82
perundang-undangan.
150
C. UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan
Penempatan tersebut tidak lain hanya dimaksudkan untuk mengurutkan tingkatan norma hukum perundang-undangan, dimana norma yang
di bawah tidak boleh bertentangan dengan norma di atasnya sesuai dengan stufentheory yang dikemukakan oleh Hans Kelsen.
Dalam UU ini TAP MPR tidak masuk dalam hirarki peraturan perundang-undangan. Hal ini didasarkan adanya pendapat bahwa berdasakan
perubahan UUD 1945, kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara berubah menjadi lembaga tinggi negara yang kedudukannya sejajar dengan lembaga
negara lainnya. Kewenangan MPR berdasarkan UUD 1945 menetapkan Garis- garis besar dari pada haluan negara. Lahirnya TAP MPR yang bersifat mengatur
ini, tentunya karena adanya kewenangan MPR untuk menetapkan Garis-garis besar dari pada haluan negara, maka ketika kewenangan tersebut dihapukan maka
secara otomatis pula kewenanganya untuk mengeluarkan TAP MPR yang bersifat mengatur turut gugur. Hal ini terlihat dari adanya Aturan Tambahan Pasal 1 UUD
NRI Tahun 1945: “Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2003.”
Dengan adanya ketetapan ini maka MPR melaksanakan rapat untuk melaksanakan peninjauan terhadap TAP MPRS sesuai dengan amanat UUD NRI
150
Riri Nazriyah, Op.Cit., 292.
83
Tahun 1945. Rapat tersebut telah mengahasilkan ketetapan baru yakni TAP MPR No. IMPR2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum TAP
MPRS dari Tahun 1960-2002, atau yang sering disebut sebagai peninjauan sapu jagat, karena MPR melakukan pengujian terhadap semua ketetapan yang pernah
dikeluarkan oleh MPR dari tahun 1960-2002. Dari pertimbangan di atas maka para pembentuk UU No. 10 Tahun 2004 sepakat untuk tidak mamasukkan TAP
MPR ke dalam hirarki peraturan perundang-undangan karena alasan MPR tidak berwenang mengeluarkan Tap yang bersifat mengatur dan telah dilakukan
pengujian terhadap TAP MPRS.
D. UU No. 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-