botol kultur, sisa agar-agar yang masih menempel pada planlet dicuci bersih. Setelah itu, planlet direndam dalam larutan fungisida 2 dan bakterisida 2
selama 10 menit. Planlet kemudian direndam dalam larutan pupuk daun 2 dan hormon IBA 2 ppm, selama 5 menit.
Media yang dipakai untuk aklimatisasi ialah campuran arang sekam dan pasir dengan perbandingan 2:1 vv. Media tersebut disterilisasi dengan
menggunakan otoklaf pada suhu 121
o
C, tekanan 1 atm, selama 25 menit. Media kemudian dimasukkan dalam potray yang diletakan dalam bak-bak kecambah.
Planlet kemudian ditanam di media yang telah disiapkan dan ditutup dengan menggunakan plastik bening yang dikencangkan dengan karet gelang. Bak-bak
kecambah tersebut diletakkan dalam rumah kaca dan diberi sungkup. Pada minggu ketiga, plastik penutup bak kecambah dibuka secara bertahap. Pada
minggu keempat, planlet sudah berakar dan siap disapih ke dalam polibag.
Persiapan Media Tanam. Media tanam yang digunakan ialah tanah,
pasir, kompos, dan arang sekam. Media yang digunakan terdiri atas 3 komposisi yang berbeda. Media 1 dengan komposisi tanah, kompos, dan arang sekam
dengan perbandingan 5:3:1 vvv. Media 2 dengan komposisi tanah, dan arang sekam dengan perbandingan bururutan 8:1 vv. Media 2 diberi tambahan
inokulum Fungi Mikoriza Arbuskula FMA yang diberikan dalam lubang tanam. Jumlah FMA yang digunakan ialah 4 gramlubang tanam. Media 3 yaitu dengan
komposisi tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1 vvv. Media yang telah tercampur merata kemudian dimasukkan ke dalam
polibag ukuran 15 x 20 cm. Setiap komposisi media diulang sebanyak 4 kali. Setiap ulangannya terdiri atas 5 polibag bibit sengon.
3.3.2 Penyapihan Bibit ke Polibag Penyapihan ke Polibag
Penyapihan dilakukan pada sore hari supaya tanaman dapat beradaptasi dengan baik dan tidak stres. Ilustrasi penanaman di
polibag dapat dilihat pada Gambar 1. Pemeliharaan dilakukan dengan cara menyiram tanaman setiap hari pada waktu sore hari, pemberantasan hama
dilakukan secara manual, dan penyulaman tanaman yang mati.
Gambar 1 Ilustrasi penanaman bibit di polibag 3.3.3 Pengamatan dan Pengambilan data
Peubah yang diamati dalam penelitian ini ialah tinggi bibit, diameter batang, berat basah dan berat kering tanaman, nisbah pucuk akar, dan jumlah
bintil akar. 1. Tinggi Bibit cm
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan menggunakan penggaris. Anakan diukur mulai dari leher akar batas antara batang dengan akar di atas
permukaan tanah hingga pucuknya. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, di samping bagian batang terukur ditancapkan penanda yang ditandai dengan selotip
berwarna. Pengukurannya dilakukan seminggu sekali, mulai dari awal penanaman hingga akhir pengamatan 16 minggu.
2. Diameter Batang mm Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan kaliper 1-2
cm di atas leher akar. Pengukuran dilakukan sebulan sekali, selama 5 bulan, Untuk menghindari kesalahan pengukuran, bagian batang terukur ditandai dengan
selotip berwarna. 3. Berat Basah dan Berat Kering Tanaman
Pengukuran berat basah dan berat kering dilakukan pada akar dan pucuk untuk setiap tanaman. Pengambilan data ini dilakukan pada akhir pengamatan.
Pengukuran berat basah dan kering pada akar dan pucuk ini dilakukan dengan cara memisahkan tanaman dari media tanam, kemudian akar dicuci dari kotoran
yang menempel. Setelah bersih bagian akar dan pucuk dipisahkan. Pucuk dan akar kemudian ditimbang berat basahnya. Berat basah pucuk dan akar dijumlahkan
untuk mendapatkan berat basah total. lalu dikeringkan dalam oven pada suhu
Ajir yang diberi selotip berwarna untuk
mengukur tinggi
Komposisi media Bibit
Polibag ukuran 15x20 cm
Untuk pengukuran diameter tanaman
80 ˚C selama 72 jam untuk mendapat berat keringnya, Serta jumlahkan berat
kering pucuk dan akar untuk mendapatkan berat kering total. 4. Nisbah pucuk akar
Nisbah pucuk akar ditentukan dengan membandingkan bobot kering pucuk dengan bobot kering akar.
5. Jumlah Bintil Akar Secara alami tanaman legum termasuk sengon dapat bersimbiosis dengan
rhizobium dan menghasilkan bintil akar. Rhizobium dapat memfiksasi nitrogen dari udara. Pengambilan data ini dilakukan pada akhir pengamatan. Penghitungan
jumlah bintil akar dilakukan dengan cara memisahkan tanaman dari media tanam, kemudian akar dicuci dari kotoran yang menempel. Setelah bersih, jumlah bintil
akar yang ada dihitung.
3.3.4 Rancangan percobaan dan Analisis data