dan Razdan 1983. Selain itu, menurut Siregar et al. 2009 perbanyakan tanaman sengon dengan teknik kultur jaringan mampu menghasilkan pohon sengon yang
mempunyai ketahanan terhadap serangan hama boktor Xystrocera festivan Pascoe. Menurut Suhaendi 1993 teknik kultur jaringan juga dapat digunakan
untuk meningkatkan keragaman genetik atau memperluas genetic base dalam rangka mendapatkan benih unggul.
2.3 Media Tanam
Tanah merupakan medium atau tampat untuk tumbuh berkembangnya pohon. Tanah adalah kumpulan bahan-bahan alami yang terdapat di permukaan
bumi, tempat berpijak pepohonan, dan terbentuk karena pengaruh iklim, kehidupan organisme pada bahan induk, relief atau bentuk permukaan bumi dan
waktu Darjadi dan Harjanto 1976. Tanah mempunyai peran untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup
tanaman, seperti memberikan dukungan mekanis, tempat berjangkarnya akar, menyediakan ruang untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, menyediakan
udara oksigen untuk respirasi, menyediakan air dan hara, dan sebagai media terjadinya interaksi antara tanaman dengan mikroorganisme tanah Anonim
2007. Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan
fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai media untuk penyemaian benih, dan pertumbuhan bibit tanaman. Sifatnya
yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain. Pasir memiliki
pori-pori berukuran besar pori-pori makro sehingga pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Dengan demikian, media pasir lebih
membutuhkan pengairan. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara tunggal. Penggunaan pasir sebagai media tanam
sering dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang disesuaikan dengan jenis tanaman.
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan.
Pupuk kandang mengandung natrium N, fosfor P, dan kalium K sehingga
sesuai untuk dijadikan sebagai media tanam. Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Komposisi kandungan unsur hara
pupuk kandang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai,
perlakuan, serta penyimpanan sebelum diaplikasikan sebagai media tanam. Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah matang.
Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah munculnya bakteri atau fungi yang dapat merusak tanaman.
Sekam padi adalah kulit biji padi Oryza sativa yang sudah digiling. Sekam padi yang biasanya digunakan berupa sekam bakar atau sekam mentah
tidak dibakar. Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur
tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. Sekam bakar juga memiliki kandungan karbon C yang tinggi sehingga membuat
media tanam ini menjadi gembur.
2.4 Mikoriza