12 Pelarut eluen mempunyai peranan penting dalam elusi, yang dapat
menentukan baik buruknya pemisahan. Pelarut yang mampu menjalankan elusi terlalu cepat tidak akan mampu melakukan pemisahan yang sempurna Adnan,
1997.
1. N-heksana
N-heksana digunakan dalam mengekstraksi minyak nabati dari safflower, kedelai daln lain-lain. N-heksana juga digunakan sebagai alcohol denaturant,
sebagai cleaning agent pada industri tekstil, furniture dan industri kulit HSDB, 1995. N-heksana biasa digunakan sebagai bahan pengekstrak karotenoid dari
minyak sawit kasar didasarkan atas sifat kelarutan karotenoid. Karotenoid bersifat non polar dan hanya larut dalam pelarut non polar Mappiratu, 1990. N- heksana
merupakan pelarut non polar dan efektif sebagai pelarut lemak dan minyak sehingga cocok untuk melarutkan karotenoid.
Karakteristik fisik dan kimia n-heksana yaitu berupa cairan jernih, dengan rumus molekul C
6
H
14
, berat molekul 86,10 dengan densitas sebesar 0,660 gcm3 pada suhu 20° C, titik didih 68,95 °C, titik cair -95,3 °C, vapor pressure sebesar
150 torr pada suhu 25 °C, tidak larut dalam air namun larut dalam bahan organik, sangat larut pada alkohol, faktor konversi 1 ppm = 3,52 mgm3 pada suhu 25° C
HSDB, 1995. Menurut Chanrai et al. 2003 minyak hasil recovery dari spent bleaching earth
menggunakan n-heksana memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan minyak hasil recovery menggunakan pelarut lain.
2. Isopropanol
Isopropanol juga isopropil alkohol adalah nama biasa bagi 2-propanol, sejenis senyawa kimia yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan mempunyai bau
yang kuat. Ia mempunyai formula kimia CH
3
CHOHCH
3
, dan merupakan contoh paling mudah bagi alkohol sekunder, yaitu karbon dalam alkohol terikat pada dua
karbon lain dan merupakan isomer bagi propanol. Rumus molekulnya yaitu C
3
H
8
O, 2-propanol merupakan senyawa alkohol yang mudah terbakar dan biasanya digunakan sebagai disinfektan. Isopropanol memiliki titik lebur 89-90
13 C, titik didih 82-83
C dalam 1 atm, dan mempunyai sifat larut sempurna dalam air HSDB, 1995.
Isopropanol memiliki kelarutan yang baik dalam air, etanol, eter, toluen dan aseton Rose dan Arthur, 1975. Isopropanol memiliki daya larut yang cukup baik
terhadap minyak sawit kasar dan larutan hampir mencapai homogen pada suhu 50
o
C Chu et al., 2004. Dalam proses ekstraksi minyak pada spent bleaching earth, isopropanol menghasilkan rendemen minyak yang tertinggi dibandingkan pelarut
lain yang nilainya mencapai 44,2 Lee et al.,2000.
C. DISTILASI