan fungsi unit pembagian beras menjadi pasar, maka pada tahun 1973 didirikanlah wadah resmi yang menyediakan kebutuhan para pegawai negeri IKIP Medan, yaitu Koperasi Pegawai Negeri KPN IKIP Medan, yang berkedudukan di Jl. Merbau No. 38 A Kecamatan Medan Barat. KPN-IKIP Medan ini hanya beranggotakan seluruh anggota yang bekerja pada IKIP Medan. Pada tahun pertama berdirinya, KPN-IKIP Unimed hanya melakukan transaksinya dengan pergawai IKIP Medan saja, dan tidak melakukan Universitas Sumatera Utara