Ide Dasar Konsep Cerita

commit to user 58

BAB IV KONSEP KREATIF PERANCANGAN KOMIK

DAN MEDIA PROMOSI

A. Konsep Dasar Komik Sekar Ing Bedhaya

1. Ide Dasar

Belakangan ini banyak komikus Indonesia yang mulai menghasilkan karya sesuai dengan tuntutan atau keinginan konsumen yang mana banyak mengarah pada cerita konflik sosial dengan setting dan background pada masa kini dan tak jarang mereka memakai setting dari daerah atau negara lain. Komik seperti ini sudah banyak di pasaran sehingga pesaingnya sangat banyak. Namun belum begitu banyak komikus lokal yang mengangkat unsur budaya lokal sebagai tema cerita ataupun setting-nya. Padahal sangat mungkin budaya lokal ini akan mampu menjadi nilai lebih bagi komik lokal. Selain itu juga dapat menjadi sarana untuk memberikan pengetahuan tentang budaya daerah yang ada di Indonesia sekaligus menumbuhkan rasa cinta pada budaya daerah tersebut yang merupakan kebudayaan nasional. . Solo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki kesenian serta budaya daerah yang menarik untuk menjadi tema maupun setting dalam sebuah komik. Unsur kesenian yang dipakai dalam komik Sekar Ing Bedhaya ini adalah kesenian Tari Bedhaya Ketawang yang mana di dalamnya juga memiliki unsur kisah roman yang biasanya juga diminati oleh kalangan remaja. 58 commit to user 59 Dengan mengambil tema cerita tentang kisah seorang penari Bedhaya ini diharapkan dapat menyuguhkan kisah roman sekaligus pengetahuan tentang kesenian dan budaya daerah dalam satu media yang menarik.

2. Konsep Cerita

Tari Bedhaya Ketawang merupakan salah satu tarian sakral yang ada di Keraton Kasunanan Surakarta. Bagi para penari keraton, menjadi penari Bedhaya Ketawang merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Tak jarang pula Raja mengangkat selir dari kalangan penari Bedhaya. Maka tak heran jika banyak penari yang bersaing untuk bisa menjadi penari Bedhaya Ketawang dengan berbagai alasan bahkan dengan menghalalkan segala cara. Komik ini menceritakan tentang kisah cinta dan perjuangan seorang gadis yang notabene adalah seorang abdi dalem tingkat rendah untuk menjadi penari Bedhaya Ketawang dengan memakai latar belakang budaya dan setting dalam lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta. Sedangkan setting waktunya berkisar pada masa pemerintahan Pakubuwana X atau sekitar tahun 1893- 1939. Dalam usahanya tersebut, selain mengalami konflik untuk menjadi penari Bedhaya Ketawang dia juga mengalami konflik cinta dengan salah satu putra bangsawan sehingga membuat perjuangannya makin berliku-liku.

3. Nilai-Nilai Positif Yang Ingin Disampaikan