pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah dan pengelolaan keuangan BLUD.
b. Pengerian dan Unsur-unsur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam
masa satu tahun anggaran terhitung 1 januari sampai 31 Desember, sedangkan menurut Mardiasmo 2002,62
anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan
pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana anggaran publik merupakan
suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai
pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di
masa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam
beberapa periode yang akan datang. Secara sngkat dapat dinyatakan bahwa anggaran
publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan:
1. Beberapa biaya atas rencanarencana yang dibuat pengeluaranbelanja;dan
2. Beberapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana
tersebut prndapatan. APBD berdarkan pasal 64 ayat 2 Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1974 dapat diartikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana disatu
pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi- tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-
proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan dan
sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud.
Berdasarkan definisi diatas maka unsur-unsur yang terdapat dalam APBD adalah:
1. Rencana kegiatan suatu daerah 2. Adanya sumber penerimaan untuk menutupi
pengeluaran pemerintah daerah 3. Jenis kegiatan dan proyek dalam bentuk angka
4. Adanya periode anggaran biasanya 1 tahun.
c. Pengukuran Kinerja Keuangan Daerah