lxxv
11
r = indeks reliabilitas instrumen n = cacah butir instrumen
2 i
s = variansi skor butir ke-i, i = 1, 2, ..., n
2 t
s = variansi total Instrumen dikatakan reliabel jika r
11
0,7. Budiyono, 2004:70
Dalam penelitian ini instrumen angket dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria r
11
0,7.
E. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Ada 3 syarat sebelum melakukan analisis
variansi dua jalan yaitu ; a sampel dipilih secara acak, b variabel terikat berskala interval, c variabel bebas berskala nominal. Kemudian dilakukan uji persyaratan
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk lebih jelasnya, dalam uraian berikut akan ditampilkan beberapa uji statistik yang relevan dengan penelitian.
1. Uji Keseimbangan
Untuk mengetahui apakah kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum pemberian perlakuan pada
kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan dengan menggunakan data yang diperoleh dari metode dokumentasi sebelumnya. Statistik
uji yang digunakan adalah uji-t sebagai berikut: a.
Hipotesis
lxxvi H
: µ
1
= µ
2
kedua kelompok berasal dari dua populasi yang berkemampuan sama
H
1
: µ
1
¹ µ
2
kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang berkemampuan sama
b. Taraf signifikan a =0,05
c. Statistik uji:
2 1
p 2
1
n 1
n 1
s X
X t
+ -
=
~ tn
1
+n
2
-2
Keterangan : X
1
= mean dari sampel kelompok eksperimen
X
2
= mean dari sampel kelompok kontrol
n
1
= ukuran sampel kelompok eksperimen n
2
= ukuran sampel kelompok kontrol s
p 2
= variansi : 2
1 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
- +
- +
- =
n n
s n
s n
s
p
d. Daerah Kritik
DK = { t|t -t
α2,v
atau t t
α2,v
} e.
Keputusan uji : H ditolak jika nilai statistik uji jatuh pada daerah kritik.
Budiyono, 2004 : 151 Untuk melakukan uji keseimbangan diperlukan uji Prasyarat uji-t yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas.
lxxvii
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari populasi distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini
digunakan metode Lilliefors dengan prosedur : 1.
Hipotesis H
: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: sampel tidak berasal dari populasi yang berditribusi normal 2.
Statistik Uji L = Maks |Fz
i
– Sz
i
| dengan :
L : Koefisien Lilliefors dari pengamatan
z
i
: Skor standar,
s X
X z
i i
- =
, s = standar deviasi Fz
i
= PZ ≤z
i
, Z ~ N 0,1 szi = proporsi cacah z
≤ z
i
terhadap seluruh z
i
X
i
= skor item 3.
Taraf Signifikansi 05
, =
a 4.
Daerah Kritik DK DK = { L| L
L
α ; n
}
lxxviii 5.
Keputusan Uji H
ditolak jika L terletak di daerah kritik
6. Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H diterima
Budiyono, 2004:171
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini
digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur sebagai berikut :
1 Hipotesis
H :
2 2
2 2
1
...
k
s s
s
= =
=
variansi populasi homogen H
1
: tidak semua variansi sama variansi populasi tidak homogen 2
Statistik Uji yang digunakan :
c 203
, 2
2
= c
f logRKG -
å
= k
j 1
f
j
log s
j 2
dengan : 1
~
2 2
- k
c c
ú ú
û ù
ê ê
ë é
- -
+ =
å
f 1
f 1
1 k
3 1
1 c
j
;
å å
=
j j
f SS
RKG ;
j 2
j 2
j j
n X
X SS
å å
- =
k = banyaknya populasi
f = derajad kebebasan RKG = N – k
N = cacah semua pengukuran
f
j
= derajad kebebasan untuk s
j
= n
j
– 1
lxxix j
= 1, 2, …, k n
j
= cacah pengukuran pada sampel ke-j 3
Taraf signifikansi 05
, =
a 4
Daerah Kritik DK DK=
{ }
1 :
2 2
2
|
- k
a
c c
c 5
Keputusan uji H
ditolak jika
χ
2
terletak di daerah kritik 6
Kesimpulan Populasi-populasi homogen jika H
diterima Budiyono, 2004: 176-177
3. Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini diuji dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Model untuk data pada populasi ini adalah:
ijk ij
j i
ijk
e ab
b a
m
+ +
+ +
= X
dengan :
ijk
X
= data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j
µ
= rerata dari seluruh data rerata besar, grand mean
i
a = efek baris ke-i pada variabel terikat
j
b = efek kolom ke-j pada variabel terikat
ij
ab = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat
lxxx
ijk
e = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya
ij
µ
yang berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi
2
s i
= 1, 2 ; 1 = model pembelajaran kooperatif tipe STAD 2 = model pembelajaran konvensional
j = 1, 2, 3 ; 1 = motivasi tinggi
2 = motivasi sedang 3 = motivasi rendah
k = 1, 2, ...., n
ij
; n
ij
= cacah data amatan pada setiap sel ij Budiyono, 2004:228
1. Hipotesis
H
0A
: α
i
= 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat
H
1A
: paling sedikit ada satu α
i
yang tidak nol ada perbedaan efek antara baris terhadap variabel terikat
H
0B
: β
j
= 0 untuk setiap j= 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H
1B
: paling sedikit ada satu β
j
yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat
H
0AB
:
ij
ab = 0 untuk setiap i =1, 2 dan j = 1, 2, 3 tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
H
1AB
: paling sedikit ada satu
ij
ab yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat
lxxxi Budiyono, 2004:211
Komputasi
a. Notasi dan tata letak data Tabel 2
Tabel Data Amatan, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi Motivasi belajar peserta didik
b
1
b
2
b
3
Metode Pembelajaran
a
1
n
11
åX
11
11
X
å
2 11
X C
11
SS
11
n
12
åX
12
12
X
å
2 12
X C
12
SS
12
n
13
åX
13
13
X
å
2 13
X C
13
SS
13
Metode Pembelajaran
a
2
N
21
åX
21
21
X
å
2 21
X C
21
SS
21
N
22
åX
22
22
X
å
2 22
X C
22
SS
22
N
23
åX
23
23
X
å
2 23
X C
23
SS
23
Dengan C
ij
=
å å
- =
ij ij
ij j
ij
C X
SS ni
X
2 2
;
Tabel 3
lxxxii Tabel Rataan dan Jumlah Rataan
Faktor b Faktor a
b
1
b
2
b
3
Total
a
1
11
X
12
X
13
X A
1
a
2
21
X
22
X
23
X A
2
Total B
1
B
2
B
3
G Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dideflnisikan notasi-
notasi sebagai berikut: n
ij
= banyaknya data amatan pada sel ij
h
n = rataan harmonik frekuensi selunih sel
å
=
ij ij
n pq
1
N =
å
ij ij
n = banyaknya seluruh data amatan.
å å
÷ ø
ö ç
è æ
- =
ij jk
k ijk
ijk ij
n X
X SS
2 2
= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ij
AB
= rataan pada sel ij A
1
=
å
j ij
AB
= jumlah rataan pada bans ke-i
B
1
=
å
i ij
AB = jumlah rataan pada kolom ke-j
G =
å
j i
ij
AB
.
= jumlah rataan semua sel b.Komponen jumlah kuadrat
lxxxiii Didefinisikan: 1 =
pq G
2
2 =
å
j i
ij
SS
,
3
å
i
q A
2 1
4 =
å
j
p B
2 1
5 =
å
j i
ij
AB
. 2
c.Jumlah Kuadrat JK JKA =
{ }
; 1
3 -
h
n JKB =
h
n {4 – 1} JKAB =
h
n {1 + 5 - 3 - 4}; JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKT + JKG
d. Derajat kebebasan dk dkA = p-1; dkB = q-1; dkAB = p-1q-1; dkG = N-pq; dkT= N-1
e. Rataan Kuadrat RKA =
dkB JKB
RKB dkA
JKA =
;
RAKB = dkG
JKG RKG
dkAB JKAB
= ;
2. Statistik Uji.
Statistik uji analisis variansi duajalan dengan sel tak sama ini adalah: a.
Untuk H
0A
adalah Fa = RKG
RKA yang merupakan nilai dari variabel random
yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N-pq. b.
Untuk H
0B
adalah Fb = RKG
RKB yang merupakan nilai dari variabel random
yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q-l dan N-pq
lxxxiv c.
Untuk H
0AB
adalah Fab = RKG
RKAB yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p-1q-1 dan N- pq;
Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritiknya adalah sebagai berikut:
a. Daerah kritik untuk Fa adalah
DK = {F
a
|F
a
F
a,p-1; N-pq
} b.
Daerah kritik untuk Fb adalah DK={F
b
|F
b
F
a,q-1; N-pq
} c.
Daerah kritik untuk Fab adalah DK = { F
ab
|F
ab
F
a; p-1q-1; N-pq
} d. Keputusan uji: H
ditolak jika F
obs
Î DK e. Rangkuman Analisis Variansi.
Rangkuman analisis variansi pada uji hipotesis ini disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4 Tabel Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Sumber JK
dk RK
Fobs Fa
Baris A Kolom B
Interaksi AB Galat G
JKA JKB
JKAB JKG
p-1 q-1
p-1 q-1 N-pq
RKA RKB
RKAB RKG
F
a
F
b
F
ab
- F
F F
- Total
JKT N-1
- -
-
lxxxv
4. Uji Komparasi Ganda