39
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan sumber daya agraria, dilaksanakan dalam rangka tercapainya kepastian dan perlindungan hukum. Pengelolaan
sumber daya alam yang terkandung di daratan, laut dan angkasa dilakukan secara optimal, adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan untuk keadilan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Amanat dari ketetapan ini adalah, memerintahkan pembentukan UU untuk mendorong pembaharuan agraria dan
pengelolaan sumber daya alam yang harus dilaksanakan berdasarkan prinsip- prinsip keutuhan NKRI, HAM supremasi hukum, KESRA, demokrasi, kepatuhan
hukum, partisipasi rakyat, keadilan termasuk kesetaraaan gender, pemeliharaan sumber agrariasumber daya alam, memelihara keberlanjutan untuk generasi kini
dan generasi yang akan datang, memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan, keterpaduan dan koordinasi antar sektor dan antar daerah,
menghormati dan melindungi hak masyarakat hukum adat, desentralisasi, keseimbangan hak dan kewajiban negara, pemerintahan, masyarakat dan individu
sesuai dengan arah kebijakan sampai terlaksananya seluruh ketentuan dalam ketetapan ini. Hasil kajian dari ketetapan ini diperlukan untuk mendorong
percepatan pembentukan dan pengharmonisasian berbagai UU, terutama yang berkaitan dengan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam secara
komperhensif. Oleh karena itu ketetapan ini tetap berlaku memiliki daya lakuvalidity dan daya gunaefficacy.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan komponen yang mutlak keberadaannya dalam penulisan. Menurut Soejono Soekanto secara istilah metode berarti jalan
40
ke.
68
Sedangkan menurut Peter R. Senn sebagaimana dikutip oleh Bambang Sunggono, “Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang
memiliki langkah-langkah yang sistematis.
69
Selanjutnya untuk lebih memahami mengenai metode penelitian kita dapat melihat dari peranan metode dalam
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai berikut :
70
Penelitian yang digunakan untuk skripsi ini adalah penelitian yuridis normatif atau dengan istilah lain atau penelitian hukum positif. Menurut Harjono.
penelitian hukum positif memiki makna yang sama dengan kajian hukum doktriner, kajian hukum normatif, kajian hukum murni pure legal
1. Menambah kemampuan para ilmuwan untuk mengadakan atau melaksanakan penelitian secara lebih baik atau lengkap;
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal-hal yang belum diketahui;
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian interdisipliner; dan
4. Memberikan pedoman untuk mengorganisasikan serta mengintegrasikan pengetahuan mengenai masyarakat.
Dalam pembahasan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
71
68
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 2010, hlm. 5.
69
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998, hlm. 46.
70
Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm. 7.
71
Johny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang ,2005, hlm. 48.
, pada penelitian hukum jenis ini, seringkali hukum dikonsepkan sebagai apa yang
tertulis dalam peraturan-perundang undangan law in books atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku
41
manusia yang pantas.
72
Menurut Johny Ibrahim, “Penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan
logika keilmuan hukum dari segi normatifnya.”
73
Sedangkan, ilmu hukum normatif sendiri bertujuan mengubah keadaan atau menawarkan penyelesaian
terhadap masalah kongkret.
74
2. Pendekatan Permasalahan
Dalam pembahasan skripsi ini akan digunakan beberapa pendekatan, dengan pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dari berbagai
aspek mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya,
75
antara lain:
76
72
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 118.
73
Johny Ibrahim, Op. Cit., hlm. 47.
74
Ibid., hlm. 53.
75
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005, hlm. 93.
76
Ibid., hlm. 95.
a. Pendekatan Peraturan Perundang-Undangan Statute Approach Pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua UU dan regulasi
yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang ditangani. Bagi penelitian untuk kegiatan akademis, peneliti perlu mencari ratio logis dan dasar ontologis
lahirnya UU tersebut sehingga peneliti mampu menangkap kandungan filosofi yang terdapat dalam UU itu dan dapat menyimpulkan mengenai ada atau tidaknya
benturan filosofis. Pendekatan ini dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang telah mempunyai kekuatan
tetap. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi atau reasoning yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai kepada
suatu putusan.
42
b. Pendekatan Konseptual Conceptual Approach
Pendekatan ini beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin serta UU dengan isu yang dihadapi.
c. Pendekatan Kasus Case Approach
Pendekatan kasus berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan pendekatan ini peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-
pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan sehingga dapat menjadi sandaran bagi peneliti dalam membangun argumentasi
hukum terhadap isu yang dihadapi. 3.
Sumber Data Penelitian ini menggunakan sumber data dari data sekunder, pada
penelitian hukum normatif, bahan pustaka merupakan data dasar yang dalam ilmu penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Adapun data sekunder memiliki
ciri-ciri umum sebagai berikut:
77
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Data sekunder pada umumnya ada dalam keadaan siap terbuat ready-made;
b. Bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan diisi oleh peneliti-peneliti terdahulu; dan
c. Data sekunder dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
meneliti bahan pustaka atau bahan yang disebut dengan data sekunder. Adapun
77
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hlm. 24.
43
data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini antara lain berasal dari peraturan-perundang-undangan, putusan-putusan pengadilan, dokumen-dokumen
pemerintah lainnya, buku-buku koleksi pribadi maupun dari Perpustakaan, artikel- arikel yang terdapat dalam jurnal, majalah, buletin yang diambil dari media cetak
maupun eletronik. 5.
Analisis Data Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa
dengan menggunakan metode mengumpulkan data dan metode deduksi. Metode mengumpulkan data yaitu usaha koleksi data dalam jumlah besar yang
menyeluruh atas data yang terdiri dari peraturan-peraturan hukum positif yang berlaku di dalam suatu masyarakat, tidak hanya yang berupa perundang-undangan
akan tetapi juga yang berupa keputusan-keputusan lembaga peradilan dalam menyelesaikan perkara in concreto. Metode deduksi dikerjakan untuk
menyimpulkan pengetahuan-pengetahuan kongkret mengenai kaidah yang benar dan tepat untuk diterapkan menyelesaikan suatu permasalahan tertentu.
78
G. Sistematika Penulisan