BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Citra
Citra adalah suatu representasi gambaran, kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa
foto, bersifat analog berupa sinyal-sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, atau bersifat digital. [10]
Gambar koordinat citra digital dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Koordinat Citra Digital [8]
2.1.1 Pengertian Citra Analog
Citra analog adalah citra yang bersifat kontinu, seperti gambar pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak di kertas foto, lukisan, pemandangan
alam, hasil CT scan, gambar-gambar yang terekam pada pita kaset, dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat direpresentasikan dalam komputer sehingga
tidak bisa diproses di komputer secara langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses konversi analog ke digital harus dilakukan
terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan dari alat-alat analog, seperti video kamera
Universitas Sumatera Utara
analog, seperti video kamera analog, kamera foto analog, WebCam, CT scan, sensor rontgen untuk foto thorax, sensor gelombang pendek pada sistem radar,
sensor ultrasound pada sistem USG, dan lain sebagainya. [10]
Hampir semua kejadian alam boleh diwakili sebagai perwakilan analog seperti bunyi, cahaya, air, elektrik, angin dan sebagainya. Jadi citra analog adalah
citra yang terdiri dari sinyal–sinyal frekuensi elektromagnetis yang belum dibedakan sehingga pada umumnya tidak dapat ditentukan ukurannya [5].
2.1.2 Pengertian Citra Digital
Secara umum, pengolahan citra digital menunjuk pada pemrosesan gambar dua dimensi menggunakan komputer. Citra digital merupakan sebuah larik yang berisi
nilai-nilai real maupun komplek yang direpresentasikan dengan deretan bit tertentu.[8]
Citra digital adalah citra yang dinyatakan secara diskrit tidak kontinu, baik untuk posisi koordinatnya maupun warnanya. Dengan demikian, citra digital
dapat digambarkan sebagai suatu matriks, dimana indeks baris dan indeks kolom dari matriks menyatakan posisi suatu titik di dalam citra dan harga dari elemen
matriks menyatakan warna citra pada titik tersebut. Dalam citra digital yang dinyatakan sebagai susunan matriks seperti ini, elemen–elemen matriks tadi
disebut juga dengan istilah piksel yang berasal dari kata picture element pixel [2].
Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal–sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah disampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik
gambar yang pada umumnya disebut piksel. Untuk menyatakan citra secara matematis, dapat didefinisikan fungsi fx,y di mana x dan y menyatakan suatu
posisi dalam koordinat dua dimensi dan harga f pada titik x,y adalah harga yang menunjukkan warna citra pada titik tersebut. [10]
Universitas Sumatera Utara
2.2 Resolusi Citra