xxxiii dengan membaca katalog, kemudian mendaftar semua judul naskah yang sama.
Melalui katalog tersebut akan diperoleh beberapa informasi dan keterangan tentang naskah yang dimaksud, misalnya jumlah naskah, tempat penyimpanan
naskah, deskripsi naskah nomor naskah, ukuran naskah, tulisan naskah, bahasa naskah, isi kandungan naskah, dll.
Setelah mendapat informasi dari katalog-katalog, langkah selanjutnya adalah mengecek langsung ke lokasi penyimpanan naskah. Langkah selanjutnya
setelah mendapatkan naskah yang sesuai dengan objek kajian penelitian kemudian naskah tersebut dideskripsikan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran
wujud asli naskah. Langkah berikutnya ialah teknik reproduksi, yaitu memotret naskah dengan kamera digital yang kemudian ditransfer dalam program ACDSee
5.0 – my Picture di komputer. Tujuan dari teknik reproduksi ini ialah untuk mendapatkan data berupa teks yang sama dengan aslinya dalam bentuk file.
Naskah yang telah terbaca kemudian ditransliterasi dan dilakukan pengolahan data seperti kritik teks, suntingan teks dan aparat kritik.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data diperoleh yakni dengan menggunakan teknik analisis filologis dan teknik analisis isi. Analisis secara filologis diolah
sesuai dengan teori langkah kerja penelitian filologi Masyarakat Pernaskahan Nusantara Manassa yang telah dimodifikasi dengan langkah kerja milik Edwar
Djamaris, yakni mulai dari penentuan sasaran penelitian, inventarisasi naskah, observasi pendahuluan dan deskripsi naskah, transliterasi naskah, kritik teks,
suntingan teks dan aparat kritik, dan terjemahan. Pada naskah tunggal, langkah
xxxiv kerja perbandingan naskah dan dasar-dasar penentuan naskah yang akan
ditranliterasi tidak berlaku. Penyuntingan naskah tunggal dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode standar dan metode diplomatik. Untuk teks SSU menggunakan metode standar biasa. Metode standar digunakan jika isi naskah dianggap sebagai cerita
biasa, bukan cerita yang dianggap suci atau penting dari sudut agama atau bahasa, sehingga tidak perlu diperlakukan secara khusus atau istimewa Edwar Djamaris,
1991: 15. Menurut Siti Baroroh Baried 1994: 67-68, penyuntingan teks dengan metode standar yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-
kesalahan kecil dan ketidaksengajaan, sedangkan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang masih berlaku. Diadakan pengelompokan kata, pembagian
kalimat, penggunaan huruf besar, dan komentar tentang kesalahan teks. Dalam menyajikan suntingan teks yang bersih dari kesalahan dan kekeliruan yang ada,
pembetulan dan perubahan-perubahan yang dilakukan peneliti ditempatkan pada tempat khusus atau dicatat dalam dalam aparat kritik.
Hasil dari suntingan teks diterjemahkan kedalam bahasa yang mudah dipahami, yaitu bahasa Indonesia. Tujuan terjemahan adalah untuk memudahkan
pembaca yang tidak menguasai bahasa Jawa dapat mengerti dan memahami isi yang terkandung dalam naskah SSU. Tahap akhir dari analisis data adalah analisis
isi, dalam analisis isi mengggunakan metode deskriptif, data dalam penelitian ini dijabarkan agar lebih mudah dipahami. Dalam analisis isi dapat didukung dengan
data sekunder yakni informasi dari buku-buku, artikel-artikel, majalah-majalah, makalah-makalah, dan lain-lain yang ada kaitannya dengan objek penelitian ini.
xxxv
BAB IV PEMBAHASAN