Fungsi Tanah Definisi C-Organik Karakter C-Organik

energi dan dapat terlibat secara bekerja sama dengan subsistem lahan lain yang berasosiasi dengan tanah, terutama biosfer. Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung di muka daratan bumi di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu sangat panjang, dan berwujud sebagai suatu tubuh dengan organisasi dan morfologi tertakrifkan disadur dari Schroeder,1984. Pada dasarnya tanah merupakan tubuh alam. Namun demikian banyak tanah yang memperlihatkan tanda-tanda pengaruh antropogen. Notohadiprawiro,1999 Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur hara oleh tanaman mestinya dapat segera diperbaharui sehingga kandungan unsur hara di dalam tanah tetap seimbang. Pengambilan unsur hara oleh ribuan jenis tumbuhan diimbangi dengan pelapukan bahan organik yang menyuplai hara bagi tanah. Novizan,200 Tanah yang dikehandaki tanaman adalah yang berstruktur gembur, di dalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara. Air tanah dan udara sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman. Struktur tanah memang ada bermacam-macam. Akan tetapi, yang kita kehendaki ialah struktur tanah yang remah. Keuntungan struktur tanah demikian ialah udara dan air tanah berjalan lancar, temperaturnya stabil. Keadaan tersebut sangat memacu pertumbuhan jasad renik tanah yang memegang peranan penting dalam proses pelapukan bahan organik di dalam tanah. Oleh Karena itu, untuk memperbaiki struktur tanah ini dianjurkan untuk diberi pupuk organik pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau. Lingga P. dan Marsono, 2005 Guna tekstur tanah secara fisik berperan pada struktur, aerasi dan suhu tanah, dan secara kimia berperan dalam pertukaran ion-ion, sifat penyangga kejenuhan basa dan sebagainya. Fraksi liat tergolong bagian tnah yang aktif, sedangkan fraksi pasir dandebu non aktif. Penetapan di lapangan dengan cara perasa. Ambil contoh tanah dan basahi dengan air sedikit demi sedikit sambil dirasakan. Kuswandi,1993.

2.2 Fungsi Tanah

a. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran b. Penyedia kebutuhan primer tanaman air, udara, dan unsur-unsur hara c. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara 4 d. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama penyakit tanaman.

2.2 Definisi C-Organik

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, di rombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air Anonim, 2010. Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan berada didalamnya Nabilussalam, 2010.

2.3 Karakter C-Organik

Tanah Titik I memiliki kandungan bahan organik yang lebih tinggi dibandingkan dengan Titik II. Hal ini terjadi karena Titik I merupakan Titik permukaan, dimana pada Titik ini tidak terjadi proses pencucian yang dapat menyebabkan tingginya bahan organik yang dikandungnya dan selain itu proses humufikasi berlangsung pada Titik ini. Kandungan bahan organik tertinggi adalah tanah berada pada Titik I, karena adanya proses pelapukan sisa-sisa mikroorganisme yang mati dan berakumulasi diTitik ini. Tanah Titik II, memiliki kandungan bahan organik yaitu 0,0879 ,ini menunjukkan kandungan bahan organiknya lebih rendah daripada Titik I. Hal ini terjadi karena pada Titik II tidak terdapat humus, dimana humus ini merupakan polimer dari bahan organik. Lagipula Titik II bukan merupakan Titik permukaan. Tanah yang mengandung bahan organik adalah tanah Titik atas atau top soil, karena semakin ke bawah suatu Titik tanah maka kandungan bahan organiknya semakin berkurang sehingga tanah menjadi keras. Titik III memiliki kandungan bahan organik lebih rendah dibandingkan Titik I, II. Hal ini terjadi karena Titik III merupakan Titik paling dalam dimana semakin dalam tanah semakin kurang kandungan bahan organiknya. Hal ini juga disebabkan karena tingginya kandungan liat tanah Titik terdalam. Karena terjadi pencucian dan akibatnya bahan organiknya kurang tersedia. Jumlah kandungan bahan organik sangat ditentukan oleh faktor kedalaman tanah dan tekstur tanah itu, dan semakin tinggi kandungan liat suatu Titik tanah 5 maka semakin rendah kandungan bahan organiknya. Semakin dalam suatu Titik tanah dan semakin tinggi kandungan liatnya maka kandungan bahan organiknya semakin rendah pula. Kandungan c-organik pada setiap tanah bervariasi, mulai dari kurang dari 1 pada tanah berpasir, sampai lebih dari 20 pada tanah yang berlumpur. Warna tanah menunjukkan kandungan c-organik tanah tersebut. Tanah yang berwarna hitam kelam mengandung C- organik lebih tinggi. Makin cerah warna tanah kandungan C-organik makin rendah Darliana, 2011

2.4 Fungsi C-Organik