43
mengenai diet karbohidrat. Jika ada penyakit lainya maka yang dianjurkan diet untuk penyakit tidak menular tersebut.
Hal ini tidak sesuai dengan tata cara konseling obesitas menurut Kemenkes 2014 yang mengatakan bahwa bila ditemukan
peserta posbindu dengan kegemukan obesitas, maka perlu disarankan untuk menurunkan berat badan dengan cara makan teratur 2 atau 3
kali sehari dengan gizi seimbang, mengurangi makanan yang tinggi kalori, mengurangi makanan berminyak, berlemak, atau bersantan,
konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan. Hindari minuman beralkohol, karena merupakan sumber kalori dan berpotensi
menimbukan gangguan kesehatan. Selain itu, juga disarankan untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga selama minimal 30 menit.
Setelah pelaksanaan posbindu selesai, hasil kegiatan posbindu tidak dilaporkan kepada pihak puskesmas. Hal ini dikarenakan kadang
pihak puskesmas tidak datang pada pelaksanaan posbindu dan kadang tidak meminta laporan tersebut untuk dilaporkan.
c. Output
Output kegiatan posbindu ini adalah dapat memberikan konseling obesitas secara tepat sesuai dengan yang dianjurkan
Kemenkes 2014, yaitu konseling diet rendah kalori dan olehraga secara teratur minimal 30 menit. Namun, pada pelaksanaannya belum
tepatnya pemberian konseling obesitas yang diberikan oleh kader kepada peserta posbindu dikarenakan rendahnya pengetahuan kader
mengenai diet rendah kalori. Kader hanya memberikan konseling obesitas berupa diet karbohidrat dan olahraga secara teratur saja.
Selain itu,
kurangnya pemberian
konseling obesitas
dikarenakan tidak adanya monitoring dan evaluasi dari kegiatan konseling obesitas oleh petugas puskesmas kelurahan sehingga kader
belum dapat memberikan konseling secara utuh. Sementara jumlah kasus obesitas di Posbindu Sehat Cermat sebanyak 75 kasus pada
tahun 2015 dengan total kunjungan peserta posbindu sebanyak 169 orang, sehingga prevalensi obesitas di Posbindu Sehat Cermat sebesar
44,37.
44
2. Posbindu Dukuh
a. Input
1 Man
Sumber daya manusia dalam kegiatan pelaksanaan Posbindu Dukuh adalah 7 kader, peserta posbindu yang berusia 15 tahun ke
atas, dan staf puskesmas yang merupakan pemegang program posbindu. Hal ini sudah sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
Kemenkes 2014. Kader Posbindu Dukuh yang mengikuti pelatihan kader
sebanyak 3 orang. Kader tersebut mendapatkan pelatihan kader sebelum posbindu tersebut resmi berjalan dengan agar dapat
melakukan deteksi dini penyakit, memberikan konseling dan penyuluhan kesehatan kepada peserta yang datang ke posbindu. Hal
ini tidak sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Kemenkes 2012. Namun dalam pelaksanaan kegiatan posbindu, kader yang
bertugas untuk memberikan konseling merupakan kader yang mengikuti pelatihan kader.
Selain kader, terdapat tenaga kesehatan dari puskesmas yang membantu kegiatan posbindu, memonitoring dan mengevaluasi
pelaksanaan posbindu. Namun, pada posbindu ini tenaga kesehatan dari puskesmas tidak rutin datang ke posbindu untuk melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan posbindu. Hal ini dikarenakan bentroknya jam pelayanan puskesmas dengan pelaksanaan
posbindu.
2 Money
Dana kegiatan posbindu berasal dari donatur dan uang sukarela kader maupun masyarakat yang datang ke posbindu. Pada
posbindu ini juga tidak terdapat anggaran khusus kegiatan konseling. Dana posbindu lebih diprioritaskan untuk membeli stik
gula darah, asam urat, dan kolesterol yang habis.
3 Material
Berdasarkan hasil observasi, posbindu ini tidak menggunakan leaflet atau media KIE lainnya untuk diberikan kepada peserta
posbindu dan media penunjang bagi kader untuk melakukan
45
konseling. Selain itu, kader juga tidak membawa buku pedoman pada saat melakukan konseling.
4 Machine
Pada kegiatan konseling alat yang digunakan dalam posbindu ini adalah meja, kursi, pulpen, timbangan untuk mengukur
berat badan, dan microtoise untuk mengukur tinggi badan. Sedangkan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan penyuluhan
kelompok adalah speaker dan mic. Tempat pelaksanaan posbindu dipilih berdasarkan kesepakatan kader dan dapat dijangkau oleh
masyarakat sehingga memudahkan peserta posbindu untuk datang.
5 Method
Alur pelayanan pada Posbindu Dukuh, yaitu meja 1 dilakukan registrasipendaftaran dan peserta diberikan KMS-FR,
meja 2 dilakukan pengukuran antropometri berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh, meja 3 dilakukan pencatatan
pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan gula darah. Terkadang melakukan pengukuran asam urat jika tersedia
bahan untuk mengukurnya. Pada tahap ini peserta langsung diberikan konseling oleh kader. Pada meja 4, peserta diberikan
rujukan jika dibutuhkan, dan meja 5 dilakukan pencatatan dan pelaporan secara keseluruhan. Alur pelayanan di posbindu ini belum
sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kemenkes 2014, namun semua kegiatan tetap dilakukan dalam pelaksanaannya.
6 Market
Sama halnya dengan Posbindu Sehat Cermat, Posbindu Dukuh juga mensosialisasikan kegiatan posbindu di kegiatan
pengajian, arisan RT, dan pada hari pelaksanaan kegiatan posbindu diumumkan melalui pengeras suara di masjid atau mushalah
terdekat.
b. Proses