Hipotesis Pengetahuan Individu Hubungan Profil Pemotong Ayam dengan Karakteristik Tempat Pemotongan Ayam di Kota Administrasi Jakarta Timur

1.5 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi antara karakteristik pemotong ayam dan profil tempat pemotongan ayam di Kota Administrasi Jakarta Timur. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Individu Karakteristik individu dapat diklasifikasikan ke dalam karakteristik demografi dan karakteristik psikografi. Karakteristik demografi mencakup umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daur kehidupan keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan, dan tingkat sosial. Sedangkan karakteristik psikografik meliputi gaya hidup dan kepribadian Kotler 1980. Berkaitan dengan karakteristik individu, bahwa individu membawa ke dalam tatanan organisasi, kemampuan, kepercayaan, pribadi dan penghargaan kebutuhan dan pengalaman masa lainnya. Ini semua adalah karakteristik yang dimiliki individu dan karakteristik ini akan memasuki suatu lingkungan baru Thoha 1983. Sementara itu Setiono 2001 mengemukakan beberapa ciri-ciri pribadi meliputi: jenis kelamin, status perkawinan, usia, pendidikan, pendapatan keluarga, dan masa jabatan. Sejalan dengan hal di atas, Robbins 1996 mengungkapkan beberapa karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggung jawab dan status masa kerja. Menurut Mathis et al. 2002 ada empat karakteristik individu yang mempengaruhi bagaimana orang-orang membuat pilihan karir: 1 Minat, orang cenderung mengejar karir yang mereka yakini cocok dengan minat mereka; 2 Jati diri, karir merupakan perpanjangan jati diri seseorang juga hal yang membentuk jati diri; 3 Kepribadian, faktor ini mencakup orientasi pribadi karyawan dan kebutuhan individual, latihan, kekuasan dan kebutuhan prestis; 4 Latar belakang sosial, status sosial ekonomi dan tujuan pendidikan, pekerjaan orang tua karyawan merupakan faktor yang berfungsi dalam katagori. Dari beberapa pendapat diatas, karakteristik individu dalam penelitian ini dilihat dari keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja.

2.2 Pengetahuan Individu

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai ingatan mengenai sesuatu yang bersifat spesifik atau umum, ingatan mengenai metode atau proses, ingatan mengenai pola, susunan atau keadaan Kibler et al. 1981. Dalam merinci pendapat yang dikemukakannya tersebut, Kibler et al. 1981 selanjutnya mengelompokkan jenis pengetahuan secara hirarkis ke dalam: 1 pengetahuan yang bersifat spesifik, 2 pengetahuan mengenai terminologi, 3 pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu, 4 pengetahuan mengenai cara-cara tertentu, 5 pengetahuan mengenai kaidah, 6 pengetahuan mengenai arah dan urutan, 7 pengetahuan mengenai klasifikasi dan kategori, 8 pengetahuan mengenai kriteria, 9 pengetahuan mengenai pola, 11 pengetahuan mengenai prinsip dan generalisasi, serta 12 pengetahuan mengenai teori dan struktur. Winkel 1987 yang diacu dalam Ilyas 1997, mendefinisikan pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajar fakta, kaidah, prinsip atau metode dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan ini digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat recall atau mengenal kembali recognition. Sedangkan Griffith et al. 2003 menyatakan ada tiga jenis pengetahuan individu 1 mengenai pengetahuan eksplisit berbentuk deklaratif, sehingga perpindahan pengetahuan sangat mudah, 2 mengenai pengetahuan tacit pengetahuan yang didapatkan dengan pengalaman, tidak dalam bentuk deklaratif, dan tidak dapat diubah menjadi bentuk deklaratif, sehingga perpindahan pengetahuan ini sangat susah, 3 mengenai pengetahuan implisit pengetahuan yang saat ini belum berada dalam bentuk deklaratif; namLm dapat diubah menjadi bentuk deklaratif. Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang berada dalam pikiran manusia, yang biasa diserap orang lain melalui kolaborasi dan sharing Nasseri 1996. Oleh karena itu, pengetahuan individu dapat memacu individu menjadi agen perubahan bagi diri sendiri bahkan untuk orang lain. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen pengetahuan menjadi suatu isu hangat bagi para profesional informasi. Manajemen pengetahuan diterapkan untuk meningkatkan dan memperbaiki komunikasi antara manajemen puncak dan para pekerja untuk memperbaiki proses kerja, menanarnkan budaya berbagi Pengetahuan, dan untuk mempromosikan dan mengimplementasikan system penghargaan berbasis kinerja Teng dan Hawamdeh 2002.

2.3 Karakteristik Pemotong Ayam