xlv a Keputusan-keputusan yang penting lebih sering dibuat oleh individu.
b Lebih tertarik pada hasil pekerjaan daripada orang yang mengerjakan. c Kurang memberikan petunjuk kerja yang jelas kepada pegawai baru.
d Kurang peduli terhadap masalah pribadi pegawai.
F. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu partisipasi anggaran, kultur organisasional, dan komitmen organisasional. Variabel dependen variabel
tergantung adalah komitmen organisasional yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu partisipasi penyusunan anggaran. Hubungan antara partisipasi penyusunan
anggaran dan komitmen organisasional ini dipengaruhi oleh variabel moderating yaitu kultur organisasional.
Partisipasi anggaran adalah proses dimana para individu, yang kinerjanya dievaluasi dan memperoleh penghargaan berdasarkan pencapaian target anggaran,
terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penyusunan target anggaran Brownell dalam Supomo dan Indriantoro,1998.
Welsch 2000: 82 menyatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran akan menimbulkan komitmen yang lebih besar dari para manajer untuk
melaksanakan dan memenuhi anggaran. Robins
1996 menyebutkan
bahwa kultur
organisasional dapat
meningkatkan komitmen organisasional. Kultur organisasional ini dibedakan menjadi dua yaitu kultur dengan employee-oriented dan kultur dengan job-
xlvi oriented , karena dua kultur ini yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
secara partisipatif. Pada kultur organisasional berorientasi pada orang employee-oriented,
salah satu karakteristiknya adalah keputusan cenderung diambil secara kelompok atau bersama dan anggaran yang disusun secara partisipatif lebih mencerminkan
bahwa keputusan-keputusan yang penting dalam proses penyusunan anggaran dibuat secara kelompok dari pada individual. Sehingga pada kultur ini kesempatan
individu berpartisipasi dalam penyusunan anggaran menjadi luas, dan hal ini akan meningkatkan komitmen terhadap organisasinya, sebaliknya pada kultur organsasi
berorientasi pada pekerjaan, keputusan cenderung diambil secara individual oleh manajer puncak, hal ini menjadikan kesempatan bagi manajer menengah untuk
berpartisipasi menjadi rendah sehingga komitmen terhadap organisasinyapun bisa rendah. Kerangka pemikiran tersebut digambarkan:
Moderating variabel
Independen variabel Dependen variabel
Gambar 2.1.Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Komitmen Organisasional; kultur Organisasional sebagai variabel moderating
Kultur Organisasional
Partisipasi Anggaran Komitmen Organisasional
xlvii
G. Perumusan Hipotesis