1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapal pengangkut ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan
atau mengawetkan Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2002 Pasal 1. Kapal
pengangkut ikan hidup merupakan salah satu dari kapal perikanan yang jenis muatan utamanya berupa cairan. Sesuai dengan sifat anomali air, yaitu zat cair
akan selalu mengikuti wadahnya, sehingga titik berat benda akan bergeser. Hal itu dikarenakan muatan cair memiliki permukaan bebas free surface. Menurut
Lewis 1988, free surface adalah permukaan bebas yang biasanya terdapat pada benda berbentuk cair yang menyebabkan benda cair tersebut mudah berubah
bentuk sesuai dengan media yang ditempatinya. Efek free surface sangat berpengaruh pada stabilitas kapal, khususnya kapal
yang bermuatan utama cair. Pergeseran titik berat benda yang berubah-ubah itu menyebabkan kapal yang bermuatan cair kurang stabil dibandingkan kapal yang
bermuatan padat. Pernyataan ini diperkuat dari hasil kajian yang dilakukan oleh Novita 2011 yang menunjukkan bahwa kualitas stabilitas kapal yang bermuatan
cair mengalami penurunan nilai parameter stabilitas jika dibandingkan dengan kapal bermuatan padat. Salah satu nilai parameter yang mudah diamati untuk uji
stabilitas kapal adalah rolling period kapal. Kapal yang memiliki free surface mempunyai nilai rolling period lebih lama dibadingkan kapal yang tidak memiliki
free surface. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Liliana 2012 yang menunjukkan bahwa nilai rolling period model kapal bermuatan padat lebih kecil
daripada nilai rolling period model kapal bermuatan cair. Kondisi ini terjadi karena kapal yang dipengaruhi oleh free surface, pada saat oleng tertahan oleh
efek sloshing dari massa air yang berpindah ke arah kemiringan kapal. Lee et al. 2005 mendefinisikan sloshing sebagai fenomena saat free surface membentur
dinding palka ketika kapal oleng.
Kerugian dari efek free surface ini yang perlu dikurangi untuk meningkatkan stabilitas kapal bermuatan cair. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengkaji cara mengatasi efek free surface. Penelitian tersebut diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Novita et al. 2010. Dalam kajian tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa palka berbentuk kotak memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengurangi efek free surface jika dibandingkan dengan palka
berbentuk silinder. Selain itu, Lee et al. 2005 mengatakan bahwa efek free surface dapat diminimalisir dengan memberi baffle pada tangki. Oleh karena itu,
dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh penyekatan palka bermuatan cair terhadap rolling period model kapal. Penyekatan akan berdampak pada
pengurangan luas free surface pada palka.
1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :