RPT0-Pd T-xx-xxxx
8 dari 77
1 Laboratorium Sedimen
Uji laboratorium sedimen diperlukan untuk mengetahui karakteristik sedimen yang terbawa oleh aliran sungai. Uji laboratorium sedimen meliputi :
a Sedimen layang
i. Jika pengambilan contoh benda uji sedimen sesuai dengan SNI 03-3414-1994
, maka
metode pengujian laboratorium sedimen layang digunakan peralatan Piknometer sesuai dengan
SNI 03-4145-1996 dengan tujuan mengetahui kadar
sedimen layang. ii. Jika pengambilan contoh benda uji sedimen layang dalam pengambilannya
dilakukan dengan cara mencelupkan botol pada posisi berada ± 20 cm di bawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran maka
metode pengujiannya dilakukan secara gravimetri dengan pengendapan sesuai SNI 03-3961-1995
dengan tujuan mengetahui kadar sedimen layang .
Sedangkan untuk mengetahui distribusi butiran maka dilakukan uji
gravimetri dengan ayakan sesuai
SNI 03-3962-1995. b Sedimen
dasar Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2 Penyelidikan geoteknik
laboratorium Penyelidikan geoteknik laboratorium diperlukan untuk mengetahui index dan engineering
properties, dalam pelaksanaannya mengacu pada Pd T-xx-200x, Pedoman Penyusunan
Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyeldikan Geoteknik
. Adapun uji tersebut meliputi : a Index properties, mencakup : berat isi, berat jenis, kadar air, gradasi butiran dan
batas-batas atterberg. b Engineering properties, mencakup : direct shear test, unconfined compression test,
tes konsolidasi dan compaction test.
5.6. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan detail desain bendung mengacu pada
KP-02 ,
SK DJ Pengairan No. 185KPTSAA1986 ,
tentang Kriteria Perencaan Bangunan Utama
berupa debit banjir rancangan dengan periode ulang 100 tahun untuk tubuh bendung sedangkan untuk tinggi tanggul penutup banjir serta kontrol keamanan
bangunan utama digunakan debit banjir kala ulang 1000 tahun. Pendekatan metode perhitungan frekwensi debit banjir yang dipengaruhi oleh debit, curah
hujan, luas DAS serta karakteristik penutup lahan sesuai dengan SNI 03-2415-1991
adalah sebagai berikut
: 1 Jika data debit sungai yang tersedia cukup panjang 20 tahun ; maka digunakan
metode analisis probabilitas frekuensi debit banjir, sehingga analisisnya dapat langsung dilakukan dengan Metode Gumbel, Log Pearson atau Log Normal ;
2 Jika data debit sungai yang tersedia 20 tahun dan dari 10 tahun maka digunakan metode analisis regional ;
3 Jika data debit yang tersedia antara 3 – 10 tahun maka digunakan metode puncak banjir di atas ambang ;
4 Jika data yang ada berupa parameter hujan dan karakteristik DAS, maka pendekatan analisisnya menggunakan metode empiris, yang terdiri :
a Metode Rasional, digunakan pada perencanaan sarana drainase dengan daerah tangkapan yang kecil 40 Ha
RPT0-Pd T-xx-xxxx
9 dari 77
b Der Weduwen, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas 100 km
2
c Melchior, digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS dengan luas 100 km
2
d Haspers dan Mononobe digunakan untuk analisis debit banjir dari sebuah DAS tanpa memperhatikan luas DAS
e Metode Hidrograf Satuan
f Metode US
– Soil Conservation Service
5 Jika selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang Model matematik digunakan apabila selang waktu pengamatan data hujan lebih panjang daripada pengamatan data
debit selanjutnya yang selanjutnya digunakan untuk memperpanjang data aliran.
5.7. Analisis Laju Transport Sedimen
Analisis laju transport sedimen baik sedimen dasar bed load maupun sedimen layang suspended load dengan parameter jenis material, diameter butir dan volume atau berat per
satuan waktu, persamaan yang umum digunakan untuk analisa adalah Meyer-Peter dan Muller, Engelund-Hansen, Einstein dan Einstein-Brown sesuai dengan
SNI 03-1724-1989.
5.8. Perencanaan Bendung