Karakteristik Pemotong Ayam Tempat Pemotongan Ayam

Pengetahuan, dan untuk mempromosikan dan mengimplementasikan system penghargaan berbasis kinerja Teng dan Hawamdeh 2002.

2.3 Karakteristik Pemotong Ayam

Karakter seorang individu terbentuk sejak dia kecil karena pengaruh genetic dan lingkungan sekitar. Proses pembentukan karakter, baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara inividu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari. Hill 2002 mengatakan bahwa karakter menentukan pemikiran pribadi seseorang dan tindakan yang dilakukannya. Karakter yang baik merupakan motivasi dari dalam untuk bertindak benar, menurut standar perilaku tertinggi dalam setiap situasi. Karakteristik pemotongpenanggung jawab merupakan cirri-ciri individu pemotongpenanggung jawab yang relative tidak berubah dalam waktu singkat. Data karakteristik pemoongpenanggung jawab yang dimaksudkan disini meliputi umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengalaman berusaha, tingkat pendapatan, dan skala usaha.

2.4 Tempat Pemotongan Ayam

Menurut Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 1992 tentang Penampungan dan Pemotongan Unggas serta Peredaran Daging Unggas di Wilayah DKI Jakarta, tempat pemotongan unggas adalah bangunan atau kompleks dengan disain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat pemotongan unggas bagi konsumsi masyarakat. Kebersihan ruangan pemotongan, peralatan, dan tenaga kerja sangat penting karena akan sangat mempengaruhi kualitas karkas dan sampingan yang dihasilkan. Ruangan pemotongan, peralatan, dan karyawan yang kurang terjaga kebersihannya akan menyebabkan pencemaran silang cross contamination dengan karkas dan sampingan yang dihasilkan Martono 2003. Untuk memberikan jaminan ketersediaan karkas ayam yang sangat sehat di DKI Jakarta, Gubernur Kepala Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 459 Tahun 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penampungan dan Pemotongan Unggas Serta Peredaran Daging Unggas di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dalam keputusan tersebut diatur ketentuan mengenai syarat teknis lokasi tempat pemotongan unggas dan bangunan, yaitu: 1 Tempat pemotongan unggas tipe A harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berlokasi sesuai dengan perencanaan kata; b. Komplek tempat pemotongan unggas harus diberi pagar tertutup setinggi 2 dua meter; c. Komplek tempat pemotongan unggas terdiri dari: 1. Bangunan utama tempat pemotongan unggas; 2. Kandang penampungan unggas yang berfungsi pula untuk pemeriksaan antemortem; 3. Ruang administrasi, tempat penyimpanan alat, kamar mandi dan wc; 4. Tempat pembuangan kotoran yang khusus dan tertutup septic tank dan tempat pembuangan sementara buangan padat sebelum diangkut. d. Bangunan utama tempat pemotongan unggas harus: 1. Memilki tempat penyembelihan, tempat pencelupan dan pembuluan, tempat pengeluaran dan penanganan jeroan, tempat penanganan karkas, tempat pengemasan dan tempat pencucian peralatan; 2. Dilengkapi dengan alat penggantung atau corong untuk pemotongan, alat pencelupan, jeroan, rak-rak karkas, timbangan, tempat jeroan, tempat karkas dan giblet; 3. Berdinding tembok dengan dinding bagian dalam yang licin dan kedap air, terbuat dari semen berlapis porselin atau bahan sejenis, berwarna terang sudut pertemuan antara dinding dengan dinding dan antara dinding dengan lantai berbentuk lengkung; 4. Berlantai kedap air, landai ke arah saluran pembuangan, agar air mudah mengalir, tidak licin dan sedikit kasar; 5. Dipasang kawat kasa antara dinding dan atap untuk mencegah hewan masuk kucing dan tikus; 6. Mempunyai pintu dan ventilasi yang diatur untuk menjamin pertukaran udara dan mencegah kemungkinan pencemaran dari luar; 7. Ruang pemotongan dan ruang pengemasan harus terpisah; 8. Memiliki tempat pemeriksaan kesehatan daging unggas; 9. Mempunyai persedian air bersih dan pcnerangan yang cukup; 10. Mempunyai persedian air panas yang cukup; 11. Mempunyai ruang atau pendingin untuk menyimpan karkas dan giblet; 12. Tersedia sarana peralatan pemotongan unggas yang terbuat dari bahan tidak berkarat minimal terdiri atas: pisau tajam, bak penirisan karkas, bak pendingin karkas, bak pendingin giblet, dan kristalalat untuk mengasah pisau. 2 Tempat pemotongan unggas tipe B harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berlokasi sesuai dengan perencanaan kota; b. Tempat pemotongan unggas dapat berupa bangunan tersendiri atau bagian dari bangunan; c. Bangunan tempat pemotongan unggas meliputi: 1. Kandangkeranjang penampungan unggas; 2. Tempat pemotongan unggas; 3. Tempat pembuangan kotoran yang khusus clan tertutup septic tank dan tempat pembuangan sementara buangan padat sebelum diangkut. d. Bangunan utama tempat pemotongan unggas harus: 1. Memilki tempat penyembelihan, tempat pencelupan dan pembuluan, tempat pengeluaran dan penanganan jeroan, tempat penanganan karkas, tempat pengemasan dan tempat pencucian peralatan; 2. Dilengkapi dengan alat penggantung atau corong untuk pemotongan, alat pencelupan, jeroan, rak-rak karkas, timbangan, tempat jeroan, tempat karkas dan giblet; 3. Berdinding tembok setinggi 2 dua meter dengan dinding bagian dalam yang licin dan kedap air, terbuat dari semen berlapis porselin atau bahan sejenis, berwarna terang sudut pertemuan antara dinding dengan dinding dan antara dinding dengan lantai berbentuk lengkung; 4. Berlantai kedap air, landai kearah saluran pembuangan, agar air mudah mengalir, tidak licin dan sedikit kasar; 5. Mempunyai pintu dan ventilasi yang diatur untuk menjamin pertukaran udara dan mencegah kemungkinan pencemaran dari luar; 6. Mempunyai persedian air bersih dan penerangan yang cukup; 7. Tersedia pisau yang tajam dan alat-alat pengasah pisau kristal. 3 Tempat pemotongan unggas tipe C harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Berlokasi sesuai dengan perencanaan kota; b. Tempat pemotongan unggas dapat berupa bangunan tersendiri atau bagian dari bangunan; c. Bangunan tempat pemotongan unggas meliputi: 1. Kandangkeranjang penampungan unggas; 2. Tempat pemotongan unggas; 3. Tempat pembuangan kotoran yang khusus dan tertutup septic tank dan tempat pembuangan sementara buangan padat sebelum diangkut. d. Bangunan utama tempat pemotongan unggas harus: 1 . Memilki tempat penyembelihan, tempat pence lupanperebusan dan alat pencabut bulu, tempat pengeluaran dan pembersihanpencucian jeroan, tempatmeja penanganan karkas; 2. Berdinding tembok setinggi 2 dua meter dengan dinding bagian dalam yang licin dan kedap air, terbuat dari semen berlapis porselinkeramik atau bahan sejenis, berwarna terang; 3. Berlantai kedap air, landai kearah saluran pembuangan, agar air mudah mengalir, tidak licin dan sedikit kasar; 4. Mempunyai persedian air bersih dan penerangan yang cukup; 5. Tersedia pisau yang tajam dan alat-alat pengasah pisau kristal. BAHAN DAN METODE 3.1 Tcmpat dan Waktu Pcnctitian Penelitian ini dilaksanakan pada tempat pemotongan ayam yang masing-- masing berlokasi di Kecamatan Mataraman, Kecamatan Pulogadung, Kecamatan Duren Sawit, Kecamatan Cakung, Kecamatan Pasar Rebo. Kecamatan Makassar, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Ciracas. Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peta lokasi Kecamatan penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Rentang waktu penelitian berlangsung selama tiga bulan mulai bulan Agustus hingga Oktober 2005.

3.2 Bahan dan Alat