Penentuan Jari-jari mercu bendung Resume Perhitungan Hidrolik Grafik dan Rumus

RPT0-Pd T-xx-xxxx 69 dari 77 Perhitungan dilakukan dengan cara trial dan error Langkah pertama diasumsikan bila nilai B e = 61,50 m Q d = C.B e .H e 32 3 2 e d e C.B Q H ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ = 3 2 e 61,50 x 2,19 700 H ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ = H e = 3,00 m Langkah kedua diasumsikan nilai B e = 61,28 m Q d = C.B e .H e 32 3 2 e d e C.B Q H ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ = 3 2 e 61,28 x 2,19 700 H ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ = H e = 3,07 m ∼ 3,00 m Nilai H e diambil 3,00 m, sehingga B e dapat dihitung : B e ’ = 62 – 0,24 H e B e = 62 – 0,24 x 3 B e = 61,28 m Tinggi tekanan Desain Head Tinggi tekanan, Ha ditentukan dengan persamaan : H e = H e – v 2 2g v 2 2g = 0 diabaikan H e = 3,00 m Kesimpulan : - Tinggi muka air banjir di hulu bendung = H e = 3,00 m - Elevasi muka air banjir = +86,50 + 3,0 = 89,50 m

3.6 Penentuan Jari-jari mercu bendung

Nilai jari-jari mercu bendung ditentukan berdasarkan grafik hubungan antara tinggi muka air hulu, h a dan besarnya jari-jari r serta debit pengaturan lebar yang diterbitkan oleh DPMA. Dari grafik tersebut, untuk h a = H a = 3,00 m dan q = 11,4 m 3 dtm 3 diperoleh nilai r = 2,3 m. Diambil r = 2,50 m Dengan menggunakan grafik penentuan bahaya kavitasi di hilir mercu bendung yang juga diterbitkan oleh DPMA dapat diketahui bahaya kavitasi di hilir mercu bendung. Untuk nilai H a = 3,00 m, dan r = 2,50 m, tekanan beradad di daerah positif, jadi tidak ada bahaya kavitasi.

3.7 Resume Perhitungan Hidrolik

- Elevasi mercu bendung = +86,50 m - Panjang mercu bendung = 62,0 m - Lebar pembilas 2 x 2,50 m = 5,0 m - Lebar pilar pembilas 2 x 1,50 m = 3,0 m - Panjang bendung total = 70,0 m - Tinggi muka air di hulu bendung = 3,0 m - Elevasi muka air banjir = +89,50 m - Tinggi pembendungan = 3,0 m - Kemiringan tubuh bendung = 1 : 1 RPT0-Pd T-xx-xxxx 70 dari 77 4 Perhitungan Dimensi Peredam Energi 4.1 Pemilihan Tipe Jenis sungai di daerah ini yakni aluvial dengan angkutan sedimen dominan fraksi pasir dan kerikil. Dengan memperhatikan jenis sungai tersebut, maka bangunan peredam energi yang dipilih disini yaitu lantai datar dengan ambang akhir berkotak-kotak atau tipe MDO. Dalam penggunaan tipe ini ditentukan bentuk mercu bulat dengan satu jari-jari pembulatan, bidang miring tubuh bendung bagian hilir permukaannya bentuk miring dengan perbandingan 1 : 1.

4.2 Grafik dan Rumus

Dalam mendesain dimensi peredam energi tipe MDO ini digunakan grafik-grafik yang diterbitkan oleh DPMA. Grafik-grafik tersebut yaitu grafik untuk menentukan dimensi peredam energi tipe MDO yakni seperti berikut : - Grafik untuk penentuan kedalaman lantai peredam energi - Garfik untuk penentuan panjang lantai peredam energi - Parameter energi - Kedalaman lantai peredam energi dihitung dengan rumus : 3 z x g q E = D s = D s D s D 2 ; D s D 2 diperoleh grafik - Panjang lantai peredam energi dihitung dengan rumus : L s = D s L s D 2 ; L s D 2 diperoleh grafik - Tinggi ambang akhir dihitung dengan rumus : a = 0,20 ∼ 0,30D 2 - Lebar ambang akhir dihitung dengan rumus : b = 2 x a keterangan : E = paramter energi q = debit desain persatuan lebar pelimpah bendung m 3 dtm z = perbedaan tinggi muka air hulu dan hilir m g = percepatan gravitasi mdt 2 D s = kedalaman lantai peredam energi m a = tinggi ambang akhir m b = lebar ambang akhir m D 2 = kedalaman air di hilir m

4.3 Desain dimensi peredam energi