Stoikiometri Senyawa Prestasi Belajar

16 = 4,6 g 5 Interkonversi mol-gram-volume Mol merupakan satuan jumlah yang mudah diubah ke dalam satuan lain. Dengan demikian, satuan mol dapat digunakan sebagai sarana untuk mencari jumlah zat dalam satuan lain. Mol dapat difungsikan sebagai sentral pusatnya, dalam arti untuk mengubah dari satuan yang satu ke dalam satuan yang lain dapat melewati satuan mol. Hubungan antara jumlah partikel, massa dan volume yang bergantung pada jumlah mol tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Skema Hubungan Jumlah Mol n dengan Massa a, Jumlah Partikel b dan Volume Gas V. Unggul Sudarmo, 2004 : 77-87

d. Stoikiometri Senyawa

Stoikiometri atau komposisi suatu senyawa dinyatakan oleh rumus kimianya. 1 Rumus Empiris Rumus empiris atau rumus perbandingan suatu senyawa menyatakan perbandingan mol atom dari unsur penyusun senyawa tersebut. Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil dari atom-atom unsur yang menyusun suatu senyawa. 17 Contoh : - Glukosa C 6 H 12 O 6 , rumus empiris glukosa adalah CH 2 O n . Perbandingan terkecil jumlah atom C : H : O = 1 : 2 : 1 - Butana C 4 H 10 , rumus empirisnya C 2 H 5 n Perbandingan terkecil jumlah atom C : H = 2 : 5 Senyawa yang tidak memiliki perbandingan terkecil, maka rumus molekulnya sama dengan rumus empiris. Misal: - Air, rumus molekulnya H 2 O, rumus empirisnya H 2 O. - Natrium klorida, rumus molekulnya NaCl, rumus empirisnya NaCl dan sebagainya. 2 Rumus Molekul Setiap zat, baik unsur maupun senyawa memiliki rumus kimia masing- masing yang menyatakan komposisi atom yang menyusun partikel zat tersebut. Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah dari atom-atom unsur yang menyusun satu molekul pada suatu senyawa. Contoh : - Air memiliki rumus molekul H 2 O 1 molekul air terdiri dari 2 atom H dan 1 atom O. - Glukosa memiliki rumus molekul C 6 H 12 O 6 1 molekul glukosa mengandung 24 atom yaitu 6 atom C, 12 atom H dan 6 atom O. Konsep mol dapat digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus empiris maupun rumus molekul. Contoh soal : a. Suatu senyawa mengandung 32,4 natrium, 22,6 belerang dan sisanya oksigen. Tentukan rumus empirisnya Ar Na = 23, O = 16, S = 32 18 Jawab : Na = 32,4 S = 22,6 O = 100 – 32,4 + 22,6 = 45 Mol Na : mol S : mol O = = 1,4 : 0,7 : 2,8 = 2 : 1 : 4 Rumus empiris senyawanya adalah Na 2 SO 4 . b. Suatu gas dengan rumus empiris NO 2 Mr = 92, Ar N = 14, O = 16. Tentukan rumus molekulnya Jawab : NO 2 n = 92 46n = 92 n = 2 Rumus molekul gas NO 2 n = NO 2 2 = N 2 O 4 . 3 Kadar Zat Kadar zat dalam suatu senyawa dapat ditentukan dengan rumus kimianya. Hubungan antara massa senyawa dengan massa unsur penyusunnya dapat dinyatakan sebagai berikut : a. berat unsur dalam senyawa = jumlah Ar unsur x berat senyawa Mr senyawa b. unsur dalam senyawakadar = n. Ar unsur x 100 Mr senyawa n adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul 16 45 : 32 6 , 22 : 23 4 , 32 19 Contoh soal : a. Hitunglah berat masing-masing unsur Mg, S dan O dalam 30 gram MgSO 4 Ar Mg = 24, S = 32, O = 16, Mr MgSO 4 = 120 Jawab : - Berat Mg dalam MgSO 4 - Berat S dalam MgSO 4 - Berat O dalam MgSO 4 b. Berapakah kadar C dan N dalam urea CONH 2 2 ? Ar H = 1, O = 16, N = 14, C = 12 Jawab : Mr CONH 2 2 = 60 Kadar C Kadar N 5 Pereaksi Pembatas Jika zat pereaksi direaksikan tidak dalam jumlah yang ekivalen atau tidak sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya, maka salah satu pereaksi akan habis lebih dahulu dan pereaksi lain akan bersisa. Sehingga hasil reaksi akan bergantung pada jumlah pereaksi yang habis lebih dahulu. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis terlebih dahulu. Contoh soal : Sebanyak 8 gram gas metana dibakar dengan 40 gram oksigen. Berapa gram CO 2 yang terbentuk? gram gram 6 30 120 24 = × = gram gram 8 30 120 32 = × = gram gram 16 30 120 16 . 4 = × = 20 100 60 12 . 1 = × = 67 , 46 100 60 14 . 2 = × = 20 Ar H = 1, O = 16, C = 12 Jawab : Reaksi : CH 4g + 2O 2g CO 2g + 2H 2 O l 8 gram 40 gram mol : mol CO 2 bergantung pada mol CH 4 massa CO 2 = mol x Mr = 0,5 x 44 = 22 gram Pereaksi pembatas ditentukan dengan membandingkan antara mol dan koefisien, kemudian menentukan jumlah molnya yang kecil. Mol CH 4 mol O 2 Pereaksi pembatasnya adalah CH 4 . Tim MGMP, 2006: 59-62 Kerangka Pemikiran Belajar yaitu suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang menyangkut aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui mol 5 , 16 8 = mol 25 , 1 32 40 = 4 4 2 molCH H koefisienC O koefisienC × = mol mol 5 , 5 , 1 1 = × = 1 5 , 4 = CH 2 25 , 1 2 = O 21 Stoikiometri Materi hitungan Rumus Kurang aktif Kurang tertarik dari suatu alat ukur yang berupa tes maupun non tes, alat ukur ini mengetahui seberapa jauh siswa mampu menguasai konsep pelajaran yang telah diterimanya. Penentuan dalam memilih suatu metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Metode Drill and Practice adalah teknik pengajaran yang dibutuhkan untuk mengingat secara matematis. Dalam metode ini siswa diberi petunjuk melalui latihan untuk meningkatkan kelancaran dalam keterampilan. Metode ini biasanya digunakan dalam pembelajaran materi hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata vocabulary. Dalam pengajaran kimia di SMAN 1 Cawas khususnya pada materi pokok stoikiometri yang berisi rumus-rumus dan tentunya banyak melibatkan hitungan ini, masih menggunakan metode ceramah sehingga kecekatan dan keterampilannyapun tidak berkembang. Penggunaan metode ini terkesan monoton dan siswa cenderung hanya menghafalkan rumus-rumusnya saja. Padahal untuk mempelajari materi yang menyangkut rumus-rumus dan hitungan seperti ini perlu adanya latihan-latihan dan feedback antara guru dengan siswanya untuk mengetahui masalah-masalah mana yang belum dipahami. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil belajar stoikiometri. Agar pembelajarannya lebih variatif dan siswa tidak hanya sekedar menghafal rumus-rumusnya saja sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka perlu adanya penggantian metode pembelajaran, dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Drill and Practice. Untuk memperjelas hubungan siswa, metode pembelajaran dan prestasi belajar ditunjukkan dengan ilustrasi kerangka pemikiran sebagai berikut: Siswa Metode Ceramah Kurang tepat Latihan dan feedback siswa Guru 22 Hipotesis Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut : “Metode pembelajaran Drill and Practice dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok Stoikiometri”.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH I CAWAS TAHUN AJARAN 2006 / 2007.

0 1 22

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 ANDONG BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2006/2007.

0 0 23

PENDAHULUAN PENGARUH MINAT DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 ANDONG TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 8

PENGARUH MINAT DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PENGARUH MINAT DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 ANDONG TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 1 17

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN DRILL AND PRACTICE PADA MATERI STOIKIOMETRI KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 TERAS SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENERAPAN METODE DRILL AND PRACTICE DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI IPA 5 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

0 0 1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE DRILL AND PRACTICE DAN LEARNING CYCLE 5-E DISERTAI MEDIA CROSSWORD PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 18

UPAYA PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT BERBANTUAN DRILL AND PRACTICE PADA MATERI STOIKIOMETRI KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 TERAS SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Utami | Jurnal Pendidikan

0 0 10

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE DRILL AND PRACTICE DAN LEARNING CYCLE 5-E DISERTAI MEDIA CROSSWORD PUZZLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2012 2013 | Nurhay

1 1 8

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Assisted Individualization (TAI) Berkombinasi Drill And Practice Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada Materi Stoikiometri Kelas X MIPA 3 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 - UN

0 0 17