TINJAUAN PUSTAKA .1 Keuangan Daeran dan Anggaran Pendapatan dan Belanja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PIKIR 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Keuangan Daeran dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah a. Pengertian danRuang Lingkup Keuangan Daerah Sejak masa reformasi masalah keuangan daerah merupakan masalah yang banyak di bicarakan dalam konteks sektor publik. Yusran 2015,… mengatakan beberapa regulasi, yang di kutip dari pasal 1 angka 5 PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan pasal 1 angka 6 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana di ubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, telah memberi batasan atas pengertian tentang deuangan daerah dengan frasa yang sama, “Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat di nilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut”. Dari pengertian keuangan daerah, maka dapat di jabarkan kedalam ruang lingkup keuangan daerah. Menurut Yusran 2015,…. yang di kutip dari peraturan pemerintah yang di atur dalam pasal 2 PP Nomor 58 Tahun 2005, dan pasal 2 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana di ubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, Ruang lingkup keuangan daerah meliputi: a. Hak daerah untuk memunggut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan peminjaman. b. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga. c. Penerimaan daerah. d. Pengeluaran daerah e. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah danatau kepentingan umum. Bandingkan dengan ruang lingkup keuangan Negara sebagaimana yang diatur didalam pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2003, yang meliputi : a. Hak Negara untuk memunggut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman b. Kewajiban Negara untuk menyelengarakan tugas layanan umum pemerintahan Negara dan membayar tagihan pihak ketiga c. Penerimaan Negara d. Pengeluaran Negara e. Penerimaan daerah f. Pengeluaran daerah g. Kekayaan Negarakekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negaraperusahaan daerah h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan danatau kepentingan umum. Menurut Yusran 2015,…. pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penataushaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Frasa pengertian keuangan daerah didalam PP Nomor 58 Tahun 2005, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah dengan permendagri Nomor 21 Tahun 2011 adalah sama, namun ruang lingkupnya berbeda. Ruang lingkup pengelolaan keuangan daerah menurut PP Nomor 58 Tahun 2005, meliputi: asas umum pengelolaan keuangan daerah; pejabat-pejabat yang mengelola keuangan daerah; struktur APBD; penyusunan RKPD, KUA, PPAS, dan RKA-SKPD; penyusunan dan penetapan APBD; pelaksanaan dan perubahan APBD; penatausahaan keuangan daerah; pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; pengendalian defisit dan penggunaan surplus APBD; pengelolaan kas umum daerah; pengelolaan piutang daerah; pengelolaan investasi daerah; pengelolaan barang milik daerah; pengelolaan dana cadangan; pengelolaan utang daerah; pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah; penyelesaian kerugiajn daerah; pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah; pengaturan pengelolaan keuangan daerah. Sedangkan menurut Yusran 2015,…. yang dikutip dari Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana diubah dengan permendagri Nomor 21 Tahun 2011 meliputi: kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azas umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, penyusunan dan penetapan APBD bagi daerah yang belum memiliki DPRD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah dan pengelolaan keuangan BLUD.

b. Pengerian dan Unsur-unsur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah