Segmentasi Algoritma Thresholding Segmentasi Algoritma Region Merging

Dengan menghitung nilai grayscale piksel selanjutnya dilakukan sama seperti cara sebelumnya, selanjutnya hasil nilai grayscale matriks citra satelit 5x5 dimasukkan ke dalam matriks nilai grayscale seperti pada Tabel 3.2. 178 183 175 137 140 174 155 140 117 82 99 92 93 94 130 108 84 83 87 90 86 60 124 145 120 Tabel 3.2 Matriks Nilai Grayscale Citra 5 x 5 Piksel Blok-1 Untuk menghitung nilai grayscale blok selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti blok-1, dan diperoleh misalnya empat blok seperti pada Tabel 3.3. 178 183 175 137 140 150 140 13 90 93 174 155 140 117 82 111 108 130 122 40 99 92 93 94 130 112 56 98 53 47 108 84 83 87 90 90 12 99 57 45 86 60 124 145 120 120 65 137 145 122 240 158 45 58 69 113 114 112 14 15 24 51 33 37 56 85 14 125 120 178 10 99 99 93 95 14 82 88 12 63 98 44 125 94 153 110 222 250 142 47 98 50 63 46 157 94 213 187 201 199 Tabel 3.3 Matriks 4 Blok Nilai Grayscale Citra

3.1.2 Segmentasi Algoritma Thresholding

Langkah-langkah untuk melakukan segmentasi citra dengan algoritma Thresholding adalah dari matriks nilai grayscale Gambar 3.4 di atas, adalah: a. Input citra yang akan disegmentasi. b. Ubah citra menjadi citra grayscale. c. Baca nilai pixel citra f. Blok-1 Blok-2 Blok-3 Blok-4 Universitas Sumatera Utara d. Hitung nilai Threshold T dengan rumus: T= e. Cek nilai , jika kecil nilai T maka dan besar sama dengan nilai T maka Analisis nilai threshold citra pada gambar 3.3b: Diketahui nilai matriks 10x10 pada gambar tersebut yaitu: 178 183 175 137 140 150 140 13 90 93 174 155 140 117 82 111 108 130 122 40 99 92 93 94 130 112 56 98 53 47 108 84 83 87 90 90 12 99 57 45 86 60 124 145 120 120 65 137 145 122 240 158 45 58 69 113 114 112 14 15 24 51 33 37 56 85 14 125 120 178 10 99 99 93 95 14 82 88 12 63 98 44 125 94 153 110 222 250 142 47 98 50 63 46 157 94 213 187 201 199 Tabel 3.4 Matriks 10x10 Nilai Grayscale Citra Dari matriks tersebut dapat diketahui: = 250 = 10 Hitung nilai threshold dengan rumus: T = 3.7 T= T=130 Nilai threshold adalah 130, dengan demikian nilai yang lebih besar sama dengan T=1 dan yang lebih kecil T=0 Sehingga diperoleh matriks hasil segmentasi Threshold seperti berikut: Universitas Sumatera Utara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tabel 3.5 Matriks Citra Hasil Segmentasi Threshold

3.1.3 Segmentasi Algoritma Region Merging

Langkah-langkah segmentasi dengan algoritma Region Merging adalah sebagai berikut: a. Input citra yang akan disegmentasi. b. Ubah citra menjadi citra grayscale. c. Baca nilai pixel citra. d. Cek nilai tetangga yang dimulai dari baris x dan kolom y yang terakhir pada matriks piksel citra. e. Cari selisih nilai piksel x,y dengan nilai piksel tetangganya dan ambil nilai selisih terkecil dari nilai-nilai tetangga piksel x,y. f. Jika nilai selisih terkecil tetangga x,y lebih besar dari nilai ambang maka citra tersebut memiliki region yang sama dan diberi nilai 2. Jika tidak diberi nilai 1. g. Ulangi langkah d hingga jarak intensitas x,y0.2. Universitas Sumatera Utara Analisis region merging dari matriks nilai grayscale Tabel 3.2b, adalah: 178 183 175 137 140 150 140 13 90 93 174 155 140 117 82 111 108 130 122 40 99 92 93 94 130 112 56 98 53 47 108 84 83 87 90 90 12 99 57 45 86 60 124 145 120 120 65 137 145 122 240 158 45 58 69 113 114 112 14 15 24 51 33 37 56 85 14 125 120 178 10 99 99 93 95 14 82 88 12 63 98 44 125 94 153 110 222 250 142 47 98 50 63 46 157 94 213 187 201 199 Tabel 3.6 Matriks 10x10 Citra Grayscale Nilai x dan y yang dipilih 10,10 adalah 199. Pengecekan tetangga dilakukan dengan cara menambahkan posisi x,y=10,10 dengan matriks I yang merupakan koordinat dari nilai x dan y yang dipilih : -1 1 -1 1 Tabel 3.7 Matriks I Untuk J=1 Xn= x + IJ,1 = 10 + -1 = 9 Yn= Y +I J,2 = 10 + 0 = 10 Universitas Sumatera Utara Untuk J=2 Xn= x + IJ,1 = 10 + 1 = 11 Yn= Y + IJ,2 = 10 + 0 = 10 Untuk J=3 Xn= x + IJ,1 = 10 + 0 = 10 Yn= Y + IJ,2 = 10 -1 = 9 Untuk J=4 Xn= x + IJ,1 = 10 + 0 = 10 Yn= Y + IJ,2 = 10 + 1 = 11 Diperoleh untuk J=1, Xn=9, Yn=10 J=2, Xn=11, Yn=10 J=3, Xn=10, Yn=9 J=4, Xn=10, Yn=11 Gambar masukan mempunyai 10 baris dan 10 kolom sehingga posisi Xn dan Yn yang melebihi 10 akan dieliminasi. Maka Xn dan Yn yang digunakan adalah J=1, Xn=9, Yn=10 dan J=3, Xn=10, Yn=9. Dimana: J=1, Xn=9, Yn=10, fx,y = 0.1843 J=3, Xn=10, Yn=9, fx,y = 0.7882 Universitas Sumatera Utara Untuk mencari perbedaan besar intensitas maka nilai intensitas tetangga dikurangi dengan nilai region. J=1 ; |0.1843-0.7803| = 0.596 J=3 ; |0.7882-0.7803| = 0.0079 Maka diperoleh nilai intensitas terkecil yaitu J=3 dengan nilai 0.0079. Jika nilai 0.0079 tidak melebihi nilai ambang yang ditentukan maka Xn=10, Yn=9 menjadi satu region dengan x=10,y=10 yang telah ditentukan. Karena Xn=10, Yn=9 sudah termasuk region yang sama maka dilakukan kembali pengecekan tetangganya. Pengulangan akan berhenti jika besar intensitas tetangganya melebihi nilai ambang.

3.1.4 Flowchart Segmentasi Citra dengan Algoritma Thresholding