Bangunan pre-Pabrikasi Tahan Gempa

6 nilai kekuatan dan keawetan yang tinggi, saat ini lebih umum digunakan kayu lapis eksterior, papan partikel eksterior. Sedangkan untuk dinding di bagian dalam ruangan interior tidak diperlukan persyaratan yang tinggi. Pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet, untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara isolator. Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet, mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati. A.3 Dimensi beberapa jenis kayu di pasaran Ukuran kayu rakyat dalam bentuk kayu gergajian bervariasi untuk setiap jenis kayu tertentu seperti kayu mahoni yang biasanya dipakai sebagai bahan mebel, kayu buah sebagai bahan kayu pertukangan dan konstruksi Abdurachman dan Nurwati Hadjib, 2006. Spesifikasi ukuran balok untuk rangka dinding, kusen pintu kayu, kusen jendela kayu, daun pintu kayu dan daun jendela kayu untuk bangunan rumah dan gedung seperti pada Lampiran 2.

B. Bangunan pre-Pabrikasi Tahan Gempa

Pada dasarnya yang dimaksud dengan bangunan tahan gempa bukan berarti bangunan tersebut itu tidak akan mengalami kerusakan bila terjadi gempa. Bangunan tahan gempa memiliki kaidah sebagai berikut Puslitbangkim, 2004 dalam Lina Karlina dan Naresworo, 2006: 1. Bila terjadi gempa ringan bangunan tidak akan mengalami kerusakan baik pada elemen struktur kolom, balok, atap, dinding, dan pondasi maupun pada elemen non-struktur genteng dan kaca. 2. Bila terjadi gempa berkekuatan sedang, bangunan bisa mengalami kerusakan hanya pada elemen non-struktur. Sedangkan elemen strukturnya tidak boleh rusak. 3. Bila terjadi gempa berkekuatan besar, bangunan bisa mengalami kerusakan, baik pada elemen struktur maupun elemen non-strukturnya. 7 Namun kedua elemen tersebut tidak boleh membahayakan penghuni yang ada di dalam bangunan. Penghuni harus bisa mempunyai waktu untuk menyelamatkan diri sebelum bangunan runtuh. 4. Departemen Pemukiman dan Prasaran Wilayah dalam Lina Karlina 2006 menyatakan bahwa untuk memenuhi kinerja bangunan yang diharapkan, maka harus dipenuhi persyaratan bangunan tahan gempa sebagai berikut: a. Bangunan harus terletak di atas tanah yang stabil. b. Denah bangunan rumah sebaiknya sederhana dan simetris. c. Kualitas material dan campuran beton serta spesimortar harus memadai. d. Sloof diangkur ke pondasi. e. Adanya balok ring yang diikat kaku dengan kolom. f. Setiap luasan dinding 10 m 2 harus dipasang kolom praktis. g. Dinding pasangan batabatako dipasang angkur setiap jarak vertical 30 cm yang dijangkarkan ke kolom. h. Seluruh kerangka bangunan harus terikat secara kokoh dan kaku. i. Rangka kuda-kuda, pada titik sambungan kayu diberi baut dan plat pengikat. j. Usahakan atap terbuat dari material yang ringan k. Pelaksanaan konstruksi harus baik Lina Karlina dan Naresworo 2006 menyatakan bahwa stuktur bangunan berkayu memiliki stabilitas dan integritas struktur yang sangat tinggi. Kayu memiliki kekuatan dibanding berat yang jauh lebih tinggi dai pada baja dan beton sehingga bangunan kayu umumnya lebih ringan. Sambungan-sambungan komponen bangunan kayu bersifat kompak dan tidak mudah lepas. Kerusakan pada salah satu komponen bangunan kayu dapat diatasi karena kayu dapat mengambil posisi keseimbangan baru. Sifat-sifat demikian menyebabkan bangunan kayu lebih tahan terhadap gempa. 8 Ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu : 1. Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa karbohidrat serta lignin non karbohidrat. 2. Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya longitudinal, radial dan tangensial. 3. Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air kelembaban sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. Elemen bangunan terdiri atas elemen vertikal dan horizontal. Agar bangunan dapat bekerja dengan baik, elemen yang paling penting adalah sambungan. Secara umum bangunan rangka kayu tahan gempa harus memenuhi persyaratan berikut: 1. Rangka dinding harus dilengkapi batang-batang diagonal. 2. Balok pondasi diikat ke pondasi dengan baut jangkar. 3. Hubungan dan sambungan antar elemen harus kuat. 4. Terdapat pengaku untuk meningkatkan kekakuan bangunan karena bangunan kayu cenderung lebih fleksibel dibanding bangunan beton. 5. Atap diusahakan seringan mungkin. 6. Hubungan papan dengan rangka harus kuat. 7. Gunakan sambungan bibir miring berkait pada balok nok dan gording. 8. Sambungan dilakukan sejarak 16 bentang dari tumpuan.

C. Kenyamanan Termal