Pemetaan Kerentanan Masyarakat Pemetaan Kerentanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim dan Adaptasi Berbasis Ekosistem Hutan (Studi Kasus : DAS Ciliwung)

Pada Gambar 9 di atas terlihat bahwa total nilai bobot adalah 100 atau 1. Pada tingkat prinsip atau level 1, terlihat bahwa bobot nilai untuk kepekaan paling tinggi, sebesar 41.1. Berikutnya adalah kemampuan adaptasi sebesar 37.1, dan singkapan sebesar 21.8. Pada level 2, pada unsur kepekaan, indikator kepadatan penduduk kriteria permintaan air semakin tinggiaspek SDM mempunyai bobot nilai yang lebih tinggi sebesar 20.9, diikuti aspek ekonomi kriteria ketergantungan pada lahan tinggi sebesar 12.8 dan aspek fisik kriteria infrastruktursarana penyediaan air yang belum memadai sebesar 7.4. Pada unsur kemampuan adaptasi terlihat bahwa aspek sosial kriteria hubungan yang harmonis diantara masyarakat mempunyai nilai bobot paling tinggi, sebesar 12.5. Diikuti oleh aspek alam kriteria tersedianya lahan resapan yang cukup sebesar 11.9, SDM kriteria kualitas masyarakat yang tinggi sebesar 6.9, dan ekonomi terjaminnya pendapatan daerah perkapita sebesar 5.8. Pada aspek SDM kriteria kualitas masyarakat yang tinggi, indikator perilaku konservasi PK mempunyai bobot nilai yang lebih tinggi sebesar 2.2, diikuti tingkat kesejahteraan TK sebesar 1.8, melek huruf MH sebesar 1.6 dan tingkat pendidikan TP sebesar 1.4. Sedangkan pada kriteria harmonisnya hubungan antara masyarakat aspek sosial, dukungan pemerintah DP mempunyai nilai bobot lebih tinggi sebesar 7.7 dan konflik KO sebesar 4.8.

5.3 Pemetaan Kerentanan Masyarakat

5.3.1 Pemetaan Singkapan

Hasil pemetaan singkapan perubahan iklim terlihat pada Gambar 10 dan 11. Pada Gambar 10 terlihat bahwa indeks singkapan sebelum adanya perubahan iklim sebesar 0.44 dan dimasukkan dalam kategori agak rendah. Sedangkan pada Gambar 11 terlihat bahwa indeks singkapan setelah perubahan iklim sebesar 0.65 dan dimasukkan dalam kategori sedang. Perubahan nilai indeks singkapan sebelum dan sesudah singkapan menunjukkan bahwa DAS Ciliwung peka terhadap perubahan iklim dan memicu degradasi DAS Ciliwung semakin tinggi. Gambar 10 Peta singkapan sebelum terjadi perubahan iklim Gambar 11 Peta singkapan setelah terjadi perubahan iklim

5.3.2 Pemetaan Kepekaan Masyarakat

Hasil pemetaan kepekaan masyarakat ditunjukkan dalam Gambar 12. Pada Gambar 12 terlihat bahwa kepekaan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS Ciliwung berbeda secara spasial. DAS Ciliwung Hilir mempunyai indeks kepekaan masyarakat sebesar 1.25 ketegori kelas sedang. DAS Ciliwung Hulu dan Tengah dikategorikan dalam kelas agak rendah dengan indeks kepekaan masing-masing sebesar 0.83 dan 0.63. Gambar 12 Peta kepekaan masyarakat di DAS Ciliwung

5.3.3 Pemetaan Kemampuan Adaptasi

Hasil pemetaan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS Ciliwung tersaji Pada Gambar 13. Pada Gambar 13 terlihat bahwa kemampuan adaptasi terhadap perubahan iklim berbeda secara spasial. DAS Ciliwung Hulu mempunyai indeks kemampuan adaptasi sebesar 1.32 kelas agak tinggi. DAS Ciliwung Tengah dan Hilir dalam kategori sedang dengan indeks kemampuan adaptasi masing-masing sebesar 1.17 dan 0.96. Gambar 13 Peta kemampuan adaptasi masyarakat di DAS Ciliwung

5.3.4 Pemetaan Kerentanan

Hasil pemetaan kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim tersaji pada Gambar 14. Pada Gambar 14 terlihat bahwa tingkat kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS Ciliwung berbeda secara spasial. Tingkat kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS Ciliwung Hilir tergolong dalam kelas sedang dengan indeks kerentanan sebesar 0.94. Tingkat kerentanan masyarakat terhadap perubahan iklim di DAS Ciliwung Hulu dan Tengah termasuk kategori kelas agak rendah dengan indeks kerentanan masing- masing sebesar 0.16 dan 0.11 Gambar 14 Peta kerentanan masyarakat di DAS Ciliwung Secara detail, indeks tiap elemen kerentanan pada tiap tipologi DAS terlihat pada Gambar 15. Sedangkan proses untuk memperoleh nilai indeks dapat dilihat pada Lampiran 13. Gambar 15 Grafik indeks kerentanan Dari Gambar 15 di atas, terlihat indeks singkapan di seluruh DAS Ciliwung adalah sama sebesar 0.65. Indeks kepekaan paling tinggi di DAS Ciliwung Hilir sebesar 1.25, diikuti DAS Ciliwung Hulu dan Tengah sebesar 0.83 dan 0.63. Indek kemampuan adaptasi yang paling tinggi di DAS Ciliwung Hulu sebesar 1.32, selanjutnya adalah DAS Ciliwung Tengah dan Hilir sebesar 1.17 dan 0.96. Sedangkan indeks kerentanan yang paling tinggi di DAS Ciliwung Hilir sebesar 0.94, diikuti DAS Ciliwung Hulu dan Tengah sebesar 0.16 dan 0.11. Pada Gambar 12 juga menunjukkan hubungan antar elemen kerentanan. Kepekaan mempunyai hubungan yang sejajar dengan kerentanan, sebaliknya kemampuan adaptasi mempunyai hubungan terbalik dengan kerentanan. Disimpulkan bahwa tingkat kerentanan merupakan hubungan positif dari kepekaan masyarakat dan hubungan negatif dari kemampuan adaptasi masyarakat. 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Hilir Tengah Hulu Ni lai Indek s Tipologi DAS Grafik Indeks Singkapan Kepekaan Kemampuan Adaptasi Kerentanan 6 PEMBAHASAN

6.1 Analisis Kriteria dan Indikator Kerentanan Masyarakat