Pulau Gundul merupakan stasiun yang sudah mendekati muara Sungai Musi dan dimasuki beberapa anak sungai antara lain sungai yang terbesar adalah
Sungai Selat Cemara. Stasiun penelitian ini mulai dari muara Sungai Upang sampai ke Sungai Selat Cemara di Parit 5. Tata guna lahan di Selat Cemara
sebagian besar berupa sawah pasang surut dan vegetasi di pulau Gundul hampir seluruhnya berupa kayu pedado Sonneratia acida, di sepanjang Pulau Gundul
hampir tidak ditemukan permukiman penduduk Lampiran 1. Di Desa Upang, Sungai Musi terpecah dua dimana di bagian kiri ke arah
Pulau Gundul disebut dengan Sungai Musi dan di bagian kanan disebut Sungai Upang. Hampir seluruh vegetasi yang terdapat di sepanjang stasiun Sungai Upang
berupa kayu pedado Sonneratia acida Lampiran 1. Stasiun Sungai Upang dimulai dari pertemuan antara Sungai Upang dengan Sungai Musi sampai ke
muara Sungai Saleh. Tata guna lahan di sepanjang Sungai Upang merupakan lahan pertanian sawah pasang surut sampai ke Sungai Saleh. Sungai Upang
merupakan jalur transportasi perahu motor nelayan yang menangkap ikan di laut.
3.3 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengumpulan data Jenis alat dan bahan
Keterangan
Alat 1. Alat Tangkap
Pancing, sondong, jaring, belat, strum 2. Blanko
Untuk mencatat hasil tangkapan, Kualitas air 3. Timbangan
Tingkat ketelitian 1 g ikan besar dan 0,001 g gonad
4. Ember plastik besar Wadah untuk mengawetkan ikan
5. Papan ukur Mengukur panjang ikan
Bahan 1. Ikan Tilan
2. Formalin 40 Mengawetkan ikan
3. Paraform komersial Pengawet telur
Alat yang digunakan di laboratorium antara lain timbangan digital dengan ketelitian 1 g, peralatan bedah, mistar, mikroskop, botol sampel, mikrometer
okuler, gelas objek, pipet tetes, gelas ukur, cawan petri, alat tulis, kantong plastik dan wadah ikan contoh.
3.4 Pengambilan sampel
Pengambilan contoh ikan dilakukan selama lima hari penangkapan untuk setiap bulannya. Sampling dilakukan dengan menggunakan alat tangkap nelayan
yang tidak selektip seperti alat tangkap belat Seine net, strum elektrofishing serta alat tangkap lainnya seperti jaring kantong trammel net, rawai long lines
dan pancing hook and line Lampiran 2. Alat tangkap tidak selektif digunakan agar semua ukuran ikan dapat tertangkap di setiap lokasi. Alat tangkap pancing
dan elektrofishing digunakan untuk menangkap ikan tilan pada musim penghujan dan alat tangkap belat, jaring dan rawai digunakan untuk menangkap ikan pada
musim kemarau.
Tabel 2. Parameter dan metode analisis sifat fisik - kimiawi perairan dan biologi
Parameter Satuan
Keterangan
Fisika
1. Suhu C
Termometer Hg 2. Kecerahan
cm Piring sechi
3. DHL µS cm
SCT meter 4. Kedalaman
m Tali bersekala
5. Arus permukaan mdetik
Current meter 6. Kekeruhan
NTU Turbidity scale model DR Ell
Kimia
1. pH pH unit
pH indikator 2. Karbondioksida
mgl Metode titrasi
3. Oksigen terlarut mgl
Metde winkler 4. Alkalinitas
mgl Menggunakan H
2
SO
4
sebagai titrant
5. N-NH
3
mgl Spectrophoto metric.
6. TSS mgl
Filterpenimbangan 7. Salinitas
‰ Metoda titrasi
Biologi
Panjang ikan tilan mm
skala berat ikan tilan
g Timbangan berketelitian 1 g
Kelimpahan makanan ikan ekor
Transekalat tangkap
Untuk mengetahui tipe ekosistem dan habitat perairan dilakukan penelitian pendahuluan untuk menetapkan stasiun pengamatan di setiap tipe ekosistem.
Parameter fisika kimia air diamati berdasarkan APHA 1986 Tabel 2. Ikan
sampel diawetkan dengan formalin 10 kemudian dibawa ke Bogor untuk dianalisis di Laboratorium Bio Makro I.
3.5 Analisis laboratorium