Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Manfaat

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stabilitas

Nomura dan Yamazaki 1977 menjelaskan bahwa stabilitas merupakan kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah miring akibat pengaruh gaya dari dalam maupun dari luar kapal. Selanjutnya, Fyson 1985 mendefinisikan stabilitas sebagai kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula setelah mengalami pergerakan sementara yang disebabkan oleh angin, gelombang, muatan di kapal, dan sebagainya. Stabilitas dipengaruhi oleh letak titik-titik utama dari gaya yang bekerja pada sebuah kapal. Titik-titik tersebut adalah Taylor 1977 : 1 Titik B center of buoyancy merupakan titik khayal yang menjadi pusat seluruh gaya apung yang bekerja ke atas. 2 Titik G center of gravity merupakan titik khayal yang menjadi pusat seluruh gaya berat yang bekerja dengan arah vertikal. 3 Titik M metacenter merupakan titik khayal yang menjadi perpotongan dari garis khayal yang melalui titik B dan G saat kapal mengalami kemiringan akibat pengaruh gaya-gaya pada kapal. Keadaan yang stabil pada suatu kapal dapat dicapai dengan beberapa syarat. Hind 1982 menyebutkan bahwa syarat kondisi keseimbangan dapat dicapai apabila : 1 Titik B sama dengan titik W gaya berat kapal. 2 Titik B dan titik G berada dalam satu garis vertikal. 3 Titik G di bawah titik M. 1 Posisi keseimbangan 2 Keseimbangan stabil 3 Keseimbangan tidak stabil 4 Keseimbangan netral Keterangan : B : titik pusat apung GZ : lengan pengembali G : titik pusat gravitasi K : lunas M : titik metacenter WL : garis air w : gaya yang bekerja Sumber : Derret 1991 Gambar 1 Posisi keseimbangan Muatan dalam kapal terdiri dari dua macam yaitu muatan padat dan muatan cair. Perbedaan jenis muatan ini akan mempengaruhi stabilitas kapal. Muatan cair akan mudah berubah bentuk sedangkan muatan padat akan cenderung tetap. Mudahnya muatan cair untuk berubah bentuk sesuai dengan wadahnya akan mempengaruhi pergerakan kapal. Pergerakan zat cair dalam sebuah tangki yang sebagian penuh dapat mengurangi stabilitas kapal. Hal ini disebabkan karena saat kapal mengalami kemiringan, pusat gravitasi titik G dari zat cair tersebut bergerak menuju sisi yang lebih rendah untuk mengurangi lengan pembalik Lewis 1988.